KONSEP
WAKTU
Satu
Mahayuga adalah suatu siklus masa yang terjadi di muka bumi, yang terbagi
menjadi empat masa, yaitu Satyayuga atau Kerta Yuga, Tretayuga, Dwaparayuga ,
dan Kaliyuga .
Keempat masa tersebut membentuk suatu siklus, sama seperti siklus empat musim. Perubahan masa dari
Satyayuga (masa keemasan) menuju Kaliyuga (masa kegelapan) merupakan kenyataan
bahwa ajaran kebenaran dan kesadaran spiritual sebagai umat beragama lambat
laun akan berkurang, seiring dengan perubahan masa. Dimana pada akhirnya
manusia akan merasa bahwa di suatu masa yang sudah tua, ketika bumi renta,
ketika kerusakan moral dan pergeseran budaya sudah bertambah parah, maka sudah
saatnya untuk kiamat .
Tumbir
Caturyuga
ibarat Lembu Dharma. Jika diibaratkan seperti Lembu Dharma (simbol
perkembangan moralitas), keempat siklus Yuga (Caturyuga) seperti lembu yang
berdiri dengan empat kakinya, dimana setiap masa berganti, kaki lembu juga ikut
berkurang satu, simbol moralitas yang berkurang setiap masa. Masa Satyayuga seperti lembu yang berdiri dengan empat kaki, moralitas mantap. Sedangkan masa Tretayuga seperti lembu yang berdiri dengan tiga kaki. Masa Dwapaarayuga dengan dua kaki, dan masa Kaliyuga hanya dengan satu kaki. Pada masa
itu, moralitas tidak bisa berdiri lagi dengan mantap.
Siklus
tersebut dimulai dari masa keemasan (Satyayuga), dan diakhiri oleh masa kegelapan (Kaliyuga). Setelah masa kegelapan berakhir, dimulailah
masa keemasan yang baru, sama halnya seperti perubahan musim dingin ke musim
semi, dan siklus tersebut berlangsung selama ribuan tahun. Ketika masa
kegelapan berakhir, maka masa baru akan muncul, dimana manusia-manusia yang
memiliki sifat jahat sudah dibinasakan sebelumnya untuk memulai kehidupan baru
yang lebih damai. Itulah siklus masa dari Satyayuga menuju Kali dan Kaliyuga akan kembali kepada Satyayuga.
Satu
Mahayuga secara singkat dijabarkan seperti di bawah ini Seperti yang dijabarkan
dalam kitab Bhagawadgita , masa Kali Yuga dimulai ± 5.115
tahun yang lalu (pada saat raja Yudistira naik tahta dan Kresna meninggal, yaitu tahun 3102 SM) dan akan terus berlangsung, selama 432.000 tahun.
Yuga
dalam filsafat Hindu merupakan suatu “perhitungan masa” yang meruapakan siklus
dari empat masa. Menurut kosmologi Hindu kehidupan di alam semesta diciptakan,
dimusnahkan sekali dalam setiap satu Kalpa . (429.408.000 tahun), yang
merupakan satu hari Brahman (Tuhan) secara penuh (siang dan malam)
Keberadaan Brahman mungkin sudah berlangsung selama 311 trilliun dan 40
milyard tahun. Siklus Yuga secara penuh dari Masa Emas yang tinggi dan penuh
kecerahan sampai ke masa Kegelapan dan kemudian kembali lagi hal
ini disebabkan oleh sistem perputaran matahari pada porosnya
Menurut Weda penciptaan,
pemeliharaan dan peleburan alam semesta material ini terjadi secara terus
menerus dalam siklus waktu tertentu. Salah satu siklus waktu atau masa itu
disebut Maha Yuga. Ayat-ayat Weda menguraikan secara rinci, umur atau lamanya
masing-masing masa itu. Masing-masing Maha Yuga terdiri atas empat masa (catur yuga)
yang umurnya semakin menyusut.
Satya yuga (disebut juga Kerta Yuga)
berlangsung selama 1.728.000 tahun (432.000 tahun X 4). Di masa Satya,
seperti juga namanya, Dharma masih dijalankan sepenuhnya. Semua orang, semua
makhluk, hidup berlandaskan Dharma. Karena itu sering masa ini disebut sebagai
masa keemasan. Karena memang banyak sekali orang yang bercahaya emas karena
kesadaran yang dimilikinya. . Pada masa Satyayuga, kesadaran umat manusia akan
Dharma (kebenaran, kebajikan, kejujuran) sangat tinggi. Budaya manusia sangat
luhur. Moral manusia tidak rusak. Kebenaran sangat dijunjung tinggi sebagai
aturan hidup. Hampir tidak ada kejahatan dan tindakan yang melanggar aturan.
Maka dari itu, masa tersebut disebut juga ‘masa keemasan’. Umur manusia
pada masa . Satya Yuga sekitar 100.000 tahun
Treta Yuga berlangsung selama
1.296.000 tahun (432.000 tahun X 3). Treta artinya ‘berkurang’. Kesadaran
manusia menurun. Dharma tidak dijalankan sebanyak sebelumnya. Kadang orang
menyebut ini sebagai masa perak. Karena memang tidak banyak lagi orang yang
masih bercahaya keemasan, tapi mereka masih memiliki kesadaran tinggi, hingga
cahaya perak masih menyelimuti. Masa Tretayuga merupakan masa kerohanian.
Sifat-sifat kerohanian sangat jelas tampak. Agama menjadi dasar hidup. Meskipun
begitu, orang-orang mulai berbuat dosa dan penjahat-penjahat mulai bermunculan.
Pada masa ini, seseorang yang pandai, memiliki pengetahuan dan wawasan luas,
serta ahli filsafat akan sangat dihormati. 75% manusia yang menjalankan dharma
secara sungguh2. Umur manusia pada masa, treta yuga sekitar 10.000 tahun,
Dwapara Yuga selama 864.000 tahun
(432.000 X 2). Dvapara yang artinya ‘kemusnahan’—maka di akhir masa ini Dharma
benar-benar nyaris lenyap. Hanya ada sedikit di sana sini sisa-sisa Dharma bertahan.
Sisa-sisa Dharma yang bertahan inilah yang akan bangkit kembali di masa Kali
atau masa Kelahiran. Pada masa Dwaparayuga, manusia mulai bertindak rasional.
Penjahat-penjahat dan orang-orang berdosa bertambah. Kelicikan dan kebohongan
mulai tampak. Yang diutamakan pada masa ini adalah pelaksanaan ritual. Asalkan
mampu melaksanakan upacara, maka seseorang akan dihormati. Akhir masa Dwapara
dimulai ketika Kresna meninggal, setelah itu dunia memulai masa terakhir, Kali
Yuga. Umur manusia pada masa Dwapara Yuga sekitar 1.000 tahun,
Kali Yuga masa kita sekarang ini
akan berlangsung selama 432.000 tahun. Di masa Kali inilah terjadi penurunan
kesadaran spiritual manusia hingga titik terendah Selama masa Kali,
sesungguhnya Dharma tidak benar-benar lenyap, tetapi Dharma yang masih tersisa,
bertahan dan terus mengumpulkan tenaga untuk kelahiranNya kembali. Veda
menyatakan bahwa Kali-Yuga berlangsung selama dvadasabda satatmakah, dua abad
deva, atau 1.200 tahun deva Menurut tahun manusia, Kali-Yuga berlangsung selama
1.200 x 360 = 432.000 tahun (1 hari deva = 1 tahun manusia). Kaliyuga,
merupakan masa kehancuran. Banyak manusia mulai melupakan Tuhan. Banyak moral
manusia yang rusak parah. Kaum pria yang berkuasa menganggap wanita
sebagai objek pemikat nafsu mereka. Banyak siswa berani melawan gurunya. Banyak
orang-orang yang mencari nafkah dengan tidak jujur. Dan banyak lagi kepalsuan,
kebohongan, kejahatan, dan tindak kekerasan. Pada masa ini, uang yang paling
berkuasa. Hukum dan jabatan mampu dibeli dengan uang. hanya 25% dharma
tersisa. Umur manusia pada masa Kali Yuga sekitar sekitar 100 tahun
Periode dari Satyayuga menuju
Kaliyuga disebut 1 Mahayuga. Setiap satu Mahayuga (4.320.000 tahun) berakhir,
akan terjadi pralaya. ). Setelah Mahayuga berlangsung selama 71 kali, maka
tercapailah suatu periode yang disebut satu Manwantara .
Setelah 14 Manwantara berlangsung, maka dicapailah suatu periode yang disebut
satu Kalpa .(429.408.000 tahun). Pada saat
periode tersebut dicapai, maka akan terjadi maha pralaya..
Baru kemudian dimulai lagi masa
Satyayuga. Bagi manusia, pengetahuan tentang empat putaran masa ini akan dapat
membantu dirinya saat dia mempelajari spiritualitas. Di masa yang berbeda,
penekanan pelajarannya berbeda, cara yang mudah untuk belajar berbeda.
Pengetahuan tentang empat putaran masa ini juga dapat digunakan untuk menyadarkan
manusia betapa dia sangat ‘kecil’ dibandingkan seluruh alam semesta.
Artikel selanjutnya :
........ manusia semakin tidak mengenal
Tuhan. Orang-orang suci, orang-orang yang taat kepada Tuhan akan sangat langka,
dan menjadi sesuatu yang asing bagi masyarakat umum, mereka akan disakiti,
diburu seperti binatang di tengah kota.. Orang-orang suci terpaksa harus
mengasingkan diri ke hutan, bersembunyi dalam goa-goa .......... Ciri-ciri Kaliyuga, yang
termuat pada Bhagawata Purana : Penuh
pertengkaran dan kemunafikan.
........ Tuhan akan semakin jauh dari kehidupan manusia, institusi agama hanya
dijadikan kedok untuk mencari keuntungan-keuntungan duniawi. Nilai-nilai
spiritual akan semakin ditinggalkan, manusia akan semakin congkak dan merasa
tidak membutuhkan keberadaan Tuhan lagi. ..........
Compiled By: I Dewa Putu Sedana
(Dari Berbagai Sumber)
BACA JUGA :
BACA JUGA :
Misteri Jembatan Ramayana (I) |
Animisme, Dinamisme dan Sains 1 |
Agama Bahai Aliran Sesat 1 |
Kaliyuga, Ramalan Jayabaya dan Sabdopalon 3 |
Agama Tao 1 |
Energi Spiritual 1 |
Belum ada Komentar untuk "KONSEP WAKTU CATUR YUGA (2)"
Posting Komentar