Tujuan
dari Budhisme
Tujuan
utama dari Budhisme adalah Nirvana. Tradisi Theravâda menjelaskan sebagai "kedamaian dan ketenangan." Tradisi
Mahâyâna dan Vajrayâna menggambarkan hal
itu sebagai "tidak ada atau
tiada" "kosong dan keberadaan
yang tidak berubah dari Buddha" dan "puncak kenyataan ." Hal tersebut
sama dengan bebas dari keinginan, ego, penderitaan dan reinkarnasi. Nirvâna
bukanlah pernyataan ketidak adaan, tapi kedamaian dan kenyataan. yang membagikan wawasan-Nya untuk membantu makhluk hidup mengakhiri
ketidaktahuan/kebodohan (avidyā),
kehausan/napsu rendah, dan penderitaan (dukkha),
dengan menyadari sebab musabab saling bergantungan dan sunyatam dan mencapai
Nirvana (Pali: Nibbana).
Di dalam agama Buddha tujuan akhir hidup manusia
adalah mencapai kebuddhaan (anuttara
samyak sambodhi) atau pencerahan sejati dimana satu
makhluk tidak perlu lagi mengalami proses tumimbal
lahir. Untuk mencapai itu pertolongan dan bantuan pihak lain tidak
ada pengaruhnya. Tidak ada dewa - dewi yang dapat membantu, hanya dengan usaha
sendirilah kebuddhaan dapat dicapai. Buddha hanya merupakan contoh, juru pandu,
dan guru bagi makhluk yang perlu melalui jalan mereka sendiri, mencapai
pencerahan rohani, dan melihat kebenaran & realitas sebenar-benarnya.
Phra Buddha Jinaraja Gaya negara Sukhothai
Kepercayaan
Buddhis
1) Dipercaya bahwa Yang Maha Kuasa adalah
sepenuhnya transenden dan bisa
digambarkan sebagai Sûnya, (kekosongan
atau ketiadaan)
2) Dipercaya Empat Kesunyataan Mulia :
a)
Bahwa penderitaan adalah universal;
b)
Bahwa keinginan adalah penyebab dari
penderitaan
c)
Bahwa penderitaan dapat diakhiri dengan meniadakan keinginan
d)
Bahwa untuk mengakhiri keinginan, maka
seseorang harus mengikuti Jalan Utama Berunsur Delapan
3) Dipercayai Jalan Utama Berunsur Delapan, untuk meniadakan kegelapan dengan :
a)
Percaya yang benar (Samma ditthi).
b)
Maksud yang benar (Samma sankappa)
c)
Kata-kata yang benar
(Samma vaca),
d)
Perbuatan yang benar
(Samma kammanta),
e)
Hidup yang benar (Samma ajiva),
f) Berusaha
keras yang benar(Samma vayama),
g) Berfikir
yang benardan Ingatan yang benar (Samma sati),
h)
Samadhi yang benar (Samma samadhi)
4) Dipercayai bahwa tujuan hidup adalah untuk
mengakhiri penderitaan melalui keberadaan kekosongan individu dan penyerapan menuju nirvâna,
5) Dipercayai melalui "Jalur Tengah" dengan
hidup moderat, dengan meniadakan kemewahan dan kebersajaan yang ekstrim
6) Dipercayai dengan memberikan kasih sayang yang murni terhadap
semua mahluk, hal ini melebihi persembahan kepada Tuhan
7) Dipercayai
akan kesucian Sang Budha dan Buku Suci Budha: Tripitaka (Tiga buah Kebijaksanaan dan/atau Sutra Mahâyâna).
8) Dipercayai bahwa kebenaran alami manusia
adalah kesucian, karena itu individualitas akan berubah yang akan mempengaruhi
bentuk kebebasan menuju nirvâna.
9) Dipercayai bahwa dharma (Jalan/Cara), karma
(sebab dan akibat), reinkarnasi, sa–ga (pencari persahabatan) dan dilahirkan
kedunia adalah sebuah kesempatan untuk mengakhiri siklus kelahiran dan kematian.
Candi Borobudur
Nilai
Moral dalam Budha
- Menghindari pembunuhan makhluk hidup.
- Menghindari pencurian/mengambil barang yang tidak diberikan.
- Menghindari melakukan perbuatan asusila
- Menghidari berkata dusta
- Menghindari makanan atau minuman yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran
Jalan
untuk Mencapai Tujuan
Budhisme mengajak
pengkutnya melalui tangga yang progresif dari
Dhyâna, Samâpatti dan Samâdhi.
Dhyâna adalah meditasi, yang menuntum
penyucian secara moral dan intelektual dan untuk mencapai tuntunan kepada kesadaran sejati Samâpatti, atau dhyâna yang lebih tinggi, menuntun untuk
mencapai penyucian fisik mental dan aktivitas
emosional. Lebih lanjut hal ini akan menuntun kearah Samâdhi, kesadaran
supranatural dan akhirnya, hal ini akan menuntun menuju nirvâna..
Dalam melaksanakan
upacara Mahâyâna kurang dibandingkan dengan Theravâda, Vajrayâna, Tantrayana
atau Budha Mantrayâna yang menekankan pelaksanaan tantra, upacara dan
melaksanakan yoga dibawah bimbingan
seorang guru.
Artikel berikutnya :
INTISARI
AGAMA HINDU ....... ). Monoteisme dalam agama
Hindu dikenal sebagai filsafat Advaita Vedanta yang berarti “tak ada duanya” (a
+ dvaita)........... Inti ajaran Hindu
dikonsepkan kedalam “Tiga Kerangka Dasar” dan “Panca Sradha” (Keyakinan)......... Terdapat
enam Astika (filsafat Hindu) — Kelompok Astika yang
ajarannya bersumber langsung kepada Weda yaitu:...................
(Dari Berbagai
Sumber)
Compiled By : I Dewa Putu Sedana,
BACA JUGA
BACA JUGA
Intisari Agama Hindu 1 |
Kong Hu Cu 1 |
Ganesha Dewa Penangkal Rintangan |
Agama Zen 1 |
Belum ada Komentar untuk "KEPERCAYAAN DAN TUJUAN AGAMA BUDHA (2)"
Posting Komentar