DWARAWATI DAN MAHABHARATA
Penemuan Dwaraka oleh Dr S R Rao menunjukkan bahwa gambaran yang diberikan dalam naskah kuno Mahabharata dan naskah kuno yang lainnya mengenai Dwaraka adalah benar. Penemuan Dwaraka ini menghilangkan keraguan para sejarahwan mengenai ceritera Mahabharata dan Sri Krishna,dan keberadaan kota Dwaraka.
Hal
itu juga berarti bahwa Mahabharata bukanlah sebuah MITOS, dan menghilangkan
keraguan para sejarahwan mengenai kota historis Mahabharata dan kota
Dwaraka. Ceritera mengenai Krishna dan Dwaraka terdapat dalam epos
Mahabharata dan Purana, semuanya digolongkan sebagai sejarah.
Bharata
Yudha
Foto
: Google
Setelah
diketemukan barulah orang-orang mengkonfirmasi kebenaran isi naskah kuno
Mereka menemukan enam lapis reruntuhan , satu diatas yang lainnya, menunjukkan
telah tenggelam cukup lama,
Pelabuhannya
sudah diketemukan, jangkar batu keras segi tiga menunjukkan kapal
yang menggunakannya adalah kapal niaga besar. Aliran
sungai yang menuju kota juga sudah diketemukan Kapal dari seberang
samudra bersandar di bagian luar pelabuhan dan perahu kecil pengangkut barang
berlabuh di sungai Gomti.
Balok
batu dibawah laut kemungkinannya adalah reruntuhan tembok tebal yang kuat.
Arkeolog menjelaskan ada lubang yang kemungkinannya untuk menancapkan
tangkai bendera. Beberapa benda, gerabah’ fragmen, logam dan batu
diketemukan, termasuk patung Wishnu..
Pelabuhan
Dwaraka Kuno
Foto
: www.krishnatemple.org
Badri
Narayan, salah seorang dari arkeolog kelautan yang ikut di lokasi
menyampaikan semua anggota team, termasuk mereka yang tidak mengetahui sama
sekali mengenai Krishna bermimpi : “melihat pemandangan yang sangat
aneh pada malam ditemukan reruntuhan. Kami merasa tersandung
kepada sesuatu yang maha besar dan aneh”.Penemuan ini akan bisa memastikan kapan Mahabharata
terjadi. Tataletak dalam garis besar yang tercantum pada
naskah-naskah kuno sesuai dengan kota tenggelam yang diketemukan. Kota Dwaraka meliputi luas 104 km., terletak
di Distik Jamnagar, Negara bagian Gujarat, India. Lokasi Dwaraka : di Negara
Bagian Gujarat, India pada koordinat 68°58 – 68.97°Bujur
timur, / 22.23; 68.97, : 22°14′ - 22.23° /
Lintang Utara. Penggalian
menunjukkan bahwa Dwaraka merupakan pusat perkotaan, dengan beberapa industry
khusus, seperti, pembuatan kapal dan pekerjaan logam yang ditunjukkan dengan
adanya pembersih tembaga ditemukan didasar samudera. Kushastali
adalah nama yang diberikan sebelum pemukiman Dwaraka ( Harappan) dibangun Kota
ini dibangun kembali selama perioda Mahabharata. Eksplorasi
terbesar yang kedua dilaksanakan ketika Archaeological Survey of India
(ASI) melaksanakan penggalian tahap kedua dibawah pimpinan arkeologis
bawah air yang terkenal S R Rao, menemukan Dwaraka dibawah laut. Kota
Dwaraka ditemukan antara tahun 1984 sampai 1990, terbentang lebih
dari setengah mil dari pantai. Yang mencengangkan adalah bahwa layout kota Dwaraka
dijelaskan dalam naskah-naskah kuno, sesuai dengan kota yang tenggelam yang
diketemulan oleh the Marine Archaelogical Unit.
Validasi
Tahun Temuan Penggalian Dwaraka
Setelah
dilaksanakan penggalian bawah laut ini, berdasarkan validasi waktu dan perhitungan
astronomi kesimpulannya membuktikan bahwa rekonstruksi kota Dwaraka adalah kota
pelabuhan yang makmur dan berdiri sekitar 60 – 70 tahun pada abad
15 SM sebelum tenggelam kedasar laut pada tahun 1443 SM.
Penggalian arkeologis yang lain, kebanyakan kota yang disebutkan pada epos Mahabharata seperti: Mathura (sekarang Haryana), Hastinapura (sekarang Punjab), Indraprastha (sekarang Delhi), Kurukshetra (Rajasthan) dan Dwaraka (sekarang Gujarat) Penggalian yang dilakukan di area ini menunjukkan peradaban Indus berkembang di daerah ini antara 3300-1500 SM. Penggalian yang dilaksanakan di Lothal di Gujarat membuktikan keberadaan peradaban yang sangat maju antara tahun 2300 SM sampai 1600 SM. Artefak yang digali termasuk bata merah, batu setengah mulia, barang-barang dari tembaga dan perunggu. Foto yang diambil oleh satelit pengindra bumi dikenal dengan Landsat telah mengkonfirmasi bahwa sungai Saraswati yang dijelaskan dalam Rigveda yang mengalir dari “pegunungan menuju laut” memang benar sebuah sungai yang besar sebelum 2000 SM. Ekplorasi arkeologis di dasar sungai kuno Saraswati seperti di Kunala dekat Kurukshetra dan di Banawali, Punjab telah mengkonfirmasi keberadaan peradaban tinggi yang maju selama tahun 3400-1500 SM. Artefak yang ditemukan termasuk perhiasan perak dan benda-benda yang terbuat dari tembaga dan perunggu. Dengan mengambil penggalian arkeologis secara menyeluruh, menunjukkan evolusi yang berkelanjutan dari peradaban Sindhu-Saraswati antara 3400-1500 SM tumbuh subur pada masa Mahabharata. Penduduk pada semua tempat penggalian memiliki etnis yang sama, menggunakan bahasa sama, mengikuti agama, upaca yang sama yang bersumber dari Weda memiliki pengetahuan yang maju dibidang matematik, banyak menggunakan tembaga dan juga ditemukan menggunakan besi Penemuan ini sesuai dengan yang tercantum pada epos Mahabharata. Perang Mahabharata merupakan akhir dari “zaman tembaga” dan masuk ke “zaman besi” pada abad 15 SM. Penggalian arkeologis menunjang kesimpulan bahwa perang Mahabharata terjadi pada 1478 SM.
Penggalian arkeologis yang lain, kebanyakan kota yang disebutkan pada epos Mahabharata seperti: Mathura (sekarang Haryana), Hastinapura (sekarang Punjab), Indraprastha (sekarang Delhi), Kurukshetra (Rajasthan) dan Dwaraka (sekarang Gujarat) Penggalian yang dilakukan di area ini menunjukkan peradaban Indus berkembang di daerah ini antara 3300-1500 SM. Penggalian yang dilaksanakan di Lothal di Gujarat membuktikan keberadaan peradaban yang sangat maju antara tahun 2300 SM sampai 1600 SM. Artefak yang digali termasuk bata merah, batu setengah mulia, barang-barang dari tembaga dan perunggu. Foto yang diambil oleh satelit pengindra bumi dikenal dengan Landsat telah mengkonfirmasi bahwa sungai Saraswati yang dijelaskan dalam Rigveda yang mengalir dari “pegunungan menuju laut” memang benar sebuah sungai yang besar sebelum 2000 SM. Ekplorasi arkeologis di dasar sungai kuno Saraswati seperti di Kunala dekat Kurukshetra dan di Banawali, Punjab telah mengkonfirmasi keberadaan peradaban tinggi yang maju selama tahun 3400-1500 SM. Artefak yang ditemukan termasuk perhiasan perak dan benda-benda yang terbuat dari tembaga dan perunggu. Dengan mengambil penggalian arkeologis secara menyeluruh, menunjukkan evolusi yang berkelanjutan dari peradaban Sindhu-Saraswati antara 3400-1500 SM tumbuh subur pada masa Mahabharata. Penduduk pada semua tempat penggalian memiliki etnis yang sama, menggunakan bahasa sama, mengikuti agama, upaca yang sama yang bersumber dari Weda memiliki pengetahuan yang maju dibidang matematik, banyak menggunakan tembaga dan juga ditemukan menggunakan besi Penemuan ini sesuai dengan yang tercantum pada epos Mahabharata. Perang Mahabharata merupakan akhir dari “zaman tembaga” dan masuk ke “zaman besi” pada abad 15 SM. Penggalian arkeologis menunjang kesimpulan bahwa perang Mahabharata terjadi pada 1478 SM.
Artikel berikutnya :
Segel segi
empat panjang yang terkenal yang berukiran banteng, unicorn dan kambing
ditemukan di parit UW6 di dasar laut, dibuat abad 16SM. Segel ini sejalan
dengan yang tertulis di naskah kuno dimana setiap penduduk Dwaraka harus
memakai mudra(segell) sebagai tanda pengenal. ………………….. Dr. S.B. Rao, menemukan dibawah laut
benda-benda dari tahun antara 5000 sampai 6000 SM ………….. .
Koin segi empat ini yang digunakan sekitar tahun 180X
SM, bergambar Krishna pada satu sisi dan Balarama pada sisi yang
lain. …………………..
Sumber :
(Dicantumkan pada Artikel ke 14, GERHANA
BERPASANGAN)
Dst
33
Year of Mahabharata — Full Article Text , Daily Pioneer
Compiled By: I Dewa Putu Sedana,
Drs, MBA.
BACA JUGA :
BACA JUGA :
Belum ada Komentar untuk "DWARAWATI DAN MAHA BHARATA - 7"
Posting Komentar