Kisah Jayaprana dan
Layonsari, kisah cinta penuh kesetiaan yang sangat memilukan boleh dikatakan
dikenal oleh hampir seluruh masyarakat Bali yang dewasa, baik diketahui melalui
ceritera, tulisan dan kebanyakan melalui pertunjukan kesenian. Namun kisah
mengenai Prabu Kalianget, belum banyak diketahui. Karena itu berikut ini akan disajikan
beberapa tulisan mengenai beliau yang sumbernya diambilkan dari :
Kalianget Buleleng.Blogspot.Com
Damuh.Toya.Melablab
Dharmadefender.blogspot.com
Aryaoka.wordpress.com
Saduran Terjemahan
Penglintih Satria Dalem Kaleran.
Semoga lebih membuka
wawasan kita.
DESA ALAS ARUM DIGANGGU SANG KALA TIGA
Desa Kalianget
yang
merupakan desa peninggalan sejarah, yang dulunya merupakan daerah yang sangat tandus. Di pinggiran pantai
tumbuh semak- semak, hutan belukar yang sangat lebat di sekitarnya banyak
tumbuh pepohonan yang menyebarkan bau Arum tatkala berbunga, seperti pohon
pandan harum, pohon pudak dan beberapa pepohonan lainnya. Karena pohon- pohon tersebut saat
berbunga menyebarkan bau yang harum, dan di sampingnya tumbuh pepohonan yang
besar dengan semak belukar yang lebat sehingga daerah itu dinamai Alas Arum.
Keharuman daerah itu yang menghiasi alam sekitarnya mempunyai kesan dan ciri
khas tersendiri, namun dengan adanya pepohonan yang besar-besar, semak belukar yang
lebat member kesan angker. Dan memang benar daerah itu adalah daerah yang
sangat angker, pepohonan dan semak belukar yang lebat menjadi tempat para
dedemit, jin, peri, dan mahluk gaib
lainnya yang senatiasa mengganggu ketenteraman penduduk yang tingal di
sekitarnya. Para penduduk selalu dihantui rasa ketakutan karena kerusuhan yang dilakukan para dedemit Kala Tiga yakni
Kalamertyu, Kalanjaya, dan Kalantaka. Ketiganya paling senang membikin
malapetaka lewat kesaktiannya. Bahkan saking saktinya, para Dedemit, Lelembut, Gamang
dan Memedi yang semua mahluk halus takluk kepada Sang Kala Tiga.
Hal ini mengakibatkan warga Alas Arum hidupnya tak pernah tenang gara-gara ulah Sang Kala Tiga. Sehingga Dalem Gelgel Klungkung menaruh perhatian khusus terhadap desa Alas Arum. Dalem Gelgel lantas memerintahkan Dalem Dasar Agung untuk datang ke Alas Arum yang terletak di Den Bukit ( Buleleng ). Dalem Dasar Agung diiringi sekitar 200 prajurit dari Kaba-Kaba, selain dilengkapi ilmu kedigjayaan, juga dilengkapi dengan senjata mematikan. Tujuan mereka tak lain menuju Alas Arum. Di desa itu mereka membabat hutan dan mendirikan sejumlah bangunan suci, taman dan rumah tempat tinggal, serta membuat ladang tempat bercocok tanam. Akibatnya para dedemit, memedi, lelembut, gamang dan para pendukung Sang Kala Tiga yang berkuasa kala itu manjadi marah besar, karena pohon tempat tinggalnya di babat oleh prajurit Dalem Dasar Agung. Dengan kesaktian yang dimiliki Sang Kala Tiga mengamuk dan menyebarkan wabah besar (gerubug gede), sepanjang hari warga menguburkan mayat tanpa putusnya. Bila malam tiba, lolongan anjing meraung raung,disertai suara burung gagak, seolah menjemput kematian, demikian juga suara kodok, jangkrik dan suara cekikikan ketawa dari Sang Kala Tiga, Wargapun tidak berani keluar malam, dan keesokan paginya pasti ada warga Alas Arum yang meninggal. Dan pada akhirnya dua kesaktian yang berlawanan milik sekelompok manusia berhadapan dengan kesaktian mahluk halus. Sejumlah prajurit utusan Gelgelpun tak bisa menandinginya dan tiap hari jumlah mereka semakin tipis dan hampir habis, Dalem Dasar Agung pun khawatir dan sejumlah prajurit yang tersisa diutus menghadap Raja di Puri Gelgel, Klungkung untuk meminta bantuan. Maka di hadapan sang Raja utusan tersebut menceriterakan kejadian yang menimpa warga dan jungjungannya.
Permasalahan yang dihadapi Dalem Dasar Agung
itu membuat Dalem Gelgel sangat prihatin . Maka di perintahkanya I Dewa Kaleran
Pemayun Sakti (Dalem Ngurah Kaleran) untuk membantu Dalem Dasar Agung. I Dewa
Kaleran Pemayun Sakti yang di persenjatai keris pusaka : I Baan Kau,
I Kala Rau, I Sekar Sandat, I Ratu Pande, I Baru Ngit, Aji Kayohana dan diringi ratusan prajurit
menelusiri hutan menuju desa Alas Arum
di Denbukit. Ilmu kesaktian I Dewa Kaleran Pemayun Sakti memang lebih tinggi
ketimbang Dalem Dasar Agung. Karenanya,
di tengah perjalanan, I Dewa Kaleran Pemayun Sakti juga selalu mengucapkan
bait-bait mantra yang mampu membangkitkan kesaktiannya . Di sebuah desa di
wilayah Culik, Karangasem, beliau sempat membuktikan kesaktian ilmu dan keris
pusaka miliknya, berhasil menundukkan lawanya. Wilayah desa itu hingga kini
dikenal dengan sebutan Purwabaya atau Purbaya
Artikel selanjutnya :
Apakah langkah-langkah yang akan dilakukan
oleh Dalem Gelgel, Klungkung untuk
menghadapi Sang Kala Tiga. Mampukah wabah besar yang ditebarkan oleh Sang Kala
Tiga ditanggulangi ?.
Compiled By : I Dewa Putu Sedana,
KLIK JUGA :
KLIK JUGA :
Peninggalan Prabu Kalianget |
Prabu Kalianget Dinobatkan |
Misteri Jembatan Ramayana (1) |
Babad Dalem Kaleran |
Preti Sentana Prabu Kalianget 1 |
Om Swastiastu , Izin Share gih bapak Dewa.. Niki tyng cari, biar tahu sejarah desan tyang. Suksma..
BalasHapusNggih Pak arya. Rarisang.
Hapus