Realitas Objektif Sebenarnya Hanyalah Ilusi.
Para ilmuwan menemukan bagaimana realitas obyektif sesungguhnya tidak lebih dari
sebuah ilusi. Pada tingkat yang
lebih dalam, segalanya – atom, sel,
molekul, tanaman, hewan, dan orang-orang menyatu dalam aliran informasi yang
saling terhubung. Salah satu teori yang paling menarik adalah Prinsip Holografik yang mendefinisikan
alam semesta sebagai sebuah hologram raksasa di mana semuanya terhubung antara
satu dengan yang lainnya termasuk pikiran kita. Prinsip holografis berasal dari
salah satu fisikawan teoritis yang paling penting di abad ke-20, David Bohm . Berbicara
secara metafisik, otak memproses informasi kosmik dalam bentuk hologram –
“melalui kesadaran.”
Ahli neurofisiologi Karl Pribram
ternyata secara bersamaan membuat model holografik dari pikiran dan otak pada
saat yang sama dengan David Bohm yang mengembangkan
model alam semesta holografiknya. Anehnya, model holografik ini ternyata dapat
menjadi dasar bagi semua pengalaman mistis termasuk NDE. Model-model hologram
merupakan bagian dari paradigma yang baru muncul yang disebut ” holisme “yang
merupakan kebalikan dari reduksionisme. Ini adalah paradigma di mana semua
sistem alam – fisika, biologi, kimia, sosial, ekonomi, dll – dan sifat mereka,
harus dilihat secara keseluruhan dan bukan penjumlahan dari bagian-bagiannya.
Ruang dan waktu adalah konsep yang
kita bawa ke tingkat kuantum tetapi pada tingkat ini ruang waktu tampaknya tidak
ada di sana. Waktu mengalir baik maju dan mundur secara simetris dan relatif –
sebuah konsep yang membuat perjalanan waktu menjadi mungkin. Pada tingkat
kuantum, lokasi menjadi nonlokal dan semuanya dapat dianggap sebagai tidak
berada di tempat tertentu atau pun di waktu tertentu. Apa yang kita “lihat”,
lebih berkaitan dengan kesadaran kita
sendiri dan pengalaman subyektif dari apa yang mungkin ada “di luar sana”.
Mengingat temuan ini, kita harus menyimpulkan bahwa pengertian kita saat ini terhadap realitas obyektif adalah sebuah
kesalahan. Dengan
kemampuan seseorang menembus ruang-waktu dapat menjadikan orang tersebut lebih
tenang (ada ganjalan / pelajaran yang terselesaikan) dan tentunya akan membuat
yang di sekelilingnya turut tenang / damai pula. Idealnya bagi yang mampu
melakukan regresi atau progresi, seyogyanya waktu nya kebelakang atau kedepan
infinite atau tak-berhingga (minus infinity kalau kebelakang) sehingga yang
didapat adalah keadaan kedamaian yang luar biasa mendalam. Kembali ke kondisi
ketika kita masih bersatu dengan Nya atau ketika kita bersatu kembali denganNya
nanti. Semua berasal dari yang Satu dan akan kembali kepada yang
Satu. Kedamaian yang luar biasa ini akan memancar pula kesekeliling kita,
Sebuah teori yang sesuai dengan kesadaran
kuantum yang dikembangkan oleh karya bersama fisikawan teoritis, Sir Roger
Penrose , dan anestesi Stuart Hameroff . Seperti karya David Bohm dan Pribram
Karl sebelum mereka, Penrose dan Hameroff mengembangkan teori mereka secara
bersamaan. Penrose mendekati masalah kesadaran dari sudut pandang matematika,
sedangkan Hameroff mendekatinya berdasarkan keahliannya dalam anestesi yang
memberinya minat dalam meneliti struktur otak. Kesadaran kuantum adalah teori
kesadaran yang mendasari keterhubungan semua orang dan segala sesuatu dan
didasarkan pada fakta bahwa medan kuantum dapat menjangkau segala sesuatu
bahkan yang jauh di ruang angkasa.
Carl Jung menyebut hubungan antara semua kehidupan sebagai ” ketidaksadaran kolektif ” (Collective Unconscious). Jung berteori bagaimana sinkronisitas melayani peran yang mirip dengan mimpi, dengan tujuan pergeseran pemikiran egosentris sadar seseorang untuk keutuhan yang lebih besar.
Teori kuantum seperti interpretasi banyak semesta dari kuantum mekanik dan teori yang berhubungan yakni “many minds theory” mendukung paradigma baru ini. Teori-teori kuantum juga mendukung teori keabadian kuantum yang secara teoritis membuat keabadian “Rohani” non-fisik menjadi mungkin. Jika salah satu pandangan kesadaran sebagai bagian fundamental, non-fisik, maka ada kemungkinan bagi kesadaran untuk terus eksis setelah kematian dalam alam semesta paralel. Amir Goswami seorang fisikawan berhasil menemukan hubungan antara teori fisika kuantum dengan kesadaran manusia. Kesadaran sendiri merupakan salah satu kajian dalam ilmu psikologi yang kerapkali dikaji melalui pendekatan psikoanalisa. Sebagai salah satu produk dari proses mental, kesadaran merupakan bagian yang penting dalam menentukan bagaimana perilaku terjadi. Goswami seolah mengingatkan para ilmuwan ilmu sosial bahwa manusia adalah sebuah kumpulan atom yang tetap dikendalikan oleh hukum-hukum kuantum, sehingga segala proses mental yang dihasilkan merupakan representasi bagaimana seluruh atom penyusun manusia bekerja dalam sistem kuantum. Goswami juga seakan menjembatani ilmu fisika dan ilmu sosial, khususnya psikologi yang seolah-olah selama ini terseparasi dengan jelas. Ia membuktikan bahwa kesadaran manusia dapat dijelaskan dengan mekanisme kuantum.
Sebuah
tulisan dalam Business Week, suatu majalah
International mingguan bisnis terkemuka, yang mengemukakan akan adanya
terobosan-terobosan dibidang iptek berkenaan dengan adanya konsepsi
"baru" mengenai Alam. Salah satunya yang berkaitan dengan
fisika quantum dengan telah dibuktikannya oleh ilmuwan bahwa suatu benda bisa berada di dua tempat yang
berbeda pada waktu yang sama. Ini suatu pernyataan
yang biasa kita sering temukan dalam suatu kajian mistik, misalnya pernyataan
ini sering didengar: "Si Anu bisa berada di kota ini dan sekaligus berada
dikota lain yang jauh di
sana". Ilmu mistik ini sama njelimetnya dengan ilmu fisika quantum,
sangat sulit dimengerti oleh orang-orang awam.
Dari
sejak dahulu para mistikus dan ilmuwan sering saling mencemoohkan. Namun
akhir-akihir ini rupa-rupanya mereka bisa mempunyai persepsi yang mirip yaitu
sama-sama menyetujui bahwa ruang dan
waktu itu relatif, tidak absolut. Ruang dan waktu bisa
ditembus. Bedanya kalau para ilmuwan baru bergerak sebatas teori dan
aplikasi yang belum jelas kegunaannya, para mistikus telah lama mengaplikasikan
teori ruang-waktu dalam keseharian. Salah satu contoh tentang seorang
penyembuh yang bisa "mengoperasi" seseorang tanpa meninggalkan bekas
luka. Sering pula kita dengar seseorang bisa "mengambil" batu
ginjal tanpa operasi. Pada dasarnya ini adalah kemampuan seseorang
memanipulasi ruang dan waktu.
Pada
pertemuan bulanan Klub Kajian Alam Semesta [KKAS] Ibu Pamugari Widyastuti,
Psikologis Klinis - Ketua Jurusan Psikologi Univ. Paramadina, memberikan terapi
massal Past Life Regression dengan metoda
relaksasi (bukan hipnosa - orang awam bilang bukan dihipnotis). Metoda
ini mengarahkan seseorang kepada keadaan kepasrahan (lawan dari terkendali, in control) sehingga bisa membawa kesadaran seseorang
menembus ruang-waktu. Tentunya daya tembus seseorang tidak sama,
sebanding dengan tingkat kepasrahannya). Past life
regression tidak terlepas dari konsep reinkarnasi. Kondisi masa
lalu seseorang biasanya berkaitan dengan kondisinya di masa kini.
Biasanya berkaitan dengan pelajaran (lessons to be learned), harapan yang belum terselesaikan, berkaitan dengan
dirinya dan orang-orang disekelilingnya. Ganjalan-ganjalan ini biasanya
adalah penghalang bagi kemajuan peningkatan spiritual seseorang. Dengan
mengetahui persis jenis ganjalan atau pelajaran yang dihadapi sudah merupakan
lebih dari separoh penyelesaian masalah.
SUMBER :
Andrew Zimmerman Jones, Quantum Physics Overview
Danang c Square, Mekanika
Kuantum VS Relativitas Umum:
Ellis Peterson Spiritual Quantum Physics and
the Big Picture
Erbe Sentanu’ Quantum Ikhlas, The Power of Positive
Feeling,
Fakta
Ilmiah.com, Gun HS, Satu Jam Dua Waktu
FORUM
SAINS, Teori
Relativitas Einstein TERBUKTI BENAR
Hukum gerak Newton, Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
Ian G.
Barbour, Komunitas Ruang Baca,
Tuhan adalah Fisika Kuantum?
Irwancheung , Konsep
Perjalanan Waktu dan Teori Relativitas Einstein
Jari Manis Indonesia,
Kekuatan
Pikiran & Fisika Quantum
Jusuf Achmad. Fisika Quantum
Pendidikan Untuk Semua, Fisika Dasar Hukum
Newton
Pustaka Fisika, Berkenalan dengan Fisika Kuantum
Quantum
Mechanics, Particle-Wave Duality
Quantum
Theory Proves Consciousness Moves To Another Universe At Death
T.
Lee Baumann, MD’ God at the Speed of
Light
Teori relativitas, Wikipedia
bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Relativitas umum, Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
Compiled : IDP. Sedana
ARTIKEL TERKAIT :
ARTIKEL TERKAIT :
Prosesi Penguburan Jenasah di Bali | |
Kehidupan Setelah Kematian 1 | |
Reinkaarnasi, ilmiahkah 1 | |
Prabu Kalianget Dinobatkan | |
|
terima kasih sudah berabgi informasinya.
BalasHapusmateri sekolah
Negara Berkembang
Bagian Ginjal
Ciri Ciri Hewan