Pandangan Terapis Tentang Past Life Regreaaion
Seorang terapis, menganggap reinkarnasi sebagai kenyataan
spiritual, Pandangan ini tidak penting bagi klien dalam sesi Regresi ke
Kehidupan lalu. Yang terpenting adalah hal yang tersimpan di dalam alam bawah
sadar bisa digali dan melepaskan permasalahannya.
Sangatlah penting bagi seorang terapis untuk mengikuti alur cerita yang disampaikan
oleh kliennya, tanpa menyanggah / meragukan
sama sekali, karena pengalaman klien adalah pengalaman murni dari dalam diri
mereka sendiri dan hal ini menjadi penting bagi klien yang telah mengalami
kejadian tertentu sehingga mereka bisa terlepas dari permasalahan kehidupan
lalunya, mungkin penyebab dari masalah mungkin bisa kita temukan dengan
"membongkar" memori yang berasal dari kesadaran universal, memori
genetik, atau memori orang lain. Terserah
yang diyakini kebenarannya. Dalam
hal terapi untuk mengatasi masalah, tidaklah penting apakah teknik yang
digunakan itu ilmiah dan masuk akal. Teknik Past Life Regression telah terbukti
menyembuhkan banyak orang, apapun keyakinannya.
Terapi Regresi ke Kehidupan Masa Lalu
Past Life Therapy
dapat membantu seseorang untuk menghadapi dan menikmati kehidupan yang mereka
miliki saat ini, dengan memecahkan dan menyembuhkan luka atau ketidakadilan
yang mungkin berasal dari kehidupan di
masa ampau. Rasa sakit yang tak terselesaikan, misalnya, yang sulit untuk
diobati secara konvensional mungkin merupakan masalah yang berasal dari
kehidupan lampau. Kembali ke kehidupan lampau dan mengobati atau menyembuhkan
masalah tersebut dapat menciptakan sebuah pemecahan mengenai penyebab situasi
di kehidupan ini. Ini tidak hanya memungkinkan hilangnya rasa sakit, tetapi
juga pemahaman yang lebih baik yang berhubungan dengan keberadaannya.
1. Munculnya
ingatan yang spontan – diingat dalam bentuk kilasan selama meditasi,
dalam impian atau bahkan saat kegiatan sehari-hari.
2. Regresi
kehidupan lampau (Past Life Regression), induksi
hipnotik dimana kita membuka lembar memori kehidupan masa lalu yang
relevan. Ada juga cara2 yang dapat kita pelajari sendiri dengan
melakukan self regresi, meskipun hal ini memiliki potensi risiko jika memori
yang traumatik muncul. Adalah sangat membantu jika memiliki pemandu, yang dapat membantu memroses apa yang dapat
diingat
MISTERI JEMBATAN RAMAYANA 2 , Klik di sini
Proses dari Regresi
Praktisi regresi kehidupan masa lalu sering menggunakan pendekatan personal untuk praktiknya.
Proses Regressi umumnya terdiri dari
:
1. Persiapan
awal difokuskan untuk membuat klien nyaman, serta untuk
memfasilitasi perasaan damai dan pengalaman yang menyenangkan.
Pertama, akan dibicarakan tujuan dan
pemikiran tentang apa yang ingin didapatkan
dari sesi ini, sehingga klien berada
di level somnambulisme / deep hypnosis
2. Kemudian, klien
akan didorong untuk menutup mata dan rileks. Petunjuk gambar sering
digunakan untuk membantu untuk rileks dan masuk ke
dalam kondisi alpha atau kondisi gelombang otak delta. Hal ini
memungkinkan untuk menjadi lebih terbuka
dan melihat memori yang berasal dari pikiran bawah sadar – tempat di
mana memori kehidupan-kehidupan sebelumnya disimpan Relaksasi
tahap ini dicapai dengan dituntun menggunakan suara yang tenang dan
bergelombang.
3. Setelah
dicapai rileks yang mendalam, pemandu
akan mulai memandu ke dalam mengeksplorasi kehidupan
lampau. Selama tahap ini, akan dibimbing untuk mengalami sendiri waktu
dan tempat yang diinginkan, dan dibimbing melalui berbagai kejadian penting
yang hidup, dengan berfokus pada emosi, masalah dan konflik yang belum
terselesaikan.
4. Proses
ini sebagai langkah pertama: sisanya dikhususkan untuk penyembuhan efek negatif
dari pola pikiran, emosi dan fisik traumatis yang mungkin timbul selama
kehidupan tersebut. Kebanyakan Regressi berlangsung antara 90 menit sampai 2
jam.
Teknik regresi
Teknik regresi yang
digunakan antara lain :
1. Dengan menggunakan teknik elicit emotions, dengan membangkitkan
emosi terpendam di alam bawah sadar klien. Selama tahunan atau mungkin puluhan
tahun emosi itu ditekan di alam bawah sadar klien sehingga membutuhkan suatu
teknik untuk bisa mengeluarkan emosi itu ke permukaan.
2. Mengajukan
pertanyaan sehingga diperoleh jawaban-jawaban
yang menguak identitas dan kejadian masa lalu, metode yang sama digunakan di terapi pengembalian ingatan.
3. Menjembatani masalah kehidupan klien saat ini untuk membawa
ke "cerita masa lalu kehidupan". Praktisi percaya bahwa masalah yang belum terselesaikan
dari kehidupan masa lalu yang diduga dapat menjadi penyebab masalah pasien.
Penggunaan hipnotis dan pertanyaan sugestif membuat subjek menjadi seperti
terdistorsi atau menceritakan ingatan yang salah. Eksperimen terhadap subjek
yang mengalami regresi kehidupan masa lalu menunjukkan bahwa kepercayaan akan
reinkarnasi dan sugesti dari penghipnotis adalah dua faktor paling penting yang
berkaitan dengan isi memori yang diceritakan.
4. Teknik regresi yang lebih rumit adalah
dengan menggunakan teknik visualisasi seperti teknik buku kehidupan, terbang
mundur menyusuri garis waktu dengan naik karpet ajaib, naik kapal menuju ke
hulu sungai kehidupan, teknik lorong waktu, menatap bola kristal, dan masih
banyak teknik lainnya. Dua teknik yang sangat sering digunakan dalam
hipnoanalisa yaitu jembatan perasaan (affect bridge) dan jembatan tubuh
(somatic bridge).
a. Affect Bridge(AB): adalah teknik yang diciptakan oleh
John G. Watkins dan pertama kali dipublikasi dalam bahasa Spanyol di tahun
1961. AB sangat efektif mengatasi kendala yang sering dijumpai dalam terapi
konvensional yang menggunakan pendekatan intelektual atau analitikal. Dengan
AB, yang digunakan sebagai jembatan untuk menghubungkan masa sekarang dan masa
lalu emosi atau perasaan spesifik yang
dirasakan klien saat ini, bukan menggunakan ide atau bentuk pikiran tertentu.
AB membuat proses keterhubungan ini menjadi lebih cepat dan dengan hasil yang
sangat akurat. Cara melakukan AB adalah dengan meminta klien untuk merasakan
emosi (apapun emosinya) yang berhubungan dengan masalahnya. Setelah klien
merasakan emosinya, terapis kemudian mensugesti agar intensitas emosi itu
semakin meningkat.
b. Somatic
Bridge (SB): atau
jembatan tubuh adalah modifikasi dari AB dan dikembangkan oleh Helen Watkins
(1997). Dalam SB “perasaan” yang digunakan adalah sensasi yang dirasakan di
tubuh fisik. Dengan demikian secara prinsip, cara kerja AB dan SB sama. Bedanya
hanya pada sumber emosi atau perasaan yang digunakan. AB menggunakan emosi
sedangkan SB menggunakan sensasi di tubuh fisik. Bila misalnya klien merasa
sakit kepala maka terapis meminta klien fokus pada rasa sakitnya. Kemudian
terapis mensugestikan klien untuk meningkatkan perasaan sakit ini sedemikian
rupa dan menggunakan rasa sakit ini sebagai jembatan untuk mundur ke masa lalu.
Dalam
teknik Age Regression, terdapat 2 jenis
kualitas regresi :
1. Hypermnesia (ingatan yang menjadi sangat kuat),
2. Revivification (mengalami kembali secara
nyata).,teknik ini biasanya dipergunakan untuk melakukan healing atas traumatik
yang terjadi di masa lalu, terutama traumatik yang melibatkan pihak ketiga. Pada
prinsipnya pikiran bawah sadar manusia merekam setiap peristiwa kehidupan,
bahkan lengkap dengan emosi yang menyertai setiap peristiwa dimaksud. Manusia
memiliki kemampuan untuk mengakses memori masa lalu ini secara baik dan
lengkap, dengan syarat bahwa belahan otak logisnya sudah benar-benar tidak
aktif, dan digantikan sementara oleh belahan sisi lainnya yang terkait dengan
akses ke pikiran bawh sadar. Oleh karena itu untuk menghasilkan regresi dengan
kualitas “revivification” mutlak diperlukan kondisi Somnambulism (Deep Trance).
BACA JUGA :
Misteri Kehidupan Masa Lampau 6
SUMBER : Dicantumkan
pada artikel Misteri
Kehidupan Masa Lalu, terakhir
Compiled : IDP Sedana, Drs, MBA.
Belum ada Komentar untuk "TERAPI DAN TEKNIK REGRESI - 5"
Posting Komentar