Gelombang
Otak Beta, Sensori Motor Rhytm, dan Alpha
Gelombang Beta merangsang otak mengeluarkan
hormon kortisol dan norefinefrin
yang menyebabkan cemas, khawatir, takut, marah, panik serta mengalami
tekanan perasaan, sukar tidur (insomnia) serta stres dan tidak mampu
memfokuskan pikiran.
Gelombang Alpha sangat diperlukan,
untuk menghasilkan perasaan relaksasi yang mendalam.
Alpha merupakan gelombang otak yang sangat mempengaruhi kekuatan bawah
sadar.
Orang yang memulai meditasi, juga menghasilkan gelombang Alpha.
Para penderita epilepsi,
autisme
tidak mampu berkonsentrasi
atau fokus pada suatu hal yang dianggap penting, karena ternyata tidak menghasilkan
gelombang Sensori Motor Rhytm
Saat seseorang berada di gelombang Beta, otak (kiri) sedang aktif digunakan untuk berpikir, konsentrasi, dan
sebagainya. Sehingga gelombangnya meninggi. Jika kita memberi nasehat kepada
mereka yang berada di frekuensi ini, nasehat tersebut akan dianalisis terlebih
dahulu sesuai dengan kemampuan analisisnya. Karena itu agak sukar untuk memberikan nasehat seperti apa yang kita inginkan kepada orang
yang berada di frekuensi ini. Bila kita ingin menasihati seseorang, hindarilah
ketika mereka berada di dalam keadaan Beta.
Gelombang Beta dibagi menjadi 3 kelompok :
1. High Beta (21-40 Hz) yang merupakan transisi dengan getaran Gamma.
2. Getaran Beta (16-20 Hz) yang juga merupakan transisi dengan getaran Gamma.
3. Low Beta (12 hz ~ 15 hz). Terjadi pada saat seseorang mengalami
aktifitas mental yang terjaga penuh, menjalani aktifitas sehari-hari yang
menuntut logika atau analisis tinggi, misalnya mengerjakan soal matematika, berdebat, olah raga, dan
memikirkan hal-hal yang rumit. Gelombang Beta memungkinkan seseorang memikirkan
sampai 9 obyek secara bersamaan
Sensori Motor Rhytm (SMR) frekuenai (12 hz - 16 hz). SMR sebenarnya masih masuk kelompok getaran
low Beta, namun mendapatkan perhatian khusus dan juga baru dipelajari
secara mendalam akhir-akhir ini oleh para ahli, karena penderita epilepsi, ADHD
( Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan Autisme ternyata tidak menghasilkan gelombang jenis ini. Para penderita
gangguan di atas tidak mampu
berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal yang dianggap penting. Sehingga cara pengobatan yang tepat adalah
agar otaknya bisa menghasilkan getaran SMR tersebut. Dan hal ini bisa
dilakukan dengan teknik neurofeedback. Kita perlu memiliki keterampilan
mengendalikan gelombang otak yang bisa memudahkan kita menenangkan diri di saat
panik.
Dengan memahami posisi gelombang otak, kita bisa mengatur mood sehingga
selalu merasa bahagia, juga sukses dengan setiap hal yang kita lakukan. Untuk
mencapai kebahagiaan lewat kendali gelombang otak, kita bisa belajar dari anak-anak.
Lihatlah betapa mudahnya mereka tertawa bahagia. Meskipun mungkin baru saja saling mencakar dan
sama-sama menangis, tapi beberapa menit kemudian mereka seolah sudah melupakan
tangisan dan sudah kembali bermain bersama dengan kompaknya.
Gelombang Alpha, frekuensi ( 8 hz - 12 hz ). Manusia
hidup di zaman modern ini banyak mengalami stres dan kecemasan. Persaingan
hidup yang semakin mengerikan menuntut semua orang memutar otak untuk mampu
bersaing. Otak selalu terisi dengan masalah dan urusan pekerjaan. Akibatnya
otak secara langsung dominan pada fase gelombang Beta sepanjang hari. Akibatnya
otak akan terasa selalu tertekan dan tidak bisa rileks. Untuk itulah, gelombang Alpha sangat diperlukan, untuk menghasilkan perasaan relaksasi yang
mendalam. Alpha berhubungan dengan kondisi pikiran yang santai, juga bisa
terjadi saat otak kita melamun, atau berfantasi. Alpha merupakan gelombang otak yang sangat
mempengaruhi kekuatan bawah sadar kita. Sehingga otak akan bekerja lebih
optimal. Anak-anak, balita, gelombang otaknya selalu dalam keadaan Alpha. Itu
sebabnya mereka mampu menyerap informasi secara cepat. Dalam kondisi ini, otak
memproduksi hormon seotonin dan endorfin yang menyebabkan seseorang merasakan
nyaman, tenang, bahagia. Hormon ini membuat imunitas tubuh meningkat, pembuluh
darah terbuka lebar, detak jantung stabil, dan kapasitas indra kita akan
meningkat, selama anda dalam keadaan Alpha. Selain itu hormon Endorfin juga
bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan konsentrasi dan daya ingat. Alpha adalah pintu gerbang bawah sadar.dan merupakan jembatan antara kesadaran Beta
dengan Theta. Fase ini sangat baik untuk
belajar, menyerap informasi, melakukan terapi, mempercepat proses penyembuhan,
meningkatkan kekebalan tubuh, juga mengurangi stress mental-emosional dan
fisik.
Gelombang Alpha dihasilkan setiap
akan tidur, tepatnya masa peralihan antara sadar dan tidak sadar. Fenomena Alpha banyak dimanfaatkan oleh para pakar hypnosis untuk mulai memberikan
sugesti kepada pasiennya. Orang yang memulai meditasi (meditasi ringan) juga
menghasilkan gelombang Alpha. Pada saat meditasi anda dapat menangkap
sinyal-sinyal akurat yang dipancarkan oleh kesadaran Theta. Alpha memberikan
input sensori dan memberikan gambar pada muatan yang berasal dari pikiran bawah
sadar.
Dalam kondisi Alpha, pikiran dapat melihat gambaran mental secara
sangat jelas dan dapat merasakan sensasi dengan lima indra dan apa yang terjadi
atau dilihat semuanya hanya dalam pikiran. Alpha juga menandakan bahwa
seseorang dalam kondisi light trance atau kondisi hypnosis yang ringan.
Ilustrasi
gelombang listrik (brainwave) yang dikeluarkan oleh neuron otak.
Frekuensi gelombang Alpha merupakan frekuensi pengendali yang mampu
menghubungkan pikiran sadar dan bawah sadar. Alpha memungkinkan kita untuk
menyadari keberadaan mimpi dan keadaan
meditasi terdalam yang kita capai. Tanpa Alpha, kita tidak dapat mengingat
mimpi saat terbangun. Kabur atau jelas sebuah mimpi yang bisa diingat, tergantung kualitas dan kuantitas gelombang Alpha pada saat bermimpi.
Kegiatan yang biasanya menimbulkan gelombang Alpha ialah seperti pada
saat kita selesai buang air besar atau terbangun pada sepertiga malam terakhir,
itulah sebabnya mengapa meditasi
sebaiknya dilakukan pada saat dini hari. Pada tahap Meditasi permulaan (meditasi ringan) juga akan memasuki fase gelombang Alpha. merupakan
frekuensi pengendali, penghubung dan melakukan aktifitas yang berpusat disel-sel thalamic. Thalamus (dari Bahasa Yunani = kamar tidur / kamar). Biasanya kita akan berada di tahap ini sebelum kita tidur dan ketika bangun dari tidur. Saat seseorang yang
mengalami “relaksasi” atau mulai istirahat dengan tanda2 mata mulai menutup
atau mulai mengantuk, atau suatu fase dari keadaan sadar menjadi tak sadar
(atau bawah sadar), namun tetap sadar (walaupun kelopak mata tertutup). Apabila
kita menutup mata secara automatis otak
akan mula menghasilkan gelombang Alpha. Di tahap Alpha biasanya kita
akan lebih mudah menerima saran dan tahap ini sangat efektif untuk menghipnosis diri sendiri, “mental reprogramming”
. Pada tahap ini jugalah kita dapat menggunakan indra yang ke-6, di mana kita
akan lebih peka pada pendengaran, penglihatan, sentuhan, gerak hati dan
lain-lain. Kajian menunjukkan anak-anak
banyak menghabiskan masa dalam keadaan jaga (dengan gelombang otak Beta) tetapi
gelombang otak mereka berada pada tahap Alpha-Theta.
Pada tahun 60 dan 70-an, Alpha sangat populer dan diklaim sebagai gelombang otak paling penting, yang merupakan
kunci untuk mencapai kesadaran yang lebih tinggi. Penelitian dengan menggunakan
mind technology modern yang dilakukan oleh banyak pakar terkemuka, antara lain
Maxwell Cade dan Anna Wise, membuktikan, bahwa Alpha bukanlah jenis gelombang terpenting
SUMBER – SUMBER : (Dicantumkan pada artikel : Gelombang Otak Untuk
Meditasi (6)
1. BrainEv Forum
………………..
12. www.suaramedia.com.
Compiled: I Dewa Putu Sedana, Drs, MBA.
BECA JUGA :
BECA JUGA :
Belum ada Komentar untuk "GELOMBANG OTAK BETA , SENSORI MOTOR RHYTM - 3"
Posting Komentar