Kompilasi :
I Nyoman Tastra
Setiap perubahan sistem politik akan membawa perubahan di semua aspek kehidupan
baik di Kerajaan Pusat maupun di kerajaan vasalnya. Seperti ikatan kerajaan
Samprangan di Bali yang menjadi salah satu kerajaan vasal Majapahit dari tahun
1350 dengan Adipatinya yaitu Ida Dhalem Shri Aji Kresna Kepakisan, cucu
Brahmana Paramartha Ida Dang Hyang Kepakisan dari Kediri yang nantinya mencapai
kejayaan di Gelgel 1460-1550M, yang sebelumnya di tahun 1401M setelah negosiasi
yang dimediasai oleh Prabu Hayam Wuruk
dari Majapahit, menyisakan Dhalem Shri Aji Tegal Besung menjadi Yuwa Raja di
Keraton Samprangan dan Dhalem Semara Kepakisan menjadi Raja Utama di Keraton
Gelgel.
Dalem Ketut Semara Kepakisan
Begitu juga di jaman Majapahit para Raja Kediri dan Kahuripan dijadikan kerajaan vasal oleh Majapahit, sehingga raja-raja di Kerajaan itu disebut Arya atau adiknya Raja Majapahit, yaitu Raja Jayabhaya menurunkan (Arya Kanuruhan, Arya Gajah Para, Arya Getas, Arya Kuta Waringin) dan Raja Jayasabha menurunkan Aryeng Kediri. Pergulatan kekuasaan terus berlanjut, karena Majapahit begitu kuat di jaman itu dengan para patih dengan Patih Utamanya yaitu Mahapatih Gajah Mada.
Tetapi
semua ada pasang surutnya, begitu kerajaannya semakin besar, banyak para
pejabat merasa paling berjasa di
kerajaan dan begitu juga para
putra-putra Raja. Banyak yang merasa tidak puas dengan keputusan raja di pusat
sehingga ada banyak pemberontakan di Majapahit, sehingga melemahkan kekuatannya
dari dalam.Dari keadaan yang serba tertata sudah mulai ada intrik mencari celah
untuk menjatuhkan sampai sampai terakhir Bhrewirabumi yang mempunyai selir dari
Campa terjebak oleh cintanya, sehingga memberikan anaknya perdikan di pantai
utara yang disebut Demak. Di Demak putra Brawijaya ke 6 dibesarkan oleh salah
satu Wali Songo yang punya ambisi mengislamkan tanah Jawa dan misinya berhasil.
Kehancuran Majapahit berimbas ke wilayah kerajaan disekitarnya termasuk Bali dengan Kerajaan Gelgelnya.
Dengan kondisi yang semakin tidak terkontrol oleh Majapahit, Gelgel menjadi
kekuatan baru di timur dengan rajanya saat itu
yaitu Ida Dhalem Waturenggong (1460M – 1550M). Dengan dibantu oleh para
Dewan Raja yaitu I Dewa Gedong Artha, I Dewa Anggungan, I Dewa Nusa, I Dewa
Bangli dan I Dewa Pagedangan (Manca Agung), sebagai penasehatnya dan juga para
Brahmana Ciwa Budha.
Di
dalam system ini sepertinya ada pemain lama yang ingin berkiprah untuk kembali
membangkitkan kejayaan leluhurnya sebagai Raja Besar sebelum Majapahit,
sehingga ada upaya terus menerus para
Patih Agung di Gelgel merancang kudeta berdarah terhadap kerajaan. Salah
satunya I Gusti Batan Jeruk (1556M), di jaman Raja Ida Dhalem Pemayun Bekung
(1550M-1560M). Perberontakan ini dapat dikalahkan, tetapi berimplikasi terhadap
para Dewan Raja yang tidak lagi dimintai saran oleh Ida Dhalem Pemayun, bahkan
diasingkan secara halus dengan menyebar mereka ke wilayah yang agak jauh dengan
Pusat Kerajaan, sehingga kekompakan mereka tidak solid lagi. Tetapi hal ini
ditanggapi oleh Ida Dhalem Sageniing sebagai pengganti dari kakandanya, saat
beliau berkuasa, Manca Agung kembali ditugaskan sebagai Dewan Raja, sehingga
kerajaan mencapai kejayaan kembali, sehingga banyak pretisentanan Manca Agung
diberi wilayah sebagai benteng Puri Gelgel di hampir semua wilayah pesisir
Bali, seperti Puri Kaleran Kuta, Puri Kalianget Buleleng, Jero Agung Lokapaksa,
Jero Manggis, Jero Lebih, Jero Serongga. Dari hal seperti ini tentu memicu lagi
kecemburuan bagi para pembesar lainnya sehingga lagi menimbulkan pemberontakan
di jaman Ida Dhalem di Made, yang
membawa keruntuhan Kerajaan Gelgel di tangan I Gusti Agung Widya
atau I Gusti Agung Maruti (1651M), dan
kembali I Gusti Agung Maruti diusir dari Gelgel melalui peperangan di tahun
1686M, yang nantinya menjadi penguasa Mengwi.
Majapahit
Dari perjalanan sejarah kita mulai menata perjalanan hari ini untuk masa
depan, semoga atas restu Betara leluhur yang sudah melingga melinggih sebagai
Ongkara Mantra restunya selalu melimpah untuk pretisentanan ida.
Om Dewa Suksma Parama Acintya ya namah
swaha.
SANGSAWARA, MANCA AGUNG.
BACA JUGA, KLIK DIBAWAH INI
:
2. Peninggalan Prabu Kalianget
3. Silsilah Dalem Gedong Artha
Belum ada Komentar untuk "MAJAPAHIT DAN KERAJAAN GELGEL"
Posting Komentar