Kaliyuga telah berlangsung 5115
tahun, karena itu kalau terjadi hal-hal yang “aneh-aneh” atau “tidak
wajar”, bukanlah lagi merupakan hal yang aneh. Ambillah contoh : Presiden tidak
satya wacana seperti dalam hal rangkap jabatan, Anak pejabat menabrak orang
sampai yang tertabrak mati hanya kena hukuman percobaan (yang kalau orang
awam bilang anak pejabat itu “tidak” dihukum), Oknum karyawan Departemen Agama
korupsi untuk pengadaan Al Quran, Oknum Polisi ada yang memiliki kekayaan
sampai 100 milyard, Oknum Jaksa, Oknum Hakim korupsi, Oknum Pejabat
Negara yang punya kesempatan dan mau menggunakan kesempatan tersebut juga
korupsi, Oknum Anggota DPR korupsi berjamaah, Ayah memperkosa anak, Suami bunuh
istri, Oknum tentara menyerang polisi, Oknum polisi membunuh tentara, Kakak
membunuh adik karena berebut warisan, Adegan bersanggama dipertontonkan,
Peralatan pemuas sex diperjual belikan, Anak gadisnya dijual kepada
germo, Mesjid disegel dan Gereja dibongkar, Guru membejati
muridnya, Guru melakukan demo, Ibu membuang bajinya, Ibu menjual bayinya,
Penghancuran fasilitas Negara, fasilitas umum dan fasilitas pribadi,
Preman berbagi wilayah, Di sinetron dipertunjukkan serba wah, di
masyarakat ada yang kekurangan gizi, Ilmu diperdagangkan, Pengasuh bayi
menculik bayinya, Suap terjadi dimana-mana. Itulah beberapa
fenomena yang dapat kita saksikan di tayangan layar kaca atau dari berita
radio. Kalau dipertanyakan “Apakah hal diatas wajar?”. Bila ditanyakan kepada
ahli silat lidah, untuk setiap kasus diatas mereka pasti akan mampu mencari
pembenarannya sehingga menjadilah hal yang “wajar”.
Mengapa para Maharsi mampu
“meramalkan” hal-hal yang akan terjadi ribuan tahun kedepan ? Buat para penekun
spiritual tentulah hal seperti itu tidak aneh. Karena bagi mereka yang
“waskita”, penglihatan bathinnya “tidak dibatasi oleh waktu dan ruang”.
Disamping itu dengan “Tumbir” juga dapat diperhitungkan dengan pasti kapan saat
akhir Satyayuga misalnya atau kapan saat awal dan saat akhir Kaliyuga. (Kalau
sekarang dengan bantuan software Lodestar Pro, dapat juga disimuasikan posisi
planet, untuk melihat kapan masing-masing Yuga mulai dan berakhir). Dan
masing-masing yuga juga memiliki ciri-cirinya sendiri. Buat kita orang awam,
sebenarnya kita juga bisa “meramal”, misalnya di Bulan Februari tahun depan
akan turun hujan lebat disertai dengan angin kencang serta disana-sini akan
terjadi tanah longsor. Demikianlah kira-kira orang waskita melihat
kejadian ribuan tahun kedepan bila dibandingkan dengan “penglihatan” kita
untuk tahun depan.
Meskipun ciri-ciri masa Kaliyuga,
serta isi Ramalan Jayabaya, Ramalan Sabdopalon & Noyogenggong, umumnya
bersifat “negatif”, kita tentu tidak harus pasrah dengan keadaan. Berfikir yang
baik, Berkata-kata yang baik, serta Berbuat yang baik akan membedakan anda
dengan orang lain. Semoga selalu Damai di hati dan Damai di Dunia.
MASA KALIYUGA
Kaliyuga (disebut juga “masa
kegelapan”) adalah salah satu dari empat masa yang merupakan siklus dari Yuga . Empat masa itu
adalah Kaliyuga, Dwaparayuga, Tretayuga dan Satyayuga .
Menurut Surya Siddhanta (kitab ilmu astronomis yang
menjadi dasar perhitungan kalender Hindu dan Budha), Kaliyuga dimulai pagi hari
pada tanggal 18 Februari 3102 BJC (Before the Calendar of Julian Ceasar)
(menurut perhitungan kalender Julian,]
atau tanggal 23 Januari 3102 SM (menurut perhitungan kalender Gregorian), yang
mana pada saat tersebut diyakini oleh umat Hindu sebagai saat ketika Kresna
meninggal dunia.
Pada 23 Januari 3102 SM, tengah
malam di meridian Ujjain, ketujuh planet : Surya (matahari), Chandra
(bulan), Kkuja, Guru, Sani (Saturnus), Budha (Merkuri) dan
Sukra berjajar dalam satu garis, Ketujuh planet berjajar
dengan Revati Nakshatram . Inilah saat awal Kaliyuga.( Kaliyuga dimulai
saat matahari terbit, bukan dimulai sejak tengah malam). Pola planet
sejajar sangatlah jarang . Hanya 3 planet yang sejajar dalam kurun waktu
sepuluh tahun yang pernah diketemukan.
Aryabhata, seorang astronoom yang
terkenal (476-550 M) juga menyatakan bahwa Kaliyuga dimulai
pada 3102 SM. Dengan demikian Bharata Yudha terjadi disekitar tahun
3130 – 3140 BCJ. Surya Siddhanta , sebuah dokumen dari perioda yang sama , menyebutkan
posisi matahari 54 derajat dari equinox (saat satu hari tepat
24 jam lamanya, dimana matahari berada di katulistiwa) ketika Kaliyuga
bermula pada bulan baru hari pertama, sesuai dengan tanggal 18
February , 3102 BCJ (23 Januari 3102 SM). Hal ini sesuai dengan
penjelasan pada Purana bahwa Sri Krishna wafat pada 3102 BCJ,
27 tahun setelah perang Bharata Yudha. Semenjak tahun 3102 SM sampai sekarang,
masa Kaliyuga baru berjalan selama kurang lebih 5115 tahun (diperoleh dengan
nembahkan angka 3.102 dengan 2.013). Angka 5.115 ini, dengan mudah dapat kita
jumpai pada salah satu sudut atas kalender-kalender Bali. Hal ini
menunjukkan bahwa angka penanggalan tahun Kali tersebut telah diterima dan
diakui kebenarannya oleh para penyusun kalender Bali. (Masa Kaliyuga akan
berlangsung selama 432.000 tahun)..
Dengan menganalisis kemungkinan dari
segi astronomi mengenai pernyataan Vyasa (Byasa) pada Bhishma
Parwa “Dua gerhana dalam sebulan dalam waktu 13 hari.”. Dengan
mempresentasikan data gerhana dalam perioda 3300 BCJ sampai
700 BCJ yang terlihat di Kuruksethra, dengan menggunakan Lodestar
Pro Software (Software untuk astronomi). Dinyatakan terjadi 672
gerhana berpasangan dalam waktu 13 hari. Menurut Prof. N.S. Rajaram (1999)
berdasarkan perhitungan para ahli Jyothi (ilmu perbintangan Weda), masa Kali
Yuga mulai pada tahun 3102 sebelum Masehi, bersamaan dengan berakhirnya
lila (kegiatan rohani) Shri Krishna dimuka bumi ini.
Artikel selanjutnya :
Siklus
tersebut dimulai dari masa keemasan (Satyayuga), dan diakhiri oleh masa kegelapan (Kaliyuga). Setelah masa kegelapan berakhir, dimulailah
masa keemasan yang baru, sama halnya seperti perubahan musim dingin ke musim
semi, dan siklus tersebut berlangsung selama ribuan tahun. ...........
masa Kali
Yuga dimulai ± 5.115 tahun yang lalu (pada saat raja Yudistira naik tahta dan Kresna meninggal, yaitu tahun 3102 SM) dan akan terus berlangsung, selama 432.000 tahun.
............. Kali Yuga masa kita sekarang ini akan berlangsung selama
432.000 tahun. Di masa Kali inilah terjadi penurunan kesadaran spiritual
manusia hingga titik terendah ..............
(Dari Berbagai Sumber)
Belum ada Komentar untuk "KALIYUGA, RAMALAN JAYABAYA dan SABDOPALON (1)"
Posting Komentar