Belakangan ini muncul polemik mengenai pengisian kolom
Agama pada KTP Elektronik. Selain 6 Agama yang sudah diakui di Indonesia, maka
Baha’I menginginkan juga agar ditetapkan sebagai Agama yang diakui secara sah
di Indonesia. Mungkin belum banyak masyarakat Indonesia yang pernah mendengar
nama Agama Baha’I, dan yang pernah mendengar, mungkin juga belum mendapatkan
informasi yang cukup. Untuk itulah tulisan ini disusun.
Tanggal 24 Juli 2014,, Menteri Agama Lukman Hakim
Syaifuddin melalui akun Twitternya menjelaskan
alasan dan dasar pengakuan Baha'i sebagai agama. Sampai terjadi pergantian Presiden Lukman Hakim Syaifuddin belum mengesahkan
pengakuan agama Baha’i di Indonesia secara
tertulis. Menteri Agama
(Menag) Lukman Hakim Saefudin menegaskan agama Baha’i yang dianggap sebagai
kepercayaan baru di Indonesia. Meski
penganutnya diizinkan menjalankan
ibadah, namun tidak dianggap sebagai agama resmi. Padahal saat baru menjabat Menteri, Juli
2014, Lukman sudah mengeluarkan pernyataan perihal kemungkinan pengesahan agama
ini.
Agama Bahá’í adalah agama yang
independen dan bersifat universal, bukan sekte (aliran) dari agama lain, tidak berafiliasi
dengan agama manapun. Karena itu
bisakah Agama Baha’I disebutkan sebagai aliran sesat?. Agama Baha'i
adalah agama Abrahamik.
Sejarah Agama Baha'i
Agama Bahaiyyah ini pertama kali
muncul di Iran, negeri tempat lahirnya agama Majusi dan Zoroaster. Tahun 1844
dengan sebuah misi yang diumumkan oleh Sang Báb selaku pembawa pesan akan
kedatangan Bahá’u’lláh . (Baha’u'llah berarti Kemuliaan Tuhan) adalah Pesuruh Tuhan
dari Agama Baha’i., yang bertujuan untuk
mentransformasikan kehidupan sosial dan rohani umat manusia. Pendiri aliran Baha’i ini adalah
Mirza Ali Muhammad asy-Syairazi, lahir di Iran 1820 M. Dia menyatakan bahwa
dirinya adalah potret dari Nabi-nabi terdahulu. Tuhan pun menyatu dalam dirinya. Dia juga menyatakan bahwa dia datang untuk membuka jalan bagi wahyu yang
lebih besar lagi.
Agama Báb
tumbuh dengan pesat di semua kalangan di Iran, tetapi juga dilawan dengan
keras, baik oleh pemerintah maupun para pemimpin agama. Sang Báb dipenjarakan
di benteng Mah-Ku di
pegunungan Azerbijan, di mana semua
penduduk bersuku bangsa Kurdi, yang dikira membenci orang Syiah; tetapi tindakan itu
tidak berhasil memadamkan api agamanya, dan mereka pun menjadi sangat ramah
terhadap Sang Báb. Kemudian dia dipenjarakan di benteng Chihriqyang lebih terpencil lagi, tetapi itu juga tidak
berhasil mengurangi pengaruhnya. Pada
tahun 1863 Ia mengumumkan misinya
untuk menciptakan kesatuan umat manusia serta mewujudkan keselarasan di antara agama-agama.
Dalam perjalanannya
di sebagian besar kerajaan Turki, Baha’u'llah banyak menulis wahyu yang
diterimanya
dan menjelaskan secara luas tentang keesaan Tuhan, kesatuan agama serta
kesatuan umat manusia.
Dalam
Ayat-ayat Sucinya,
yang diwahyukan antara 1853-1892, Baha’u'llah mengulas berbagai hal seperti
keesaan Tuhan dan fungsi Wahyu Ilahi; tujuan hidup;. ciri dan sifat roh
manusia; kehidupan sesudah mati; hukum-hukum dan prinsip-prinsip Agama;
ajaran-ajaran akhlak; perkembangan kondisi dunia serta masa depan umat manusia. Selain
dituntun oleh Tulisan Suci Baha’u'llah, kehidupan masyarakat Baha’i juga
dibimbing melalui buku-buku dan surat-surat yang ditulis ‘Abdul-Baha dan Shoghi
Effendi. Baha’u'llah
bersabda bahwa kini saatnya telah tiba bagi setiap bangsa di dunia untuk
menjadi anggota dari satu keluarga besar umat manusia, serta mendirikan suatu masyarakat
sedunia.
Pada
tahun 1911-1913 ‘Abdul Baha melakukan perjalanan ke Mesir, Eropa dan Amerika.
Dia mengumumkan misi Baha’u'llah mengenai perdamaian dan keadlian sosial kepada
para jamaah semua agama, berbagai organisasi pendukung perdamaian, para
pengajar di universitas-universitas, para wartawan, pejabat pemerintah, serta
khalayak umum lainnya.
Bahaullah,
Pemimpin Bahai Internasional mati Tahun 1892, kuburannya di Israel, ( Akka ). Secara Organisasi Bahai
berpusat di Haifa Israel.
Pengikutnya berasal dari lebih dari 2.100
suku, ras, dan suku bangsa. Melalui “BAHAI
INTERNATIONAL COMMUNITY” (BIC) yg sejak 1970 memperoleh status resmi sebagai
Badan Penasehat Dewan PBB dalam bidang Social Ecconomi (ECOSOC) dan Unicef. Sementara
itu, pusat kegiatan Baha’i ada di Chicago, Amerika Serikat. Secara
geografis, agama Baha’i adalah agama kedua yang paling tersebar di dunia, ada di lebih
dari 120.000 tempat di seluruh dunia dan
telah resmi diakui sebagai agama yang berdiri sendiri di lebih dari 237 negara
dan wilayah teritorial. “Organisasi
PBB secara resmi mengakui bahwa ajaran Baha’i telah menjadi bagian gerakan
agama dan sosial yang mempunyai peran penting dalam membangun perdamaian antar umat beragama serta upaya
kesejahteraan ekonomi dan pendidikan bagi masyarakat di seluruh dunia,”
Penganut faham in mencapai 5 juta
jiwa. Mayoritas tersebar di India, Iran, Suriah, Lebanon,
Dan Palestina. Menurut The World Almanac and Book of Facts 2004, Kebanyakan penganut
Bahá’í hidup di Asia (3,6 juta), Afrika (1,8 juta), dan Amerika Latin (900.000). Menurut beberapa
perkiraan, masyarakat Bahá’í yang terbesar di dunia adalah India, dengan 2,2 juta
orang Bahá’í, kemudian Iran,
dengan 350.000, dan Amerika Serikat, dengan 150.000. Selain
negara-negara itu, jumlah penganut sangat berbeda-beda. Pada saat ini, belum
ada negara yang mayoritasnya beragama Bahá’í. Guyana adalah
negara dengan persentase penduduk yang beragama Bahá’í yang paling besar
(7,0%). Tulisan suci Bahá’í telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 800 bahasa
Namun, kalangan Baha’i sendiri mengingkari keterkaitannya
dengan agama apapun. mereka mengklaim Baha’i sebagai sebuah agama yang
independen dan bersifat universal, bukan sekte dari agama tertentu. Semangat
menyamakan semua agama dan kesamaan hak antara pria-wanita, merupakan salah
satu pokok ajaran Baha’i. Menurut ajaran Baha’i, semua agama itu tunggal dan
berasal dari sumber yang sama.
SUMBER : (Dicantumkan
pada Artikel Agama Baha’I yang terakhir)
Compiled : IDP Sedana, Drs, MBA.
BACA JUGA :
BACA JUGA :
Kitab Suci Agama Bahai 2 |
Mau Hidup Abadi ?? |
Om Shri Ganesya Ya Namah |
Intisari Agama Hindu 1 |
Kekuatan Pikiran dan Meditasi 1 Om Namah Shivaya 1 |
Belum ada Komentar untuk "AGAMA BAHA’I, ALIRAN SESAT ? (1)"
Posting Komentar