SIFAT
MANUSIA DI MASA KALIYUGA MENURUT WEDA.
Veda menyatakan,”Sa kalir tamasa
smrtah, Kali-Yuga disebut jaman tamas, kegelapan/kebodohan”. Tamas
(kegelapan/kebodohan) adalah salah satu unsur Tri-Guna, tiga sifat alam
material yaitu sattvam (kebaikan), rajas (kenafsuan) dan tamas (kegelapan).
Mengenai sifat alam tamas ini, Veda menjelaskan sebagai berikut, “Sifat alam
tamas ini menyebabkan manusia mengkhayal, sehingga manusia menjadi berpikir
tidak waras, malas dibidang kerohanian dan banyak tidur”. Selanjutnya
dikatakan,”Adharmam dharman iti ya manyate tamasavrta, diliputi sifat tamas,
manusia menganggap yang benar adalah salah dan yang salah adalah benar,
sehingga sarvarthan viparitams ca, segala kegiatannya menuju ke-arah sesat”.
MUNCULNYA
KALKI.
Dalam berbagai bagian kitab
Bhagawata Purana disebutkan bahwa dalam situasi yang sudah sangat merosot
seperti itu, Tuhan akan menjelma sebagai Kalki awatara. Beliau akan muncul
untuk menghancurkan manusia-manusia jahat yang sudah tidak bisa lagi
dinasehati lewat kata-kata.
Dalam Bhagawata Purana 1.3.25
ramalan kemunculan Kalki Awatara diuraikan setelah penyebutan ramalan
kemunculan Buddha Gautama. Kalki Awatara adalah awatara Tuhan ke dua puluh dua
atau awatara yang terakhir untuk masa Kaliyuga. Namun umumnya, orang hanya
mengenal 10 awatara yang diuraikan dalam Bhagawata Purana, dan Kalki adalah
awatara Wishnu yang ke sepuluh.
Bhagawata Purana 12.2.29
menyebut sebuah tempat bernama Shambhala yang akan menjadi tempat kemunculan
Kalki sebagai putra Vishnuyasha. Meskipun saat ini kita belum tahu pasti dimana
keberadaan keluarga brahmana ini, tapi jelaslah bahwa dari keturunan brahmana
sejati inilah nantinya Kalki akan dilahirkan. Saat ini tak seorangpun yang tahu
pasti dimana desa bernama Shambhala itu berada. Ada yang berpendapat
bahwa tempat ini belum ada, ada pula yang beranggapan bahwa desa itu
telah ada, namun keberadaannya masih terselubung
Kalki
Dalam Bhagawata Purana 2.7.38
disebutkan juga cirri-ciri prilaku manusia yang melatar belakangi kemunculan
Kalki. “ Pada akhir masa Kali, ketika tidak ada lagi pembicaraan tentang
Tuhan, bahkan di tempat tinggal orang-orang yang menyebut dirinya orang suci,
ataupun dan ketika kekuasaan pemerintahan dipindahkan ke tangan-tangan para
menteri yang dipilih dari para sudra atau yang lebih rendah dari itu, pada
waktu itulah, Tuhan akan menjelma menjadi penghukum yang perkasa”
Menurut Stephen Knapp (2003), dalam
Agni Purana 16.7.9, juga terdapat penjelasan bahwa pada saat golongan non-arya
yang berkedok sebagai raja mulai membunuh orang-orang yang taat kepada Tuhan
dan menyantap daging manusia, Kalki sebagai putra Vishnuyasha, dan Yajnavakya,
yang merupakan guru dan pendeta bagi Kalki, dan dengan senjata kebrahmanaannya,
akan muncul untuk menghancurkan orang-orang jahat.
Kalki akan muncul dengan menunggang
kuda putih dan bersenjatakan pedang, untuk menghancurkan raja-raja yang jahat
pada akhir Kaliyuga nanti, dijelaskan dalam Bhagawata Purana 12.2.19-20.
“Kalki, Tuhan bagi alam semesta, akan mengendarai kuda putihnya yang bernama
Devadatta, dan dengan pedang di tangan, beliau mengembara keseluruh muka bumi
memperlihatkan delapan jenis kesaktian bhatin-Nya dan delapan sifat ketuhanan
yang dimiliki-Nya. Dengan cahaya yang berkilauan dan mengendarai kuda dengan
kecepatan tinggi., Beliau akan membunuh para pencuri yang telah berani menyamar
dan berkedok sebagai raja dan penguasa” (Bhaktivedanta Swami, 1978).
Selain dalam Bhagawata Purana dan
Agni Purana, ramalan kemunculan Kalki juga dapat kita jumpai dalam kitab-kitab
Weda lainnya, antara lain : Linga Purana (40.50-92). Brahmanda Purana
1.2.31.76-106 dan 2.3.73.104-126, serta Vayu Purana 58.75-110.
Artikel
selanjutnya :
............. Pada Jaman Kediri, khususnya semasa
Kameswara (1115 – 1130) dan Jayabaya (1130 – 1157), masa ini merupakan
jaman keemasan bagi perkembangan sastra Jawa Kuno. Karena itulah tradisi Jawa
mengatakan, bahwa Raja Jayabaya telah meramalkan tentang masa keruntuhan
kerajaannya sendiri, ......... Orang Jawa
tinggal separo, Belanda-Cina tinggal sepasang..............
Compiled By: I Dewa Putu Sedana,
Belum ada Komentar untuk "SIFAT MANUSIA DI MASA KALIYUGA - 5"
Posting Komentar