Ajaran Baha’ullah.
Umat Bahá’í
berkeyakinan :
1. Agama harus menjadi sumber perdamaian dan keselarasan,
baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa maupun dunia. Umat Baha'i telah dikenal
sebagai sahabat bagi para penganut semua agama, karena melaksanakan keyakinan
ini secara aktif.
2. Keyakinan pada keesaan Tuhan,
kebebasan beragama, kesatuan dalam keanekaragaman, serta menjalani kehidupan
yang murni dan suci. Selain itu agama Baha'i
juga mengajarkan peningkatan kehidupan spiritual, ekonomi, clan sosial-budaya;
menggunakan musyawarah sebagai dasar dalam pengambilan keputusan; menunjukkan
kesetiaan terhadap pemerintah; serta mewajibkan pendidikan bagi semua anak.
Ajaran-ajaran tersebut ditujukan untuk kesatuan umat manusia demi terciptanya
perdamaian dunia.
3. Tidak percaya
pada hari kiamat, surga dan neraka setelah hisab/perhitunga, mukjizat, malaikat. Dia menyerukan bahwa dirinya adalah potret dari
nabi-nabi terdahulu. Tuhan pun menyatu dalam dirinya (hulul). Risalah Muhammad bukan
risalah terakhir.
4. Tuhan adalah Sang Pencipta alam semesta dan Dia bersifat
tidak terbatas, tak terhingga dan Maha Kuasa. Tuhan tidak dapat dipahami, dan
manusia tidak bisa sepenuhnya memahami realitas Keilahiannya. Oleh karena itu,
Tuhan telah memilih untuk membuat Diri-Nya dikenal manusia melalui para Rasul
dan Nabi, seperti Ibrahim, Musa, Krishna, Zoroaster, Budha, Isa, Muhammad, dan
Baha’ullah. Para Rasul dan Nabi yang suci itu bagaikan cermin yang memantulkan
sifat-sifat dan kesempurnaan Tuhan. Mereka merupakan saluran suci untuk
menyalurkan kehendak Tuhan bagi umat manusia melalui Wahyu Ilahi, yang terdapat
dalam Kitab-kitab Suci berbagai agama di dunia. Wahyu Ilahi adalah ‘Sabda
Tuhan’ yang dapat membuka potensi rohani setiap individu serta membantu umat
manusia berkembang terus menerus menuju potensinya yang tertinggi.”
5. Kaum
Baha’i melakukan puasa selama 19 hari sebelum merayakan Hari Raya Naw-Ruz yang jatuh
setiap tanggal 21
Maret. Puasa dipandang sebagai periode persiapan spiritual dan regenerasi
untuk tahun baru.
6. Bahaullah
merekomendasikan bahwa umat Baha’i harus bermeditasi setiap hari, berpikir
tentang apa yang mereka lakukan pada siang hari dan pada apa tindakan mereka
yang layak. Baha’i percaya, bahwa melalui meditasi pintu pengetahuan yang lebih
dalam dan inspirasi dapat dibuka, tetapi mereka menghindari takhayul dalam
meditasi.
7. Baha’i
tidak menerima syariat zakat, yang menurut penilaian mereka sebagai perbuatan
boros. Karenanya, dalam setiap acara kegiatan sosial, kendurian misalnya, mereka
memilih mengundang sedikit orang, dengan alasan tidak melakukan pemborosan.
8. Dalam
Baha’i ada ketentuan sembahyang wajib. Bahá’u’lláh menjadikan doa sehari-hari sebagai
kewajiban pribadi bagi semua Baha’i dari usia 15 ke atas. Setiap hari, salah
satu dari tiga sembahyang wajib harus dilakukan :Doa pendek dibacakan sekali setiap 24 jam antara siang dan
matahari terbenam;
Doa menengah diucapkan tiga kali sehari, di pagi hari, pada siang hari dan di malam hari;
Doa panjang yang harus dibacakan sekali dalam setiap 24 jam setiap saat. Baha’i tidak mengenal adanya sembayang wajib yang harus dilakukan secara berjamaah. Pengecualiannya adalah dilakukan untuk jenazah. Jadi, hanya jenazah saja yang wajib disembahyangkan secara berjamaah.
Doa menengah diucapkan tiga kali sehari, di pagi hari, pada siang hari dan di malam hari;
Doa panjang yang harus dibacakan sekali dalam setiap 24 jam setiap saat. Baha’i tidak mengenal adanya sembayang wajib yang harus dilakukan secara berjamaah. Pengecualiannya adalah dilakukan untuk jenazah. Jadi, hanya jenazah saja yang wajib disembahyangkan secara berjamaah.
9. Wudhu
harus dilakukan sebelum sembahyang wajib. Doa dilakukan di tempat yang bersih,
dan menghadap ke arah kuil Bahaullah. Hanya mereka yang sakit atau tua (lebih
dari 70) dibebaskan dan mereka mungkin malah membacakan ayat tertentu dari
kitab suci mereka 95 kali selama periode 24-jam.
10. Baha’i
tidak memiliki pendeta atau sakramen, dan hampir tidak ada ritual. Ada dua alasan
Baha’i menghindari ritual. Ritual mudah berubah dan menjadi tidak
berarti, sehingga orang membawa mereka keluar demi ritual dan melupakan tujuan
spiritual di belakang mereka. Ritual dapat menjadi bentuk imperialisme
budaya, memaksakan ritual yang sama pada budaya yang berbeda dan menghancurkan
keragaman mereka.
Hanya
ada tiga ritual Baha’i::
a. Doa
harian wajib
b. Membaca
doa untuk orang mati di pemakaman
c. Ritus
pernikahan sederhana.
11. Umat Bahá’í
berkeyakinan bahwa agama harus menjadi sumber perdamaian dan keselarasan baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa maupun
dunia. Umat Baha'i telah dikenal sebagai sahabat bagi para penganut semua
agama, karena melaksanakan keyakinan ini secara aktif
12. Beberapa hukum Bahá’í yang sudah berlaku secara umum
adalah :
a.
Sembahyang
wajib Bahá’í.
b.
Membaca
tulisan suci tiap hari.
c.
Dilarang
bergunjing dan memfitnah.
d.
Menjalankan
puasa Bahá’í tiap tahun.
e.
Minuman
beralkohol dan obat bius dilarang, kecuali untuk perawatan medis.
f. Hubungan
seksual diperbolehkan, tetapi hubungan homoseksual tidak diperbolehkan.
g.
Dilarang
berjudi.
13. Dari banyak ajaran Bahá’í, dua belas asas yang
bersifat sosial berikut ini paling sering dikutip:
a. Keesaan
Tuhan
b. Kesatuan agama
c. Persatuan
umat manusia
d. Persamaan
hak antara kaum wanita dan kaum pria
e. Penghapusan
segala macam prasangka buruk
f. Perdamaian
dunia
g. Persesuaian
antara agama dan ilmu pengetahuan
h. Mencari
kebenaran secara bebas
i. Keperluan
untuk pendidikan universal yang wajib
j. Keperluan
untuk bahasa persatuan sedunia.
k. Tidak boleh
campur tangan dalam politik
l. Penghapusan
kemiskinan dan kekayaan yang berlebih-lebihan
Dalam hal perkawinan, pengikut Baha’i selain tak
melibatkan KUA (Kantor Urusan Agama) juga menerbitkan surat nikah sendiri.
Selain itu, mereka hanya menikahkan anak-anak mereka dengan sesama pengikut
Baha’i saja. Padahal, dalam salah satu ajarannya, pengikut Baha’i mengakui
adanya perkawinan dengan masyarakat non Baha’i.
SUMBER : (Dicantumkan
pada Artikel Agama Baha’i yang terakhir)
Compiled : IDP Sedana,
ARTIKEL TERKAIT, KLIK DIBAWAH INI :
ARTIKEL TERKAIT, KLIK DIBAWAH INI :
Rumah Ibadah Agama Bahai 4 |
Kehidupan Setelah Kematian 1 |
Om Namah Shivaya memiliki kandungan kekuatan luar biasa |
Kekuatan Pikiran dan Meditasi 1 |
Intisari Agama Budha 1 |
Belum ada Komentar untuk "AJARAN BAHA'ULLAH AGAMA BAHA’I - 3"
Posting Komentar