Naskah
historis tertentu, panduan perjalanan kuno, referensi kamus kuno dan beberapa
peta tua menyatakan dan memperkuat keyakinan religius dan regional bahwa
jembatan itu adalah jembatan kuno. Pada 2007 Sri Lankan Tourism
Development Authority melihat kemungkinan untuk mempromosikan wisata
religi untuk peziarah Hindu di India, dengan memasukkan salah satu
fenomena yaitu “Ramayana Trail”, memperingati legenda dari Shri Rama.
Tapi para sejarahwan Sri Lanka mengutuk hal itu sebagai “sebuah penyimpangan
besar dari sejarah Sri Lanka”. Vaishnawa news Network dan
beberapa kantor berita yang berbasis di Amerika Serikat menyarankan bahwa
mereka menemukan sisa dari jembatan Rama yang dibuat oleh Shri Rama dan
para pasukan kera, seperti yang tercantum di Ramayana dan itu bukanlah formasi alami, ,
sesuai dengan klain tahun 2002 oleh NASA. Sebuah tim dari Centre for Remote Sensing
(CRS) of Bharathidasan University, Tiruchi dipimpin
oleh Professor S.M. Ramasamy pada 2003 menyatakan ”daratan / pantai yang
terbentang antara Ramanathapuram dan Pamban karena arus yang bergerak
berlawanan dengan jarum jam disebelah utara dan searah jarum
jam diselatan Rameswaram dan Talaimannar sekitar 3,500 tahun
yang lalu.” dan ”karena pengecekan tahun dengan karbon hampir
sesuai dengan terjadinya Ramayana, kaitan dengan epos Ramayana perlu
diteliti lebih lanjut”. .Mantan direktur dari Geological Survey of India, S.
Badrinarayanan, menyatakan formasi alami seperti itu tidak mungkin bisa
terjadi. Dia membuktikan untuk hal yang sama dengan terjadinya pasir yang
hilang pada lapisan batu karang disepanjang bentangan. Koral umumnya
terbentuk diatas karang. Dia merasa bahwa tidak dilakukan analisis yang
mendalam oleh Geological Survey of India sebelum memutuskan Projek Terusan
Sethusamudram. Pemerintah India, dalam pembelaannya di Mahkamah Agung
India, menyatakan tidak ada bukti bahwa jembatan itu dibangun oleh Shri Rama
dalam kaitannya dengan projek terusan. Pengadilan Tinggi Madras
menyatakan bahwa jembatan Shri Rama adalah buatan manusia
Image Jembatan Rama, Foto Satelit
NASA
Faktanya
juga adalah bentuk dari jembatan tidak seperti pada umumnya sebagai akibat dari
bentukan geologi Studi Arkeologi masih sedang berjalan dan beberapa
arkeoloog menyatakan menemukan bukti baru bahwa jembatan tersebut adalah buatan
manusia.. Misalnya beberapa peneliti dari Bharathidasan University , Tiruchirappalli, menyatakan bahwa “jembatan”
itu hanyalah berumur 3.500 tahun.
Artikelnya yang mengkaitkan jembatan itu dengan Ramayana telah menarik
perhatian komunitas ilmuwan.
Informasi mengenai jembatan yang dinamakan
“Vanara Sena” / Rama Setu / Jembatan Rama / Jembatan Adam,
diterbitkan pada 9 Juli, 2011 , Informasi ini merupakan informasi yang krusial,
dalam melihat legenda yang dinamakan Ramayana, yang diperkirakan waktunya pada
masa tretha yuga (lebih dari 1.700,000 tahun yang lalu). Jembatan yang
baru-baru ini diketemukan yang disebut Adam’s Bridge (Bahasa Tamil :
ātām pālam), Rama Setu terbuat dari rangkaian batu karang sepanjang
30 km, di selat antara India dan Sri Lanka, membuka misteri dibalik semua itu.
Struktur dan komposisinya, menunjukkan bahwa jembatan itu dibuat oleh manusia.
Nama Jembatan Rama atau Rama
Setu (dari Bahasa Sanskerta; Setu berarti jembatan) diberikan kepada bentang
alam mirip jembatan ini di Rameshwaran , karena legenda Hindu mengidentifikasikan sebagai jembatan yang dibangun
oleh Wanara (manusia
kera), tentara Rama yang digunakan untuk mencapai Alengka
Dalam kitabnya, Walmiki mengungkapkan Sri Rama
membutuhkan bantuan jutaan ekor kera untuk mengangkut batu dan mengurug
(menimbun) lautan. Bila melihat postur kera seperti sekarang, agak sulit
diterima akal bila mahluk itu mampu berkolaborasi dengan manusia yang notabene
jumlahnya saat itu masih terbatas. Bantuan pasukan kera itu datang dari
Sugriwa, raja kera yang tengah berseteru dengan saudaranya Subali. Setelah ada
kesepakatan, Sri Rama membantu merebut tahta Sugriwa dari Subali. Setelah berhasil,
bangsa kera membantu Rama membangun jembatan penyebrangan dari Rameswaram
(India) ke Sri Lanka.
Ketika itu Sri Rama dan
pemimpin wanara lainnya harus berunding untuk memikirkan cara menyeberang
ke Alengka mengingat tidak semua prajuritnya bisa terbang. Keputusannya Rama menggelar suatu upacara di tepi laut untuk memohon bantuan dari Dewa
Baruna. Selama tiga hari Rama berdoa namun tidak mendapat jawaban, akhirnya
kesabarannya habis, kemudian ia mengambil busur dan panahnya untuk mengeringkan
lautan.
Melihat laut akan binasa,
Dewa Baruna datang menemui Rama dan meminta maaf atas kesalahannya. Dewa Baruna
menyarankan agar para wanara membuat jembatan besar tanpa perlu mengeringkan
atau mengurangi kedalaman lautan. Nila pun ditunjuk sebagai arsitek jembatan
tersebut.
Pasukan Kera
Membuat Jembatan
Dibantu panglima kera
Hanuman dan jutaan pasukan kera dari Raja Sugriwa, Sri Rama mengurug (menimbun)
lautan dengan batu apung dan membangun jembatan. Jembatan ini dibangun dengan
menggunakan batu apung dan pasir , namun para Dewa mengatakan dikemudian hari
batuan tersebut akan menancap ke dasar laut, yang akhirnya menciptakan
rangkaian batu karang. Setelah bekerja dengan giat, jembatan tersebut
terselesaikan dalam waktu yang relatif singkat dan diberi nama “Situbanda”.
Kemudian berkat jembatan inilah pasukan Rama akhirnya berhasil menyeberang dan
menaklukkan kerajaan Alengka serta merebut Dewi Sitha dari Rawana. Meski kisah
ini dianggp sebatas karya Valmiki, namun belakangan ini banyak bukti-bukti yang
mengarah pada pembenaran akan kisah tersebut, diantaranya telah ditemukannya
sebuah jembatan yang sangat unik di selat Palk antara India dan Sri Lanka.
Kemudian dari kisah tersebut
maka yang menjadi bahan pertanyaan para ahli antropologi Sri Lanka dan Unicef
adalah, benarkah sosok raja Sri Rama yang brilian itu pernah lahir di muka bumi
dan membuat sebuah karya yang spektakuler? Kalau pernah ada, dari bangsa mana
dan pada masa apa kehadirannya. Karena dalam kitab Valmiki itu diungkapkan,
bahwa Rama dibantu jutaan kera membangun jembatan penyebrangan ke Alengka. Dari
hasil penelitian lanjutan terungkap, yang pasti Sri Rama bukan dari ras Homo Sapiens
(bangsa kera), tapi diduga kuat dari peralihan homo Sapeinsis ke Australiensis.
Ras ini memiliki tingkat kecerdasan yang sangat tinggi, yang mampu membuat
sebuah mahakarya dunia yang tahan oleh hempasan waktu, dan gelombang laut yang
cukup ganas selama ribuan tahun.
Bagi para arkeolog,
informasi ini tidaklah begitu penting. Mereka lebih tertarik untuk
membuka tabir asal muasal manusia, tapi hal ini bermanfaat untuk membuka
gerbang spiritual orang-orang di dunia, untuk mengetahui sejarah masa
lampau, yang terkait dengan mitologi masyarakat India. Beberapa batu
karang dalam keadaan kering karena lautnya dangkal antara 1 m sampai 10 m
dalamnya, yang menghalangi navigasi laut. Batu karang itu biasa dilalui sampai
abad ke 15 (tahun 1480).
Artikel selanjutnya :
……….. ahli arkeologi Sri
Langka, tidak mengetahui berapa bobot tumpukan-tumpukan konstruksi batu itu.
Hubungan antara batu karang yang satu dengan yang lain sulit dibongkar, persis
seperti ikatan batuan di piramid Mesir atau Tembok Cina. Kendati belum
diketahui bobot timbangnya, namun ditaksir tidak kurang antara 10 ton s.d. 20
ton setiap baloknya …….. Berdasarkan data pengamatan satelit jarak jauh, Marine
and Water Resources Group of Space Application Centre (SAC) of Indian Space
Research Organisation (ISRO) menyatakan bahwa Jembatan Shri Rama terdiri
dari 103 jalur karang yang kecil-kecil yang terletak pada posisi yang lurus
………..
Compiled By : I Dewa Putu Sedana,
Sumber : Dicantumkan di Artikel
terakhir, No 12.
BACA JUGA :
BACA JUGA :
Mahakarya Jembatan Ramayana (9) |
Fisika Quantum, Menembus Ruang dan Waktu 1 |
Desa Alas Arum Diganggu Sang Kala Tiga |
Intisari Agama Hindu |
cerita yang sebelumnya hanya dianggap sebagai mitos, apakah mungkin akan terbukti sebagai sebuah fakta?????
BalasHapuswaw, masih blum terbongkar..!
BalasHapusVisit : http://www.herbalonlinetop.com/2015/09/pengobatan-tradisional-mengatasi-radang-paru-paru.html
yg diteliti tu umur jembatan atau umur batu ya???
BalasHapusObat Bisul Di Ketiak Anak
BalasHapusObat Lutut Sering Lemas
Obat Lutut Sering Lemas
Obat Kudis Skabies
Obat Pemuliha Luka Jahitan
Obat Bisul Di Kepala Anak