Reinkarnasi
Dan Past Life Regression
Past
Life Regression adalah induksi hipnotik yang menyingkap memori kehidupan
masa lalu. Regresi biasanya dilakukan oleh para ahli hipnosis, dilakukan
untuk memperbaiki trauma yang diakibatkan oleh kehidupan yang lalu,
meningkatkan kesadaran dan penyembuhan. Sejumlah besar penelitian telah
dilakukan dalam bidang Past-Life-Regression. Ilmu kedokteran modern telah
mendokumentasikan hal itu dengan teliti dan mendalam dan menunjukkan bahwa 90%
dari penyakit berat yang kita derita dalam kehidupan kita sekarang – ternyata
berhubungan dengan kehidupan yang lalu kita. Manfaat terapeutik
Past-Life-Regression oleh karena itu mulai dapat diterima sebagai fakta
universal.
Ada dua cara untuk
menemukan kehidupan masa yang lalu, yang pertama adalah munculnya
ingatan yang spontan – kita ingat dalam bentuk kilasan selama
meditasi, dalam impian atau bahkan saat kegiatan kita sehari-hari. Yang kedua
adalah regresi kehidupan masa yang lalu (Past-Life-Regression), induksi
hipnotik dimana kita membuka lembar memori kehidupan masa lalu kita yang
relevan. Ada juga cara-cara yang dapat dipelajari sendiri dengan
melakukan self regresi, meskipun hal ini memiliki potensi risiko jika memori
yang traumatik muncul. Adalah sangat membantu jika kita memiliki pemandu, yang
dapat membantu kita memroses apa yang kita ingat.
Pada saat manusia hidup, mereka
banyak melakukan perbuatan dan selalu membuahkan hasil yang setimpal. Jika
manusia tidak sempat menikmati hasil perbuatannya pada kehidupan yang sedang
dijalaninya, maka mereka diberi kesempatan untuk menikmatinya pada kehidupan
selanjutnya. Maka dari itu, munculah proses reinkarnasi yang bertujuan agar
jiwa dapat menikmati hasil perbuatannya yang belum sempat dinikmati. Selain
diberi kesempatan menikmati, manusia juga diberi kesempatan untuk memperbaiki
kehidupannya (kualitas). Yang bisa berreInkarnasi bukanlah hanya jiwa manusia saja. Semua jiwa
mahluk hidup memiliki kesempatan untuk berreinkarnasi dengan tujuan sebagaimana
di atas (menikmati hasil perbuatannya di masa lalu dan memperbaiki kuaitas
hidupnya).
Peneliti / terapis dalam bidang
Past-Life-Regression antara lain Dick
Sutphen, Hans Tendam dan beberapa nama lainnya. Ada banyak kasus terdokumentasi
mengenai regresi kehidupan masa yang lalu dan pengalaman dari mereka yang
menjalani regresi. Dasar regresi dan keabsahan reinkarnasi ini telah dipandang
oleh banyak orang dengan sikap skeptis dan karena itu banyak orang telah
mencoba untuk membuktikan atau menyangkal keabsahan dari pengalaman ini.
Keraguan terbesar yang diungkapkan oleh para skeptis adalah apakah informasi
itu benar-benar berasal dari pengalaman kehidupan masa lalu dari individu-individu
atau dari pengetahuan mereka saat ini. Mereka juga merasa bahwa ada kemungkinan setiap orang
membayangkan atau membuat fantasi atas semuanya.
Tipe
penelitian yang lain, seperti disebutkan sebelumnya adalah berdasarkan atas
“hipnotis”, yaitu setiap orang yang dihipnotis oleh seorang psikoterapis untuk
memanggil ingatan pada kehidupan sebelumnya. Telah diketahui bahwa dalam
kondisi kesadaran yang terpusat, pasien dapat melakukan kontak dengan kesadaran
yang lebih dalam, kemudian mereka dapat masuk ke masa lalu, sementara kesadaran
yang sekarang masih aktif.
Di antara peneliti pengguna ilmu hipnotis, perlu
disebutkan professor Helen Wambach. Dia setiap kali tidak hanya
menghipnotis satu orang saja, tapi berbarengan terhadap beberapa puluh orang
yang sedang mengikuti workshopnya. Sehingga dari sejumlah besar materi
yang terakumulasi disimpulkan rumusan-rumusan, dapat menampilkan bukti-bukti
tertentu yang berkaitan dengan konsep reinkarnasi. Hasil karya penelitian
kususnya: “Mengenang Masa Lalu – Bukti Dari Hipnotis” telah menunjukkan gejala
reinkarnasi dari berbagai suku bangsa yang berlainan.
Dr. Helen Wambach dalam bukunya yang berjudul ‘Reliving Past Lives and Life Before Life’ diterbitkan pada tahun 1978 oleh Bantam Paperback Books. Buku ini memuat bukti dari reinkarnasi selama proses hipnosis. Dr. Wambach, dengan pengalaman profesionalnya semula dibingungkan dan cenderung sinis mengenai hal ini namun menjadi tertarik pada fenomena spritual dan mendapatkan satu kesimpulan pasti mengenainya. Beliau melakukan survei selama sepuluh tahun mengenai kehidupan sebelumnya melalui metode hipnosis kepada 1.088 orang. Ia memilih subjeknya adalah kulit putih kelas menengah dari California. Usia subjek rata-rata adalah 30 tahun, lahir setelah tahun 1945. Dalam Hipnosis, Dr. Wambach menanyakan secara spesifik mengenai waktu kehidupan mereka, status sosial, keseharian mereka, ras, jenis kelamin, pakaian, perabotan, uang, rumah dan yang mereka suka di kehidupan sebelumnya. Hasil analisis dari data yang terkumpul, Dr. Wambach menyimpulkan bahwa informasi melalui metoda hipnosis dengan rekaman sejarah adalah sesuai dengan fakta dengan pengecualian pada 11 subjek, sebagai contoh seorang subjek mengatakan bahwa ia main piano pada abad ke-15, padahal piano ditemuan baru dua abad setelahnya, sembilan subjek memberikan deviasi tipis pada frame waktu sejarah. Satu orang ingat bahwa ia hidup pada tahun 800 M di daerah yang saat ini dinamakan Indonesia, ia mengingat bahwa ia makan sejenis kacang-kacangan yang ia tidak pernah lihat dalam kehidupannya sekarang. Suatu ketika ia melihat jenis kacang itu ada di majalah dan persis dengan yang ia ingat makan selama periode hipnosis. Artikel tersebut mengatakan bahwa kacang-kacangan itu hanya ditemukan di pulau Bali.
Mengeksplorasi konsep reinkarnasi
melalui regresi kehidupan masa lalu, kita dapat melihat apa yang ada di sisi
lain. Uji statistik untuk ingatan kehidupan masa yang lalu dengan metoda
hipnotis pada orang dewasa, digambarkan secara klinis oleh psikiatris, Helen
Wambach, Ph.D., dalam “Reliving Past Lives: The Evidence Under Hypnosis”
[Mengingat Kehidupan Yang lalu: Bukti dibawah hipnotherapi], Helen melakukan
regresi berulang terhadap 1200 orang, dari rentang kejadian tahun 1900 SM
sampai dengan 500 SM. Helen juga mengemukakan bahwa ketika meregresi ingatan
para subjek menjelang kematian mereka dan transisi ke dimensi lain, para subjek
menyatakan melihat cahaya yang sangat menyilaukan. Cahaya itu mereka lihat
ratusan kali. Pengalaman memasuki cahaya itu adalah cukup sebagai petunjuk bagi
mereka bahwa kematian bukan lagi suatu hal yang mengkhawatirkan.
Situs Past Life Memory Bank merekam
pengakuan orang-orang yang mengklaim bahwa mereka pernah dilahirkan sebagai
binatang misalnya Merpati, Srigala, Anjing, Unta, Ikan, dan sebagainya. Col.
Albert de Rochas, Dr. Stevenson, Dr. Brian Weiss dan Dr. Helen Wambach bukanlah
Ilmuwan yang beragama Hindu atau Buddha. Pada awalnya mereka skeptis dan tidak
netral mendukung reinkarnasi. Namun dari penelitian mereka menyatakan
bukti-bukti adanya reinkarnasi yang tidak mampu dijelaskan oleh ajaran Islam
dan Kristen. Penganut ajaran dari India dan agama Timur lainnya tidak akan ragu
sedikitpun apabila disuguhi kisah nyata reinkarnasi karena dasar ajaran
agamanya memang mengenal konsep reinkarnasi.
Jiwa yang tak berkematian. Gagasan tentang keabadian
”menarik perhatian serius para teolog Babilon”, menurut Morris Jastrow, Jr.,
dalam bukunya The Religion of
Babylonia and Assyria. Ia menjelaskan bahwa bagi orang Babilon,
”kematian adalah pintu menuju kehidupan yang lain”. ”Tidak diragukan, dasar
dari teori kuno tentang keberadaan kekal dalam wujud tertentu adalah keyakinan
bahwa seseorang tidak mungkin benar-benar musnah.”
Fenomena
Kehidupan Setelah Kematian
Parapsikologi telah menyelidiki
beberapa Fenomena yang menunjukan adanya kehidupan setelah mati.
1. Penampakan. Definisi yang tepat itu tidak ada
karena “Penampakan ” ini katanya terjadi dalam beberapa bentuk yang
berbeda-beda. Berita yang dilaporkan oleh masyarakat Inggris ( British Society
for Psychical Reseach ) memberitakan sekitar 10 % dari Penduduk di
Inggris pernah mengalami persepsi sensorik, yang bisa digambarkan sebagai
Penampakan. Ini berupa satu komunikasi antar yang sudah meninggal dengan yang
ditinggalkannya, umpamanya keluarganya. Seperti adanya kemauan dari yang
telah mati untuk memberikan pesan kepada yang masih hidup,yang ditinggalkan.
Seperti pesan yang sangat penting untuk ypnos tahu umpamanya tentang
penyebab kematiannya, penyakitnya, jadi seperti ingin ypnos peringatan.
2. Psikofotografi. Petunjuk lain
ingin membuktikan adanya Kehidupan setelah mati diusahakan oleh yang
dinamakan Psikofotografi dengan usaha membuat foto-foto dari muka seorang
yang telah mati dimana dengan film yang
normal tidak bisa tertangkap.
3. Rekaman Suara
Dengan tehnik yang modern diusahakan suara orang yang
sudah meninggal yang ditujukan kepada yang ditinggal untuk direkam. Umpamanya
yang terkenal dulu tahun 1976 Rekaman dari Walter & Mary Jo
yang dipublikasikan oleh Wilhelm Heyne Verlag 1976.
4. Reinkarnasi. Yang paling terkenal teori tentang
kelangsungan hidup setelah mati adalah
teori Reinkarnasi, dengan cara
Hipnosis. Seseorang yang di hipnosis bisa menerangkan tentang kehidupan
sebelumnya. Sekarang sudah terbukti adanya kebenaran
bahwa seseorang yang kelihatannya mati , tetapi sebetulnya belum mati. Dalam
Medis dikatakan mati secara klinis. Dengan tehnik Medis yang tinggi telah
bisa dibuktikan bahwa yang kelihatannya mati untuk jangka pendek bisa
dihidupkan kembali. Dalam waktu yang pendek ini , orang melihat bagaimana tubuh
yang kelihatannya mati ( Rohnya sudah tiada ) dan hidup kembali, artinya rohnya
masuk ke badan lagi. Jadi yang dikatakan mati hidup kembali. Tetapi satu
kenyataan bahwa yang sudah mati ( mati secara Biologi) kemudian hidup kembali,
meskipun hanya dalam waktu yang pendek.
SUMBER : Dicantumkan
pada artikel Reinkarnasi,
terakhir
Compiled : IDP Sedana,
BACA JUGA
BACA JUGA
Bukti Reinkaarnasi, 6 |
Misteri Kehidupan Masa Lalu |
Misteri Jembatan Ramayana |
Misteri Roh |
Kehidupan Setelah Kematian |
Belum ada Komentar untuk "REINKARNASI, dan PAST LIFE REGRESSION - 5"
Posting Komentar