Sejarah Agama Shinto.
Shinto mempunya sejarah yang cukup panjang dan tua yaitu dimulai dari masa
Jomon (11.500-300 BC) ada indikasi masyarakat jaman itu sudah menjalankan
ritual Samanisme yang mirip dengan ritual Shinto sekarang. Kemudian pada masa
Kofun (250-552 CE) mulai ditemukan
catatan yang lebih lengkap tentang kepercayaan ini. Kuil kuno Ise dan kuil
Izumo Taisha yang terletak di barat daya dan di timur laut kepulauan Jepang
adalah beberapa di antara kuil yang dibangun pada masa ini dan masih berdiri
hingga kini.
Agama ini timbul pada zaman Prasejarah dan siapa pembawanya tak dapat
dikenal dengan pasti. Penyebarannya ialah di Asia dan yang terbanyak ialah di
Jepang. Agama shinto di Jepang itu tumbuh dan hidup dan berkembang dalam
lingkungan penduduk, bukan datang dari luar. Nama asli agama itu ialah Kami no
Michi yang bermakna jalan dewa. Pada saat Jepang berbenturan dengan kebudayaan
Tiongkok maka nama asli itu terdesak kebelakang oleh nama baru, yaitu Shin-To.
Nama baru itu perubahan bunyi dari Tien-Tao, yang bermakna jalan langit.
Perubahan bunyi iitu serupa halnya dengan aliran Chan, sebuah sekte agama Budha
mazhab Mahayana di Tiongkok, menjadi aliran Zen sewaktu berkembang di Jepang.
Agama Shinto bermula dari penyembahan terhadap roh-roh(aniumise),kekuatan
alam,serta benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan ghaib sampai
peneyembahan pada kaisar Mikado yang menurutnya dianggap sebagai keturunan
dewa. Agama Shinto tidak
seperti agama lainnya dalam hal penamaan agamanya yang dinisbahkan kepada
pemimpinnya atau orang yang membawa agama tersebut seperti misalkan agama
Zoroaster, Tao, Jainisme dan lain sebagainya,karena agama ini muncul sebagai
agama sosial yang berjalan dalam seiring waktu.
Kepercayaan yang ada pada mereka
adalah penyembahan terhadap alam dan
refleksi kekuatannya. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh agama-agama
sebelumnya. Mereka juga mengagungkan para leluhur mereka,para pemimpin,pahlawan
dan raja, mereka anggap sebagai dewa dan menyembah kepadanya. Mereka
menyebutnya dengan Kami kepada semua tuhannya yang dianggapnya lebih tinggi dan
lebih agung serta mempunya kekuatan yang dahsyat yang melebihi manusia pada
umumnya
Shintoisme dipandang oleh bangsa Jepang sebagai suatu agama tradisional
warisan nenek moyang yang telah berabad-abad hidup di Jepang, bahkan faham ini
timbul daripada mitos-mitos yang berhubungan dengan terjadinya negara Jepang.
Latar belakang historis timbulnya Shintoisme adalah sama-sama dengan latar
belakang historis tentang asal-usul timbulnya negara dan bangsa Jepang
“Shinto selama ini dikenal sebagai salah satu agama asli yang dianut oleh
sebagian besar penduduk Jepang saat ini. Agama ini percaya pada banyak Tuhan,
menyembah matahari sebagai Tuhan tertinggi dan percaya bahwa kaisar Jepang
adalah keturunan langsung dari Dewa Matahari atau Amaterasu Omikami “.
Ringkasan.
Kitab Suci
Agama Shinto.: 1. Kojiki Kyūchū (Catatan
dari hal-hal Kuno) yang mencatat peristiwa-peristiwa
purbakala, 2. Nihongi (Sejarah Jepang) yang ditulis
pada 720 M. 3. Yengishiki (Lembaga-lembaga pada masa
Yengi). 4. Manyoshiu, . berisikan bunga rampai,
terdiri atas 4496 buah sajak, disusun antara abad ke-5 sampai dengan abad
ke-8 masehi
Aliran-Aliran Shinto : Kyūchū
Shinto atau Koshitsu Shinto (.Imperial Shinto),
Minzoku Shinto (Folk Shinto), Kyoha atau Shuha Shinto (Sect
Shinto), Jinja Shinto (Shrine Shinto). Dalam
agama Shinto yang merupakan perpaduan antara faham serba jiwa (animisme) dengan
pemujaan terhadap gejala-gejala alam mempercayai bahwasanya semua benda baik
yang hidup maupun yang mati dianggap memiliki roh atau spirit, Dewa-dewa dalam agama Shinto jumlahnya tidak
terbatas, bahkan senantiasa bertambah, hal ini diungkapkan dalam istilah
“Yao-Yarozuno Kami” yang berarti “delapan miliun dewa”. Dewi matahari Shinto
disebut Tensho Daijin yang juga dikenal dengan Amaterasu Omikami.
Kuil Shinto sangat banyak, lebih dari 100.000 di
Jepang. Dalam kuil tidak ada citra/patung yang dipuja, tapi dianggap bahwa Kami
sendiri ada di sana. Kuil Shinto (jinja)
adalah struktur permanen dari kayu yang dibangun untuk pemujaan. Beberapa
perayaan yang biasanya di peringati oleh pemeluk agama Shinto dan perayaan itu
diadakan untuk tujuan yang berkenaan dengan pusaka leluhur, pengusiran roh
jahat atau pertanian, Agama Shinto sangat mementingkan ritus-ritus dan
memberikan nilai sangat tinggi terhadap ritus yang sangat mistis. Menurut agama
Shinto watak manusia pada dasarnya adalah baik dan bersih. Agama Shinto sangat
mementingkan ritus-ritus dan memberikan nilai sangat tinggi terhadap ritus yang
sangat mistis. Menurut agama Shinto watak manusia pada dasarnya adalah baik dan
bersih. Tujuan Agama Shinto : Mencapai
keabadian di antara mahluk-mahluk rohani. keselamatan dicapai melalui pentaatan
terhadap semua larangan dan penghindaran terhadap orang atau obyek yang mungkin
menyebabkan ketidak sucian.
Artikel selanjutnya :
Kitab Kojiki menguraikan tentang alam kayangan tempat
kehidupan para dewa dan dewi sampai kepada Amaterasu
omi Kami (dewi Matahari) dan Tsukiyomi (dewa Bulan)
.......... Jinja Shinto (Shrine Shinto). Saat ini hampir sebagian besar dari
kuil yang ada di Jepang termasuk kelompok ini, yang semuanya tergabung dalam
satu organisasi besar yaitu Association of Shinto Shrines. yang menghimpun
sekitar 80 ribuan kuil di seluruh negeri.......... ”. Pada masa Restorasi
Meiji (1868-1912), mulai berdiri banyak sekte baru dari Shinto seperti
contohnya Kyoha atau .........
Compiled : I Dewa Putu Sedana,
(Dari Berbagai Sumber)
ARTIKEL TERKAIT, KLIK DIBAWAH INI :
ARTIKEL TERKAIT, KLIK DIBAWAH INI :
Kitab Suci Agama Shinto 2 |
Jainisme, Agama yang Atheis 1 |
Otak dan Spiritual |
Budha Zen 1 |
Apakah Tujuan Dari Keberadaan Manusia |
Belum ada Komentar untuk "AGAMA SHINTO (1)"
Posting Komentar