Gelombang Schumann Resonance dan Depresi
Seseorang yang otaknya mampu menghasilkan dan mempertahan frekwensi yang dihasilkan oleh getaran
alam semesta ini (Schumann Resonance),
memiliki kemampuan supranatural,
seperti ESP, telepati, clayrvoyance/meramal.
Depresi merujuk pada suatu keadaan perasaan, reaksi terhadap situasi
atau perubahan karakteristik dari perilaku seseorang.
Gelombang
Schumann Resonance (7.83 hz)
Schumann
Resonance yang termasuk ke golongan gelombang Tetha serta
frekwensi diatasnya masuk kelompok frekwensi ELF (extremely low frequency pada
bandwith 3 ~ 30 hz dan frekwensi infrasonic.
Schumann Resonance adalah getaran alam semesta pada frekwensi 7.83 Hz.
Seseorang yang otaknya mampu menghasilkan dan mempertahankan frekwensi ini memiliki kemampuan supranatural,
seperti ESP, telepati, clayrvoyance/meramal, dan fenomena psikis lainnya. Anak indigo, yaitu anak super cerdas
yang biasanya berkemampuan ESP atau Extra Sensory Perception, juga bisa memasuki
gelombang ini dengan mudah dan konstan.
Stimulasi gelombang otak adalah fenomena yang alami, sama alaminya dengan teori fisika. Getaran suara tertentu yang didengar telinga bisa menggetarkan otak, sehingga otak memproduksi gelombang yang frekwensinya sama dengan frekwensi suara yang kita dengar. Hal ini sama saja dengan hukum fisika pada dua garputala. Apabila ada dua buah garputala yang senada, bila salah satu garputala digetarkan, lalu didekatkan tanpa menyentuhnya kepada garputala yang lain, yang diam, maka garputala yang lain ini akan ikut bergetar, dengan nada yang sama. Maka garputala disebut beresonansi (ikut bergetar). Demikian pula otak manusia, dengan diketahuinya setiap tingkat gelombang otak manusia yang mampu beresonansi dari getaran audio, visual, dan sinyal raba atau perasaan, maka kita dapat menstimulasi otak kita agar menghasilkan gelombang otak tertentu sesuai kebutuhan, misalnya untuk meningkatkan kemampuan berpikir, ingatan, pemahaman yang cepat, meditasi, aktifitas-aktifitas supranatural, mengobati atau meningkatkan kesehatan bagi mereka yang menderita ADHD, ADD atau Autisme, susah tidur dan seterusnya. Para ahli menemukan fakta bahwa terapi stimulasi otak ternyata bisa menyembuhkan depresi.
Depresi
Bila Anda sering merasa resah dan seperti memikul
beban berat di pundak, suasana hati sering berubah dan tidak mampu berpikir secara positif, kemungkinan besar depresi tengah melanda Anda., jika dibiarkan tentu gejala akan semakin berat dan sulit untuk
ditangani. Dulu depresi dianggap sebagai sebuah gangguan yang terkait dengan
kondisi kejiwaan saja, namun, seiring berjalannya waktu, depresi mulai dikaitkan dengan
terjadinya disfungsi di salah satu struktur saraf pada otak.
Depresi
merujuk pada suatu keadaan perasaan, reaksi terhadap situasi atau perubahan
karakteristik dari perilaku seseorang. Perasaan depresi sebenarnya
pernah dialami semua orang. Tapi yang patut dibedakan adalah bentuk dari
depresi itu sendiri. Depresi secara klinis dikategorikan lebih berat dari sebuah perasaan galau. Situasi depresi normal biasanya muncul saat orang
mengalami suatu bentuk perasaan akibat interaksi yang terganggu dengan orang
lain atau hal lainnya.
Sedangkan
depresi klinis bisa dipandang dari berbagai persepsi. Bila dilihat dari aspek biokimiawi, depresi bisa dikonklusikan sebagai
hasil dari kurangnya asupan bahan kimia pemancar saraf (neurotransmitter) pada
beberapa bagian otak. Dalam sebuah sistem saraf, bangunan utama yang
membentuknya disebut sel saraf. Tiap sel saraf memiliki tiga bagian utama,
yaitu tubuh sel yang mengandung nukleus (pengatur proses kehidupan sel),
dendrit, dan axon. Pada tiap ujung akar axon terdapat sejumlah cabang axon.
Saraf dapat distimulasi, entah itu melalui dendrit atau tubuh sel. Saat
stimulasi datang, impuls (dorongan) elektrik akan menjelajah melalui axon,
menuju saraf lain, otot, atau kelenjar. Agar dapat menjelajah dari satu saraf ke saraf lain, impuls harus
melewati synapse, sebuah jarak antara axon atau dendrite dengan saraf lain.
Nah, agar bisa melewati synapse, impuls elektrik harus berubah menjadi bentuk
kimia. Masing-masing cabang axon mengandung gelembung synaptic atau container
pembawa bahan kimia tersebut yang dinamakan neurotransmitter Neurotransmitter
inilah yang membuat transformasi impuls elektrik menjadi bentuk kimia.
Saat molekul
neurotransmitter dilepas, mereka akan menjelajahi ruang antara presynaptic
(pengirim) dan postsynaptic (penerima) dan melekat pada area dendrit dan tubuh
sel. Saat diterima saraf, molekul pemancar akan menyesuaikan diri dengan
molekul yang dihinggapi. Kemudian terjadilah reaksi kimia. Reaksi kimia antara neurotransmitter dengan reseptor (sel yang peka
rangsangan) menciptakan impuls elektrik yang akan menjelajah ke netron. Setelah
membaur dan menjalankan fungsinya, neurotransmitter dan molekul reseptor akan
dimatikan agar aksinya tidak menimbulkan reaksi yang berkelanjutan.
Neurotransmitter merupakan produk asam amino. Depresi umumnya akan
dikorelasikan dengan struktur molekul amino bernama monoamine. Monoamine yang
paling penting adalah noradrenaline (NA), dopamine (DA), dan serotonin (5HT).
.
Studi ilmiah
sebelum penelitian ini menunjukkan habenula sebagai struktur saraf yang
berperan hiperaktif dalam menyulut depresi. Akibat sifatnya ini, maka para peneliti mencoba meminimalisasi atau
menderegulasi struktur saraf di dalam otak agar menjadi tidak terlalu aktif.
Para ahli kemudian menggunakan metode terapi stimulasi pada otak dalam. Prosedur pembedahannya berdasarkan pada
hipotesis bagaimana keterlibatan habenula pada depresi seseorang.
Pada
mekanisme stimulasi otak dalam, elektroda dimasukkan ke dalam otak dan
dikoneksikan dengan kabel di bawah kulit ke generator elektronik impuls yang
tertanam di dada. Menanamkan elektroda pada dua habenula bisa dilakukan dengan
menggunakan instrumen stereotaktik. Elektroda pemancar arus secara
berkelanjutan menstimulasi area habenula di otak. Terapi yang disebut juga
sebagai brain pacemaker (pembuka jalan di otak) ini telah digunakan secara
sukses untuk penderita parkinson dan penyakit kelainan gerakan lainnya. Banyak
pasien depresi yang telah sukses diterapi dengan stimulasi elektrik ini. Namun,
stimulasi ini harus dikenakan pada dua wilayah otak, yaitu di otak bagian depan
atau bagian tengah. Habenula sendiri berada di hilir dekat batang otak.
Implantasi bedah saraf dari ke dua elektroda tersebut membutuhkan presisi dan
perencanaan yang matang. Ini disebabkan target dari penanaman elektroda itu
sendiri mencapai sekitar setengah lokasi otak karena berada di bagian tengah,
tepatnya di dinding otak bernama ventrikel ketiga.
.
Kedua,
depresi berelasi dengan intensitas aktivitas sistem neurotransmitter di otak,
entah itu terlalu berlebih atau terlalu minim. Tapi bila ditarik kesimpulan,
depresi sangat berkaitan dengan aktivitas sistem neurotrans mitter.
BACA JUGA :
SUMBER – SUMBER : (Dicantumkan pada artikel
: Gelombang Otak Untuk Meditasi (6)
1. BrainEv Forum
………………..
12. www.suaramedia.com.
Compiled: I Dewa Putu Sedana, Drs, MBA.
Belum ada Komentar untuk "GELOMBANG OTAK SCHUMANN RESONANCE - 5"
Posting Komentar