Pendiri kerajaan Kalianget adalah Ida I Dewa Kaleran Pemayun Sakti yang merupakan putera pertama dari I Dewa Gedong Artha dan cucu dari Ida Sri Agra Samprangan yang merupakan raja yang bertahta di Keraton Samprangan (sebelah timur Gianyar sekarang). Salah seorang putera dari I Dewa Gedong Artha, yaitu putera pertamanya yang bernama Ida I Dewa Kaleran, memiliki kelebihan yang sangat menonjol dalam diri beliau, yaitu bakat/watak di bidang pertahanan dan keamanan. Darah kesatria yang mengalir dalam tubuh Ida I Dewa Kaleran demikian derasnya dan beliau telah menyatakan kehadapan Ida I Dewa Gedong Artha ( ayah beliau ), akan mengabdikan seluruh jiwa dan raga beliau di bidang pertahanan dan keamanan. dan sepenuhnya akan mengabdikan seluruh hidupnya sebagaimana layaknya seorang kesatria sejati. Ini berarti bahwa dimana ada kekacauan, dimana ada rakyat tertindas dan tertekan disanalah Ida I Dewa Kaleran berada untuk membebaskannya . Oleh karena itu, beliau dianugerahi senjata – senjata pusaka yang ampuh – ampuh dan para pengikut / pengiring ( rakyat ) yang telah diseleksi secara ketat baik wangsa maupun fisiknya. Jadi anak buah beliau betul – betul prajurit pilihan. Adapun pusaka – pusaka ampuh yang dianugerahkan oleh ayah beliau adalah : I Baan Kau, I Kala Rau, I Sekar Sandat, I Ratu Pande, I Baru Ngit dan lain – lain, yang memiliki keampuhan sendiri – sendiri.
Untuk membuktikan
tekad dan perkataannya, Ida I Dewa Kaleran mohon diri kehadapan ayah beliau,
untuk meninggalkan keraton beserta seluruh anak buah beliau ( panjak beliau ),
berangkat menuju Bali Timur Laut yaitu disekitar Culik, Tulamben, karena menurut
informasi yang beliau terima, daerah tersebut sedang dikacau oleh para Bajak Laut dari Bugis, ( Makasar ), Sasak,
Sumbawa, Madura dan daerah lainnya. Dengan kehadiran beliau
di daerah tersebut, maka para bajak laut tersebut bisa dikalahkan dengan
perlawanan yang tidak berarti. Seluruh wilayah segera menjadi aman dari segala
gangguan para bajak laut.
Kemudian, selang beberapa waktu terbetik berita
bahwa rakyat di daerah Songan sedang dicekam rasa takut yang tiada hentinya dan
rasa tidak aman yang berlarut – larut. Daerah Songan tersebut diganggu dan
dirusak oleh I Banas Pati Raja yang bermukim di hutan Aa. Maka alangkah gusarnya
Ida I Dewa Kaleran. Beliau bersama
seluruh anak buah beliau ( panjak beliau ) berangkat menyerbu hutan Aa di
Songan untuk memusnahkan I Banas Pati Raja. sehingga rakyat terbebas dari
segala cengkraman rasa takut.
Kedigjayaan Ida I Dewa Kaleran
mulai tercium kemana – mana dan kemudian beliau diberikan gelar oleh
seluruh rakyat ( panjak ) dan para pengikut beliau dengan gelar: “ Ida I Dewa Kaleran Pemayun Sakti “
Berselang beberapa waktu kemudian, pada pertengahan abad keenam belas,
terbetik lagi berita bahwa di Bali
bagian Barat Laut
dirusak dan diobrak – abrik oleh
Wong Bajo ( orang – orang Madura ). Margasatwa dirusak dan rakyat di sekitarnya
terancam keselamatannya. Tanpa berpikir panjang
lagi, maka Ida I Dewa Kaleran Pemayun Sakti diiringi oleh para pengikutnya, langsung
berangkat menuju Bali Barat Laut lewat hutan rimba yang berbukit – bukit
dipedalaman Bali ( Bali Bagian Tengah ).
Dalam perjalanannya, sampai di sebuah bukit (disebelah utara desa Pancasari
sekarang ), beliau berhenti dan beristirahat sambil menikmati bekal berupa “
ketupat “. Para pengikut beliau merasa heran, karena beristirahat dan menikmati
bekal ketupat di suatu tempat berupa bukit yang sulit untuk mendapatkan air
minum. Maka segeralah Ida I Dewa Kaleran
Pemayun Sakti memberikan penjelasan agar tenang dan tidak usah gelisah ataupun
resah dengan tiadanya air minum. Begitu saatnya para pengikut beliau memerlukan
air minum, lalu beliau mengeluarkan salah satu dari pusaka – pusaka beliau.
Kemudian pusaka tersebut ditancapkan ke tanah, dan menyemburkan air yang sangat
jernih dan bersih yang dapat diminum oleh para panjak Ida I Dewa Kaleran
Pemayun Sakti, maka berpesta poralah
seluruh panjak beliau menikmati air minum yang menjadi kekhawatiran para panjak
beliau sebelumnya, dan telah teratasi berkat keampuhan pusaka beliau tersebut. Mata air /
sumber air tersebut lalu diberi nama “Merta Ketipat“ atau “Yeh Ketipat“. Dengan
demikian seluruh panjak beliau telah melihat dengan mata kepala sendiri , bahwa
Ida I Dewa Kaleran Pemayun Sakti memiliki suatu pusaka yang mampu menimbulkan
mata air / sumber air.
Setelah sampai di
Bali Barat Laut, maka para pengacau yang merusak daerah tersebut dapat diatasi
dan diusir dari wilayah tersebut tanpa halangan suatu apapun juga. . Di desa Alas
Arum, I Dewa Kaleran Pemayun Sakti diselimuti rasa duka campur geram karena
pendahulunya Dalem Dasar Agung telah
wafat, dikalahkan oleh Kala Tiga. Kedatang Beliau di Alas harum ini yang berkembang menjadi
kerajaan Kalianget adalah sekitar Tahun 1622 Masehi ( Caka 1544). Setelah itu I Dewa
Kaleran Pemayun Sakti dan prajuritnya membangun bangunan suci yang diberi nama
Pura Prabu. Di pura ini di gelar upacara ritual dengan sejumlah sesajen dengan
sarana dupa dan berbagai macam bunga yang
serba wangi dan suci. Sejurus kemudian Keris pusaka Aji Kayohana pemberian
Dalem Gelgel tertancap dan terendam air.Suara gemuruh menggelegar, kilatan
petir pun menyambar sejumlah tempat di Desa Alas Arum. Hujan tercurah dengan
lebatnya selama kurang lebih tujuh hari tujuh malam. Kala Tiga dengan para wong samarnya tak mampu
menandingi kesaktian I Dewa Kaleran Pemayun Sakti Kesaktian itu, terutama
dipancarkan dari keris pusaka pemberian Dalem Gelgel. Kala Tiga beserta pengikutnya terbirit-birit pergi
dan menyebar ke berbagai desa yang di anggap aman.
Rakyat mulai merasa
aman, bebas dari segala jenis gangguan para pengacau daerah tersebut Atas jasa – jasa Ida I Dewa Kaleran Pemayun Sakti yang sangat
besar dirasakan oleh rakyat di sana
maupun para simpatisan lainnya,
maka beliau dibuatkan istana
kerajaan ( keraton )yang berlokasi di Kalianget dan dinobatkan/naik tahta
kerajaan dengan gelar Ida Sang Prabu
Ring Kalianget Disanalah beliau naik
tahta (madeg agung) sebagai pengayom (tedung jagat) bagi seluruh rakyat tanpa memperhitungkan untung dan rugi. Kalianget berasal dari kata Kali dan Anget, kali berarti
sungai( Tukad ) Anget berarti panas nama ini diberikan karena aliran air panas
( Yeh Panas ) yang ada diwilayah desa Banjar mengaliri daerah ini, sehingga
daerah ini diberi nama Kalianget. Kalianget juga dimaknai yang berasal dari
kata Kali dan Anget, Kali berrti waktu, Anget berarti menakutkan (angker )
karena beberapa tempat sekitar daerah ini cukup angker sehinga sering
menakutkan penduduk sekitar.
Artikel selanjutnya :
Ida Sang Prabu berangkat menuju kaki gunung Batukaru
beserta pusaka ampuh beliau demi kesejahteraan dan kemakmuran seluruh rakyat
beliau. Setelah sampai di kaki gunung Batukaru, manakala beliau bersiap – siap
untuk menusukkan pusaka ke kaki gunung Batukaru, tiba – tiba terdengarlah suara
gaib ........... mengeluarkan kutukannya : “ Ih kamu Kaleran,
beraninya kau menusuk aku, terkutuklah kau, semoga keturunanmu kelak terpencar
dimana–mana seperti ulat nangka dan banyak kerja tetapi kurang pangan “ ........
Compiled
By : I Dewa Putu Sedana,
BACA JUGA
BACA JUGA
Mendung kelabu Di langit Kalianget |
Babad Dalem Kaleran |
Desa Alas Arum Diaganggu Sang Kala Tiga |
Preti Sentana Prabu Kalianget 1 |
Peninggalan Prabu Kalianget |
pak dewa, tiang keturunan saunggaling, dimana kawitan saya. suksma
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusPak Ambara, hubungi 089 617 393 492 . Tiang antar Bapak untuk bertemu dengan keluarga Bapak di Tista, Kec. Busungbiu, Buleleng
BalasHapusPak Dewa, mahasiswa pedalangan ISI Denpasar. Tiang jagi ngangge cerita Prabhu Kalianget di garapan ujian akhir tiang'e, dados tiang nunas wawancara Pak Dewa nggih
BalasHapusDik Wirahadi, terimakasih atas perhatian adik atas artikel saya.
HapusInfo mengenai Prabu Kalianget, Pura Prabu, dan hal-hal lain yang terkait, bisa adik WA/Telepon langsung Ketua Pengurus Pusat Dalem Kaleran : HP. 085 936 105 624,
Anak Agung Sedana, Puri Sangsi, Batubulan, Gianyar.
Bila setelah itu, adik masih memerlukan informasi tambahan, nanti hubungi saya : 081 7474 9944
Om Swastiastu Pak Dewa, matur suksma tyang ucapakan atas petunjuk bapak🙏
HapusMudah-mudahan adik mendapatkan yang diperlukan
Hapus