KITAB SUCI
Setiap
kelompok aliran tersebut memiliki kitab-kitab suci yang berbeda. Nama
umum untuk kumpulan kitab-suci Jainisme
adalah Agama (aturan/ajaran/perintah). Jumlah buku-buku itu
bervariasi dari 33 sampai 84 buku tergantung kepada masing-masing sekte.
Sebuah Kitab Jainisme ditulis dalam waktu yang amat panjang dan kitab yang
paling dikenal ialah Tattvartha Sutra, atau “Buku Kenyataan” yang ditulis oleh
Umasvati (atau Umasvami), seorang cendikiawan dan pendeta yang hidup pada lebih
dari 18 abad yang lalu
Para
penganut Jaina mengadakan pertemuan dibandar Patli putra, untuk mengumpulkan
naskah-naskah suci untuk dijilid manjadi satu. Dan kemudian kitab suci ini
diberi nama Siddhanta, yang menjadi ajaran pokok agama Jaina. Dan bahasa yang
digunakan dalam kitab ini adalah bahasa Ardhamajdi atau prakit. Namun
bahasa tersebut hanya digunakan pada abad-abad sebelum masehi, setelah masehi
untuk menjaga isinya kitab tersebut diganti bahasanya menjadi bahasa
sansekerta.
Sedangkan
kitab Siddhanta sendiri terdiri dari 12 anggas sebelumnya, semua itu adalah
himpunan yang terdiri dari wejangan-wejangan Mahavira. Namun anggas yang kedua
belas telah lenyap sampai kini, tidak bisa diketemukan lagi. Namun tentang
jumlah anggas seluruhnya, yang merupakan bagian dari kitab suci dijumpai
perbedaan pendirian diantara sekte-sekte didalam agama Jaina itu. Seperti sekte
Digambara mengakui ada 80 anggas dari bagian kitab suci agama Jaina sedangkan
sekte Swetambara mengakui hanya 45 anggas saja. Sedangkan gerakan reformasi
agama Jaina hanya 33 anggas saja.
Agamas terdiri dari 45 naskah
berikut ini :
- Dua belas Angā :
- Acaranga sutra,
- Sutrakrtanga,
- Sthananga,
- Samavayanga,
- Vyakhyaprajnapti
- Bhagawati Sutra,
- Jnatrdharmakathah,
- Upasakadasah,
- Antakrddaasah,
- Anuttaraupapatikadasah
- Prasnavyakaranani,
- Vipakasruta Drstivada.
- Aupapatika,
- Rājapraśnīya,
- Jīvājīvābhigama,
- Prajñāpana,
- Suryaprajnapti,
- Jambūdvīpaprajñapt,
- Candraprajñapti,
- Nirayārvalī,
- Kalpāvatamsikāh,
- Puspikāh,
- Puspacūlikāh,
- Vrasnidaśāh
- Ācāradaśāh
- Brhatkalpa
- Vyavahara
- Nisitha
- Mahāniśītha
- Jītakalpa
- Daśavaikālika
- Uttarādhyayana
- Āvaśyaka
- Pindaniryukyti
- Catuhśarana
- Āturapratyākhyanā
- Bhaktaparijñā
- Samstāraka
- Tandulavaicarika
- Candravedhyāka
- Devendrastava
- Ganividyā
- Mahāpratyākhyanā
- Vīrastava
2. Dua
belas Upanga āgama (Naskah yang memuat
penjelasan mengenai Angā):
3. Enam
Chedasūtras (Naskah menggenai prilaku dan sikap
seorang pendeta)
4. Empat
Mūlasūtras (Naskah yang memuat dasar-dasar ditahap
awal untuk kependetaan)
5. Sepuluh
sutra Prakīrnaka (Naskah mengenai kebebasan
atau macam=macam topik).
`
6. Dua Cūlikasūtras (Naskah yang
lebih memperjelas atau menghiasi makna Anga)
- Nandī-sūtra
- Anuyogadvāra-sūtra
Artikel selanjutnya :
Diwali.
Hari Raya ini diperingati
diseluruh India. Bagi penganut Jin memiliki arti yang khusus, karena pada hari
itu tahun 527 SM (sesuai dengan tradisi Svetambara) dimana
Mahavira memberikan ajarannya yang terakhir dan memperoleh kebebasannya yang
tertinggi. ............ Persembahyangan pemeluk Jain tidak sama dengan
persembahyangan agama lain. Penganut Jain berdoa untuk mengenang perbuatan
luhur para Tirthankara dan mengingatkan penganutnya kepada ajaran Mahavira. Penganut
Jain bersembahyang sebagai media untuk meningkatkan spiritualitas; Jain tidak berdoa untuk meminta berkah atau
materi ...............
Compiled By: I Dewa Putu Sedana,
(Dari berbagai sumber)
KLIK JUGA DIBAWAH INI:
KLIK JUGA DIBAWAH INI:
Hari Raya Jainisme, Agama Atheis 9 |
Babad Dalem Kaleran |
Misteri Roh( |
Kehidupan Setelah Kematian 1 |
Kaliyuga, Ramalan Jayabaya, |
Belum ada Komentar untuk " KITAB SUCI JAINISME ; AGAMA YANG ATHEIS (8)"
Posting Komentar