Cara
Memberi Hormat :
- Hormat Peluk tinju . Hormat ini biasanya digunakan ketika Anggota Tao bertemu dengan pengikut, pengikut bertemu dengan Taosu. Untuk hormat ini tidak peduli pria atau wanita, caranya adalah tangan kiri memeluk tangan kanan, karena tangan kiri adalah tangan kebajikan, maka berarti menekan kejahatan dan mengembangkan kebajikan.
- Hormat Soja. Setelah membungkuk, lalu bangkit lagi, inilah yang dinamakan hormat soja. Soja sedikit lebih khidmat dari peluk tinju, dan merupakan penghormatan kepada Guru atau petapa yang berbudi luhur. Pengikut Tao bertemu Taosu di Klenteng/Tao Kuan boleh memberi hormat dengan hormat soja.
- Satu Sembah Tiga Sujud. Yaitu setelah hormat peluk tinju, Soja dan bangkit kembali, kemudian sujud tiga kali di atas tilam. Setiap kali selesai sujud harus bangkit berdiri, selesai tiga kali sujud beri hormat lagi dengan memeluk tinju, inilah yang dinamakan satu sembah tiga sujud. Yang bermakna penghormatan besar terhadap Dewa dan Guru, yang dilakukan tanggal 1 dan 15 (Kalendar China).
- Masih ada semacam penghormatan yang lebih khidmat, dan merupakan penghormatan tertinggi dalam Agama Tao, yaitu tiga sembah sembilan sujud. Digunakan dimana saja tiga sembah sembilan sujud tersebut ? Biasanya pada tanggal 1 dan 15 (kalendar China) atau perayaan ulang tahun dan kegiatan Besar Agama Tao, baru melakukan penghormatan yang besar ini. Secara harfiah tiga sembah sembilan sujud adalah mengulang satu sembah tiga sujud sebanyak tiga kali, atau disebut juga tiga sembah sembilan sujud.
Membakar
Hio.
- Membakar Hio cukup tiga batang, maksud dari tiga batang hio adalah untuk menyembah Tiga Mulia. Tiga Mulia tersebut adalah Pencipta Alam Semesta, Pencipta Rohani, Penulis Kitab.Tiga Mulia merupakan iman dasar Agama Tao, Tujuan membakar tiga batang hio adalah :
- Menyembah Tiga Mulia agar tidak lupa .
- Menyampaikan suara hati umat melalui asap hio, dengan asap ini menyampaikannya kehadapan Yang Mulia.
- Membakar hio juga merupakan salah satu persembahan dalam lima sembah, yaitu menyembah Yang Mulia dengan hio. Memakai hio sama saja menyalakan hio hati sendiri, sering menyalakan hio maka hati akan mendapat ketenangan.
- Ketika membakar tiga batang hio tersebut ada yang harus diperhatikan ; Jika terjadi api besar tidak boleh ditiup , harus mengibasnya keatas/kebawah, atau dikipas dengan tangan.
- Menancapkan hio ada cara dan maksudnya, yaitu :
- Menancapkan di tengah terlebih dahulu, maksudnya menyembah Pencipta Alam Semesta.
- Kemudian menancapkan hio disebelah kiri, adalah mewakili Pencipta Alam Tahap Dua / menyembah Pencipta Alam Rohani.
- Terakhir menancapkan hio di sebelah kanan, dengan maksud menyembah Yang Mulia Kebajikan Penulis Kitab Suci.
- Membakar hio pun harus menggunakan tangan kiri, karena tangan kiri adalah tangan kebajikan, dan menancapkan hio juga harus dengan tangan kiri. Harus diperhatikan satu hal lagi dalam menancapkan hio, yaitu tiga batang hio tersebut harus rata dan tegak, jarak antara hio tidak lebih dari 3 cm. Menurut Tao, jika lebih dari 3 cm, Dewa tidak akan percaya, juga dikatakan hati kerap mengharukan Dewa, maka dalam menancapkan hio harus tegak dan rata. Ini perlu dilakukan dengan hati yang tenang, baru bisa tercapai. Membakar hio juga dapat memberitahu kita banyak hal, dan menancapkan hio dengan rata maksudnya agar hati rata serta hawapun damai, lalu menancapkan dengan tegak maksudnya supaya hati dekat dengan Dewa.
Membakar Hio
Etika
Taoisme
Dalam menjalani kehidupan yang ada,
manusia mengarah pada kehidupan yang alamiah tanpa adanya proses ikut campur.
Kehidupan yang alami inilah yang menjadi suatu kebajikan dasar yang memicu
munculnya tiga buah kebajikan lain yang menuntun manusia dalam kehidupannya,
yaitu lemah lembut, rendah hati, dan menyangkal diri. Kelemah-lembutan
merupakan teman dari kehidupan, sebaliknya, kekerasan dan kekakuan adalah teman
dari kematian. Rendah hati adalah sikap mampu membatasi diri dengan berbuat
seperlunya saja. Di dalam kitab Daode Ching dikatakan, “Tidak ada kutuk yang
lebih besar daripada merasa kurang puas. Tidak ada dosa yang lebih besar
daripada selalu ingin memiliki.” Kemudian menyangkal diri adalah sikap
menganggap diri dan hidup manusia hanyalah sebagai pinjaman dari alam semesta
kepada manusia. Oleh karena itu, manusia yang bijaksana dan menginginkan hidup
tenang dan tenteram akan mempercayakan seluruh hidupnya kepada Dao atau alam
semesta.
Perkembangan ajaran yang berdasarkan
paham Taoisme
Bidang-bidang yang berkembang
berdasarkan paham Taoisme, antara lain: Taiji, Qigong, bidang kesehatan, Kimia,
musik, dsb. Salah satu perkumpulan Taoisme di Cina memiliki kumpulan
kitab-kitab hasil kajian Taoisme tersebut.
Kuil Tao
Tujuan
Agama Tao
Agama Tao mengajarkan bahwa tujuan
manusia hidup di dunia ini adalah untuk melatih diri, baik secara fisik
maupun mental supaya bisa mencapai suatu tingkat untuk bisa kembali ke
asalnya secara sempurna, yaitu kembali ke Tao yang Maha Agung dan Maha Esa,
dengan cara :
- Menghormati langit dan bumi, Melaksanakan penghormatan pada para dewa, Setia pada pekerjaan dan mencintai Negara.
- Memupuk budi pekerti yang luhur dan menjunjung tinggi tata susila, berbakti kepada orang tua, menghormati guru.
- Saling percaya diantara kawan, akur sesama tetangga, merubah kebiasaan buruk menjadi kebaikan.
- Menguraikan ajaran-ajaran penghidupan yang berdasarkan “Lima Relasi Kemanusiaan” dan Delapan Kebajikan”.
- Mengembangkan tujuan dari ajaran yang disebarkan oleh para nabi
- Taat pada tata kekeluargaan “Empat Kemurniaan”, Tiga Panutan”, dan “Lima Sifat Luhur”
- Membersihkan hati dari kerisauan, melakukan pembinaan jiwa sejati dengan mempergunakan badan kasar.
- Agar jiwa sejati pulih kembali kepada roman asal semula.
- Memperkembangkan jiwa sejati / hati nurani agar mencapai kebajikan tertinggi, menegakkan diri sehingga dirinya cukup tegak untuk menegakkan orang lain.
- Menyempurnakan diri sehingga dirinya cukup sempurna untuk menyempurnakan orang lain, memperbaiki dan mengubah dunia menjadi aman dan damai.
- Mengubah hati sesama manusia menjadi baik dan suci, dengan harapan dunia akan menjadi sama rasa dan sama rata.
Artikel selanjutnya :
Agama Shinto bermula dari penyembahan terhadap
roh-roh(animisme), kekuatan alam, serta benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan
ghaib sampai peneyembahan pada kaisar Mikado yang menurutnya dianggap sebagai
keturunan dewa. ............ .
Agama ini percaya pada banyak Tuhan, menyembah matahari sebagai Tuhan tertinggi
dan percaya bahwa kaisar Jepang adalah keturunan langsung dari Dewa Matahari
atau Amaterasu Omikami “. ........... Tujuan Agama Shinto : Mencapai keabadian di antara mahluk-mahluk rohani..........
Compiled By: I Dewa Putu Sedana, Drs, MBA.
(Dari berbagai sumber)
BACA JUGA, KLIK DIBAWAH INI :
BACA JUGA, KLIK DIBAWAH INI :
Agama Shinto 1 |
Istilah Spiritual Dasar |
Animisme, Dinamisme dan Sains |
Jainisme, Agama yang Atheis 1 Apa itu Perisai Spiriatual 1 |
Belum ada Komentar untuk "TUJUAN AGAMA TAO (5)"
Posting Komentar