Kuil Emas Amritsar
TEMPAT SUCI SIKH
Gurdwara ("gerbang menuju Guru"). adalah sebuah kuil peribadatan
pemeluk Sikh, dibuat oleh Guru Ram Das
pada tahun 1577. Gurdwara di Amritsar, nama resminya Harmandir Sahib, berwarna
emas, bersinar gemilang terletak di sebuah kolam besar, di tengah danau
berbentuk persegi. Tanah di sekitarnya berupa lantai pualam terletak di wilayah
Majha, provinsi Punjab. Majha juga dikenal sebagai sungai Bari, karena terletak
antara sungai Ravi dan sungai Beas. Majha sendiri terletak di jantung daerah
Punjab kuno, Gurdaspur, Batala dan Tam
Taran Sahib, serta Amritsar.
Amritsar
semula adalah nama danau. Amrit Sarovar berarti danau air suci. Kemudian
menjadi nama kompleks kuil ini. Sampai akhirnya, seluruh kota ini dinamai
Amritsar. Danau ini begitu suci. Ratusan umat Sikh mencelupkan diri ke dalam
airnya yang sejuk. Ritual mandi ini bukan sekadar membasuh diri secara badani,
tetapi punya juga pembasuhan dan penyucian jiwa spiritual.
Kuil Emas Amritsar sangat unik dibandingkan dengan rumah ibadah lainnya,
karena selain menyimpan Granth Sahib,
kitab suci agama Sikh. Kuil Emas Amritsar juga tidak hanya dimiliki penganut
Sikh. Karena Kuil Emas Amritsar merupakan tempat suci yang terbuka bagi semua agama. Ini dibuktikan dengan
simbol adanya pintu yang selalu terbuka di empat sisinya. Berbagai tokoh agama,
dan politik, pernah mendatangi Kuil Emas ini, seperti Kaisar Mughal Akbar (yang membangun Taj Mahal). Peletakan batu
pertama Kuil Emas Amritsar dilakukan oleh tokoh Muslim Sufi asal Lahore, Hazrat
Mian Mir.
Bagi umat Sikh, minimal satu kali dalam hidupnya untuk mengunjungi Kuil
Emas ini. Untuk pengunjung Kuil Emas Amritsar, orang harus melewati satu
wilayah yang sangat padat penduduknya. Juga akan ditemui pasar yang menjual
berbagai suvenir atau aksesoris umat Sikh. Di sana juga banyak dijual
rempah-rempah, barang-barang dari kuningan, dan kain. Dari jauh, komplek Kuil
Emas Amritsar sudah terlihat kemegahannya, karena bangunannya menjulang tinggi
di antara bangunan bata merah yang mengepung di sekitarnya. Kuil Emas sendiri
dibentengi oleh tembok putih besar di keempat sisinya. Gurdwara dilengkapi dengan aula, dapur umum yang
disebut Guru Ka Langgar yang menyiapkan makanan bagi setiap orang yang hadir
tanpa memandang kedudukan sosial, kasta, jenis kelamin, pangkat maupun
agamanya.
Air yang mengelilingi Mandir ini
dianggap sebagai kolam suci yang dikenal sebagai Sarovar Amrit (Pool of
Nectar). Untuk mencapai ke wilayah kuil, harus melewati jembatan Parikrama
(Guru’s Bridge)yang melambangkan perjalanan jiwa setelah kematian, sedangkan
pintu gerbang yang ke arah jembatan bernama Darshani Deorhi. Meski terbuka
untuk umum, Kuil Harmandir Sahib memiliki aturan yang harus dipatuhi. Beberapa
di antaranya adalah pengunjung tidak diperbolehkan minum alkohol, makan daging
dan merokok di dalam kuil. Pengunjung harus meninggalkan sepatu mereka di dekat
pintu masuk dan mencuci kaki di kolam dangkal sebelum mereka masuk. Bagi Anda
yang ingin meminta keterangan, disediakan pula Kantor Informasi yang terletak
di sebelah kiri pintu gerbang utama kuil.
Festival dan Acara.
Di setiap malam di tempat ini juga selalu diadakan prosesi Palki Sahib yang berlangsung di
sepanjang jembatan. Dalam upacara ini kitab suci Sikh Guru Granth Sahib dibawa
oleh sekumpulan orang yang “tidur” dalam Takht Akal di atas kursi parlemen yang
dibuat sejak tahun 1609. Saat upacara
berlangsung, diberikan kesempatan bagi semua peziarah laki-laki dan
pengunjung lainnya untuk berpartisipasi aktif dalam penghormatan terhadap Kitab
Suci mereka. Upacara ini biasanya berlangsung pada pukul 11 malam waktu
setempat di musim panas dan 9.30 malam waktu setempat di musim dingin.
Festival
HARI RAYA
Ada tiga
jenis perayaan yang diperingati oleh agama Sikh, umumnya perayaan ini diadopsi
dari perayaan Hindu, antara lain:
- Perayaan tahun baru atau Baisakhi
- Perayaan cahaya atau Divali, dan
- Perayaan Hola Mohalla
Namun
demikian perayaan tersebut pada saat ini jarang dilakukan, mungkin hal ini
dikarenakan Guru Amar Das, Guru Ketiga mengatakan bahwa “perayaan yang bukan
milik orang Sikh jangan dirayakan. Bahkan andaikata kita harus merayakannya
pada hari yang sama, kita harus melakukannya dengan cara kita sendiri”.
Namun
demikian ada upacara yang asli dari agama ini yang sering diperingati tiap
tahunnya, perayaan tersebut bernama Gurpurb, perayaan ini dilakukan untuk
memperingati kelahiran dan kematian sepuluh Guru.
Agama Sikh bukan hanya untuk orang Punjabi saja. Siapapun yang mampu membaca dan memahami isi Sri Guru Granth Sahib dan mengikuti ajaran Sikh bisa
menjadi penganut agama ini. Upacara untuk
masuk agama ini disebut Amrit Sanchaar yang dimulai dengan
lima khalsa untuk memohon agar seorang
masuk kedalam persatuan atau persaudaraan Khalsa (Orang-orang Suci). Setelah itu, mereka harus meminum air "Amrita" sejenis air madu yang dicampur dengan Kirpan. Selama dicampur kelima karangan khalsa yang suci dibaca :
- Jap Sahib, (dikarang oleh Sri Guru GobindSingh Ji)
- Japji Sahib (dikarang oleh Guru Nanak ).
- Tav Prasaad Seveiye (dikarang oleh Guru Gobind Singh Ji)
- Benti Chaupai (dikarang oleh Sri Guru Gobind Singh Ji)
- Anand Sahib (dikarang oleh Guru Amardas)
Pertama, air “Amrit” ini diteteskan di telapak tangan kanan dan diminum.
Kemudian air ini dipercikkan sebanyak lima kali pada mata dan kepala mereka.
Akhirnya setiap calon meminum air ini dari mangkuk yang sama sampai habis.
Artikel
selanjutnya :
Agama Sikh
tidak banyak merumuskan upacara ibadat. Ibadat yang paling pokok adalah semadi
dalam rangka mengingat Tuhan untuk menyucikan rohani dari pengaruh-pengaruh
yang menjauhkan manusia dari Tuhan. Di samping itu mereka mengenal sujud dan
menyanyi di kuil. …….. Tujuan hidup sikhisme adalah untuk
mencapai keselamatan melalui penyatuan dengan Tuhan. Penyatuan dengan Tuhan
adalah tujuan terakhir. Hidup tidak punya arti bila berpisah dengan Tuhan. Sebagaimana guru Nanak berkata, “betapa ngeri
perpisahan itu ketika berpisah dengan Tuhan, dan betapa membahagiakan penyatuan
itu ketika bersatu denganNYA.”. ……………“Seseorang tidak akan mencapai Tuhan
melalui nalar pemikirannya (logika manusia)”. Bagaimanakah
caranya agar seseorang dapat memahami Kebenaran dan menembus awan Kebodohan? Yaitu
dengan menyelaraskan kehendak kita dengan KehendakNya, yang sebenarnya sudah
direkayasa olehNya juga (dari awal penciptaan ini)” ……….
Compiled By : I Dewa Putu Sedana,
Belum ada Komentar untuk "TEMPAT SUCI DAN HARI RAYA SIKHISME (5) "
Posting Komentar