ENERGI DAN DINAMISME. - 4

ANIMISME DAN SAINS.
Menurut Taylor pandangan-pandangan mengenai animisme akan sangat mengesankan jika dibandingkan dengan pengetahuan sains sekarang. Seperti penjelasan sains mengenai fenomena alam, matahari, bulan dll. Ajaran dan pemahaman animisme memiliki kesamaan dengan sains pada masa sekarang, Walaupun agama sama kunonya dengan sains, namun agama lebih primitive dan kemampuannya memberikan penjelasan kalah jauh dengan sains. Banyak lagi contoh yang menerangkan keterikatan dan persamaan dalam fenomena yang diyakini oleh masyarakat primitive. Prilaku dan kepercayaan mereka tadi dengan mudah menjelaskan kepada kita bahwa prinsip-prinsip alam bekerja dengan tetap, universal, dan tidak bisa diubah. Jadi menurut Frazer: magis itu dibangun berdasarkan asumsi bahwa ketika satu ritual dilakukan secara tepat, maka hasilnya akan sesuai dengan yang diharapkan. Keyakinan masyarakat primitive mengenai magis menandakan bahwa dalam masyarakat primitif telah ada ilmu pengatahuan, dan telah menerapkan hukum-hukum tentang cara kerja alam dan berusaha mengontrolnya.


Bahwa kekuatan magis bukanlah sesuatu hal yang prinsip, kekuatan nyata yang ada di alam merupakan kekuatan yang berasal dari sesuatu yang supranatural, yaitu Tuhan. Bagi Frazer Kepercayaan terhadap kekuatan dan upaya untuk memperoleh pertolonganNya dengan cara berdoa telah membebaskan manusia dari belenggu magis, dan membawanya kepada keyakinan beragama.

4.1 Energi


ENERGI
Energi yang ada dalam diri kita  terhubung dengan energi yang ada di alam semesta. Dan merupakan sebuah rangkaian system energi yang saling mempengaruhi. Kita akan merujuk sedikit ke hukum-hukum energi di ilmu fisika, untuk mengurai dan mengenali bagaimana energi bekerja. Kembali ke hukum kekekalan energi, bahwa energi tidak bisa diciptakan dan dimusnahkan. Jadi pada prinsipnya energi tidak pernah berkurang dan bertambah. Dalam ilmu fisika, setiap system fisik (materi) mengandung atau menyimpan energi. Dan untuk mengetahui besaran energinya, ada persamaan khusus, masing-masing persamaan di desain untuk mengukur energi yang tersimpan secara khusus. Secara umum, adanya energi diketahui oleh para peneliti atau pengamat melalui perubahan sifat objek atau system. Dan tidak ada cara seragam untuk mengungkap energi. Benda mati mempunyai ladang energi yang bersumber dari dirinya, dan mereka juga dapat menyerap energi dari orang yang memiliki benda tersebut. Prinsipnya adalah setiap melekul benda mati bergetar, begitu elektron-elektron dari atom-atomnya berputar akan memancarkan energi. Pengaruh gaya tarik menarik antar melekul dan atom menyebabkan energi yang memancar dari orang atau benda disekitar objek dapat diserap oleh objek dan disimpan sebagai rekaman kejadian.

Segala sesuatu di alam semesta ini menyimpan getaran energi, dan secara kolektif getaran itulah yang membentuk alam semesta yang kita tempati ini. Energi ini terus-menerus bergerak (termasuk kita) dalam kondisi penciptaan, baik pada frekuensi tinggi atau rendah.

Albert Einstein (14 Maret 1879–18 April 1955) seorang ilmuwan fisika teoretis, keturunan Yahudi yang lahir di Jerman, membuat rumus yang sangat terkenal :
E = mc2
E = energi (J)
m = massa (kg)
c = kecepatan cahaya (m. s-1)
(Kecepatan cahaya adalah : 299.792.458 meter per detik  sekitar 3 X 10pangkat 8 meter per detik)
Di  film digambarkan bahwa suatu saat akan ada pesawat yang mampu bergerak dengan kecepatan cahaya.  Pesawat yang mampu bergerak dengan kecepatan cahaya akan berubah menjadi energi, sehingga bisa menembus ruang dan waktu.



4.2 Albert Einstein

Hukum Kekekalan Energi (Hukum I termodinamika) berbunyi: “Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain tapi tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan (konversi energi)”. Karena energi bersifat kekal, maka energi yang ada di alam semesta ini jumlahnya tidak pernah berubah, tidak bertambah dan berkurang. Yang ada hanyalah perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Karena setiap materi memiliki energi.  Alam semesta ini sesungguhnya terdiri dari atom. Dan di dalam setiap materi ada energi yang tersimpan di dalamnya. Sehingga seluruh alam semesta dipenuhi oleh energi dan atom. Di dalam batu, di sebuah besi, di pepohonan, di dalam hewan, dilangit, di udara dan diseluruh alam semesta.


Ada kesinambungan energi antara si pemilik dan rumah. Ini bukan syirik. Ini masalah energi, dan energi tidak mati. Gelombang keinginan kita, terpancar memalui pikiran. Sinyal pikiran tertangkap oleh rumah yang sesungguhnya juga energi. Bukan kah materi adalah energi yang terpadatkan?. Beberapa hal lain yang bisa kita rumuskan terkait dengan energi ini adalah: Setiap aktifitas manusia selalu membutuhkan energi atau mengeluarkan energi. Setiap aktifitas alam, juga akan selalu memunculkan perubahan energi, baik mahluk hidup maupun benda mati. Seperti bumi yang selalu berputar dan berotasi. Semua materi yang ada di dunia ini diselimuti oleh energi dan dihubungkan atau menghubungkan energi yang lain. Hanya sedikit sekali energi yang ada di dalam diri dan di alam semesta yang mampu dikenali, diteliti dan diolah manusia.

Energi dari kekuatan pikiran juga menimbulkan serangkaian energi yang belum mampu diurai secara ilmiah. Para ilmuwan menyatakan bahwa atom terdiri dari neutron dan elektron yang senantiasa bergerak.  Jadi, adakah yang mati jika semuanya terurai dari atom yang senantiasa bergerak?. “We are unified by Field of Energi”.  Itulah yang pernah disampaikan oleh Albert Einstain. Ya, kita disatukan oleh medan enrgi yang satu dan sama.  Saat kita melakukan tindak kekerasan terhadap orang lain, sesungguhnya kita sedang melukai diri sendiri. Tat Twam Asi, disebut dalam Agama Hindu. ' Kita hidup saling membutuhkan dengan alam. Bahkan sesungguhnya, alam tidak membutuhkan kita. Namun, kitalah yang membutuhkan alam untuk bertahan hidup.


4.3 Medan Energi

Kehidupan yang pernah kita lihat di bumi ini bisa berlangsung karena ada energi yang menggerakkannya. Semua makhluk hidup mulai dari sel-sel yang berukuran renik sampai manusia adalah mesin-mesin biologi yang digerakkan oleh energi kimia. Energi itu jelas bukan roh, karena roh bukanlah jenis energi dan juga bukan bagian dari definisi materi. Energi sifatnya pasif, stabil, tetapi roh memiliki rasa, shakti (energi), kehidupan, dan dinamis. Energi tidak perlu kita sembah, energi sudah otomatis teralirkan pada kita saat kita menyembah roh atau memberikan offering padanya. Fungsi energi sebenarnya adalah untuk memenuhi kebutuhan material dan non material kita semasih kita hidup di dunia ini.
Sejauh ini sains bisa menerangkan kehidupan tanpa mengikut sertakan ide apapun tentang roh. Kita tahu bahwa semua zat, materi atau apapun yang kita kenal di semesta ini tersusun dari partikel atom. Bebatuan terdiri dari mineral dan unsur-unsur logam yang tentunya secara mendasar adalah susunan atom-atom. Kucing terdiri dari atas sistem dan organ tubuh, selanjutnya organ disusun dari jaringan, jaringan dari sel-sel, sel-sel dari organela-organela, organela tersusun dari molekul organik dan akhirnya semua molekul organik yang menyusun makhluk hidup tersusun dari atom-atom. Lalu kalau sama-sama terdiri dari atom, mengapa bebatuan mati dan kucing hidup? Sifat-sifat apa yang membedakan kucing dari batu?. Struktur mikroskopis batuan memang agak rumit dengan beraneka ragam mineral yang dikandung di dalamnya. Tetapi susunan atom-atom di dalamnya masih belum ada apa-apanya dibandingkan susunan atom makluk hidup pada ukuran yang sama. Artinya organisasi atom-atomnya masih jauh lebih sederhana dibanding organisasi-organisasi makhluk hidup yang manapun.

Apakah kristal layak kita sebut ”hidup”? Kristal memang bisa bertambah besar dengan menghimpun atom-atom dari lingkungan dan menyusunnya secara teratur ke dalam organisasinya sama seperti semua makhluk hidup lainnya. Tapi perlu diketahui bahwa kristal tidak melakukan metabolisme sebab unit-unit yang diambilnya dari alam sudah identik dengan unit yang ada didalam organ Kristal. Ini merupakan fenomena keadaan yang wajar, karena disaat roh terbangunkan maka roh mereka dapat melihat dan merasakan energi dari roh-roh yang lain. Energi roh yang mereka lihat dan rasakan, sebenarnya telah ada di alam roh tersebut sebelumnya. Dimana dalam keadaan normal roh mereka tidak terbangunkan, mereka tidak merasakan kehadiran energi alam roh lain disekitarnya.

Dari Berbagai Sumber
Compiled : IDP Sedana

Klik Juga Dibawah ini :

Kesadaran Tanaman ,  Dinamismekah ? - 5
Agama Zen 1
Ganesha Dewa Penangkal Rintangan
Peninggalan Prabu Kalianget
Misteri Jembatan Ramayana 1
Bali Dimata Raffles

Belum ada Komentar untuk "ENERGI DAN DINAMISME. - 4"

Posting Komentar

Add