“Bilamana Dharma (kebenaran) didunia ini hilang (runtuh) dan Adharma (kejahatan, keangkaramurkaan) mulai menguasai dunia, pada waktu itu Aku akan menjelmakan diriKu”.
10 (sepuluh) Awatara Wisnu :
1) Matsya
Awatara - Ikan yang besar
2)
Kurma Awatara - kura-kura besar
3)
Waraha Awatara - Badak Agung
4)
Nara Simbha Awatara - manusia berkepala singa (Simbha/Sima)
5)
Wamana Awatara - orang kerdil berpengetahuan tinggi dan mulia
6)
Paracu Rama Awatara - Rama Parasu yaitu Rama bersenjatakan Kapak
7)
Rama Awatara - Rama putra raja Dasarata dari Ayodya
8)
Krisna Awatara - Sri Krisna raja Dwarawati sebagai putra Prabu Wasudewa
dengan Dewi Dewaki menghancurkan Raja Kangsa dan Jarasanda golongan adharma
9)
Budha Awatara - Putra raja Sododana di Kapilawastu India dengan nama
Sidharta Gautama bertugas menyadarkan umat manusia, agar bebas dari penderitaan
melalui jalan tengah di antara delapan cakram (putaran hidup)
10)
Kalki Awatara - manusia penunggang kuda putih dengan membawa pedang terhunus
dan akan membasmi makhluk yang adharma. Beliau akan datang nanti bila adharma
sudah betul- betul merajalela
Tujuan Agama Hindu : "Moksartham Jagadhitaya ca iti Dharma", Mencapai kebahagiaan rohani dan kesejahteraan hidup jasmani atau kebahagiaan secara lahir dan bathin. Tujuan ini secara rinci dijabarkan dalam Catur Purusa Artha, yaitu empat tujuan hidup manusia :
1) Dharma,
2)
Artha,
3)
Kama dan
4)
Moksa.
Besakih, Bali
Ada 4 jalan/cara untuk melatih kesadaran Tuhan, sesuai dengan tingkat spiritual penganut :
1) Karma Yoga (Pengorbanan) Kedermawanan, kewajiban tanpa pamrih, pelayanan sosial, melaksanakan pekerjaan sendiri (yang baik) dengan sebaik-baiknya, pertapaan (Upawasa), mengorbankan sift-sifat buruk (mengorbankan sifat-sifat hewani), pengendalian diri dengan tidak melakukan, tidak memikirkan, tidak berkata hal-hal buruk, menjaga lingkungan dan alam, tidak menyakiti mahluk lain.
2) Bhakti Yoga, Bhakti kepada Tuhan Penyerahan diri kepada Tuhan, selalu ingat /sadar kepada Tuhan, tekun sepenuhnya dengan keyakinan dan cinta bhakti (cinta bhakti misalnya dengan hubungan Tuhan sebagai Ayah Alam Semesta), dan menyadari hanya Alam Rohani Tuhan Yang Abadi / kekal dan sebagai tujuan tertinggi
3) Raja Yoga bagi sang mistikus. Pada praktek Meditasi Transendental pada dasarnya mengkondisikan fikiran menjadi rileks sehingga mendekati frekuensi alam semesta tetapi harus dalam keadaan “jaga” yaitu duduk dengan badan tegak. Dari penelitian jumlah energi yang diperlukan saat duduk meditasi lebih kecil daripada dalam keadaan berbaring atau tidur. Saat meditasi pada saat tertentu dicapai nafas yang halus bahkan hampir tanpa nafas yang berarti saat itu kita mengakses energi kosmis (alam semesta / Unity Field) sehingga tubuh dan mental kita mendapat energi positif, memperoleh kesehatan fisik dan mental, mengikis stres, meningkatkan kreatifitas dan kecerdasan / akal budi, menumbuhkan kesabaran, dll. Praktek meditasi lain adalah Meditasi Cahaya yang menggunakan cahaya lilin. Penyebaran kasih yang diajarkan didalam Meditasi Cahaya yang secara lambat laun kita diangkat ke level ke Ilahian bukan egoisme. Meditasi ini sangat aman dan bisa dipelajari oleh siapapun.
4) Jnana Yoga bagi sang filsuf. Pengetahuan, Kebijaksanaan (Jnana Yoga) Akal budi yang berkemampuan membeda-bedakan (Wiweka), akal budi harus dipergunakan untuk membedakan yang terbatas dengan yang tak terbatas, yang asli dan yang palsu, yang sementara dengan yang kekal.
Ke-empat Jalan mencapai kepada Yang Maha Kuasa (Yoga) tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya dan tidak bisa dipisahkan, misalnya seorang praktisi Meditasi kepada Cahaya Tuhan pada saat yang sama juga sedang melakukan praktek Bhakti kepada Tuhan. Atau ketenangan fisik dan mental karena meditasi membantu pelaksanaan yoga-yoga yang lain.
Seorang yang ber-Bhakti kepada Tuhan mesti juga menolong dan hormat dengan sesama manusia dan mahluk hidup lainnya, serta peduli dengan lingkungan tanpa pamrih (Karma).
Artikel
selanjutnya :
AGAMA KONG HU CU, Mereka mengajarkan pentingnya keharmonisan dalam keluarga,
keteraturan Negara dan damai di kerajaan, yang kesemuanya saling berkaitan.
Ajarannya menekankan terhadap tata cara berprilaku, tumbuh secara pribadi
sehingga tercapai masyarakat dan Negara yang teratur. ............. Konfusianisme mementingkan akhlak yang mulia dengan menjaga
hubungan antara manusia............
Compiled By: I
Dewa Putu Sedana, Drs, MBA.
(Dari
Berbagai Sumber)BACA JUGA
Intisari Agama Budha 1 | ||
Kong Hu Cu 1 | ||
Agama Tao 1 | ||
Agama Zen 1
|
Belum ada Komentar untuk "TUJUAN AGAMA HINDU (3)"
Posting Komentar