Kata Shambhala berasal dari
bahasa Sansekerta yang berarti "Tempat
kedamaian" atau "Tempat
keheningan". Kerajaan ini memiliki ibukota bernama Kalapa dan
diperintah oleh raja-raja dinasti Kulika atau Kalki. Di tempat inilah makhluk
hidup yang sempurna dan semi sempurna bertemu dan bersama-sama memandu evolusi
kemanusiaan. Hanya mereka yang murni hatinya yang dapat tinggal di tempat ini.
Disana mereka akan menikmati kebahagiaan dan kedamaian dan tidak akan sekalipun
mengenal penderitaan.
Konon di kerajaan itu, cinta
kasih dan kebijakanlah yang memerintah. Tidak pernah terjadi ketidakadilan.
Penduduknya memiliki pengetahuan spiritual yang sangat mendalam dan kebudayaan
mereka didasari oleh hukum, seni dan pengetahuan yang jauh lebih tinggi
dibanding dengan pencapaian yang pernah diraih dunia luar.
Kerajaan Shamballa, adalah surga mitos yang dimasukkan ke
dalam agama Buddha dan Hindu di Tibet dan India. Sekarang dianggap sebagai
"Tanah Suci", tempat yang luar biasa baik nyata maupun imajiner,
Shamballa diyakini sebagai tanah tempat raja Kalki ke-25 akan muncul untuk
mengalahkan "Kekuatan Kegelapan" dan mengantarkan "Zaman
Keemasan" di seluruh dunia.
KALACHAKRA
Kalachakra
mengacu pada ajaran isoterik kompleks dan canggih serta praktek dalam agama Buddha Tibet. Shakyamuni Buddha
dikatakan telah mengajarkan Kalachakra atas permintaan Raja Suchandra Shambhala. Untuk
beberapa fakta bahwa Shambhala tidak pernah ditemukan memiliki penjelasan yang
sangat sederhana - banyak yang percaya bahwa Shambhala terletak di tepi
realitas fisik, antara jembatan yang menghubungkan dunia ini dengan dunia lain.
Sementara banyak meyakini bahwa Shambhala sebagai subyek fantastis mitos dan
legenda. Tetapi ajaran Kalacakra menawarkan
metode yang mendalam untuk mengatasi kerusakan waktu karena karma dan
kebodohan. Alih-alih masa hidup samsara yang berakhir dengan kematian, kita
dapat mengakhiri keberadaan samsara kita dengan pencapaian pembebasan dan
pencerahan. Kita dapat mengganti masa depan yang suram, penuh dengan masalah
tanpa akhir, dengan masa depan yang cerah dan bahagia, penuh dengan welas asih,
kebijaksanaan, dan kemampuan untuk membimbing orang lain menuju pencerahan
tanpa akhir.
Tapi apa yang dimaksud dengan masa depan? Berbeda dengan
konsepsi Barat tentang masa lalu, sekarang, dan masa depan, Buddhisme berbicara
tentang apa yang belum terjadi, apa yang sedang terjadi, dan apa yang tidak
lagi terjadi. Oleh karena itu, mencapai pencerahan sebenarnya adalah
pertempuran melawan karma dan ketidaktahuan, pertempuran melawan kekuatan
waktu. Itu terjadi di Shambhala, yang secara harfiah berarti "tanah
kebahagiaan" sebagai surga spiritual yang ditemukan di lembah tersembunyi
yang tidak dapat diakses di Tibet. Kalacakra mewakili Shambhala dan pertempuran
terakhir ini dalam berbagai tingkatan -eksternal, internal, dan spiritual. Hal
ini sesuai dengan visi Kalacakra tentang alam semesta, di mana tubuh dan jalan
spiritual berjalan secara paralel. Apa yang terjadi di alam semesta dan tubuh,
terjadi di bawah pengaruh karma dan kebodohan, yang ditandai dengan siklus
samsara. Apa yang terjadi di jalan
spiritual terjadi di bawah pengaruh welas asih dan kebijaksanaan, membawa
alternatif dari siklus samsara berupa pencerahan.
SHAMBHALA,
NEGERI IMPIAN PARA SPIRITUALIS.
Legenda
mengenai Shambhala sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Kita bisa menemukan
catatan tentang kerajaan ini di dalam teks-teks kuno seperti Kalachakra dan
Zhang Zhung yang bahkan sudah ada sebelum agama Budha masuk ke Tibet. Shambhala sebagai refleksi pengalaman spiritual? Inilah
disclosure baru, yang tak saja menajamkan aspek teoretis Shambhala, tetapi juga
menyingkap the heart of Shambhala sebagai spiritual experience. Pengalaman ini
diharapkan menjadi life style manusia era
milenium ketiga ini yang bersandar pada kearifan dan kebijakan hidup model
Shambhala.
PENGALAMAN SPIRITUAL LINTAS AGAMA.
Jalan
spiritual sudah ditemukan Redfield sebagai wawasan spiritual kesebelas dalam
The Secret of Shambhala (1999), yakni prayer fields (area doa), inti sejati
Shambhala yang menjadi pengalaman spiritual lintas agama. Bukankah prayer
fields, menjadi pesan perenial semua agama?. Dalam agama Buddha, misalnya,
prayer fields adalah hakikat Shambhala itu sendiri, yang menjadi kodratnya
Buddha, yang karenanya diekspresikan dengan meditasi sebagai pengalaman
spiritual. "Meditation is the method of realizing, or reflectively
considering, a religious truth in order to arrive at a personal understanding
and love for what it signifies”. (“Meditasi
adalah metode untuk merealisasikan, atau mempertimbangkan secara reflektif,
kebenaran agama untuk mencapai pemahaman pribadi dan cinta untuk apa yang
diartikannya". Tepat jika agama Buddha menjadikannya sebagai the
Heart of Buddhist Meditation. Ini karena kata kunci meditasi dapat membuka
kesadaran hati untuk mengalami apa yang oleh Maharishi Mahesh Yogie (1958)
dinamakan transcendental meditation. Puncak meditasi yang membuat spiritualis
Buddha mengalami “great relaxation, inner peace, enhanced vitality and
creativity”. (“relaksasi luar
biasa, kedamaian batin, meningkatkan vitalitas dan kreativitas”). Inilah
model spiritual adventure khas Shambhala dalam agama Buddha, yang mempraktikkan
prayer fields dengan jalan meditasi sebagai pengalaman spiritual.
James Redfield, pencetus prayer fields sebagai wawasan spiritual kesebelas
dalam The Secret of Shambhala, berkesimpulan: "each religion emphasized
different aspects of this mystical interaction with God." (“masing-masing
agama menekankan aspek yang berbeda dari interaksi mistis dengan Tuhan”). Jadi,
pengalaman spiritual lintas agama seperti dipaparkan di atas, hanyalah beda
penekanannya saja, dalam konteks interaksi-spiritual dengan Tuhan. Tetapi, pada
tingkat isoteris (kata Huston Smith), esensial (kata Baghavan Das), atau transenden
(kata Fritjof Schuon), semua agama mengalami titik temu, yang dalam The Secret
of Shambhala disebut-sebut Redfield sebagai One Reality, dan One Divine Source
(satu sumber keilahian).
Secara jenius Redfield melanjutkan kesimpulannya: "the integration of all
religious truth is important if the force of prayer-energy is to grow large
enough to resolve the dangers posed by those who fear." ("Integrasi
semua kebenaran religius adalah penting jika kekuatan energi doa tumbuh cukup
besar untuk mengatasi bahaya yang ditimbulkan oleh mereka yang takut)."
Sungguh
liberal! ternyata, titik temu agama-agama yang diekspresikan dalam pengalaman
spiritual lintas agama menjadi penting manakala kekuatan energi doa meningkat
cukup pesat untuk mengatasi bahaya dan ketakutan eksistensial yang seringkali
menghantui keseharian hidup kita.
Ibu
Teresa mengungkapkan "prayer in action is love, and love in
action is service." (“pelaksanaan doa adalah cinta, dan pelaksanaan cinta
adalah pelayanan”). Suatu mutiara bijak khas Shambhala, yang langka di tengah
kebisingan dunia modern dewasa ini. Jika setiap manusia di planet Bumi ini
tercerahkan dengan keinsyafan spiritual, dengan prayer field yang menjadi inti
Shambhala maka akan terlahir generasi
baru yang dalam manuskrip The Celestine Vision disebut-sebut sebagai Spiritual
Being of Lights (Mahluk Cahaya Spiritual). Prototipe makluk spiritual yang
tercerahkan, bersifat rohani-spiritual, dan karenanya, mengalami keselerasan
dan keharmonisan hidup.
Tujuh Prinsip Shambhala (secara singkat):
1.
Rasakan Ananda (kebahagiaan) di Inti Anda dan sebarkan.
2.
Alami Cinta dan sebarkan.
3.
Alami Keesaan Hidup dalam setiap orang dan segalanya
4. Laksanakan aktivitas sehari-hari terlebih dahulu di benak,
lalu ucapkan dengan bisikan lembut dan aktualisasikan dalam perbuatan (Hindu :
Trikaya Parisuda)
5. Amati hukum kerahasiaan sebelum mencapai tujuan apa pun
dengan meminimalkan pembicaraan tentangnya.
6. Persiapkan tubuh, pikiran dan kecerdasan untuk melawan
hal-hal negatif.
7. Gambarkan garis kepuasan Anda sendiri dengan kebutuhan
material untuk mengejar tujuan Spiritual yang lebih tinggi. Beberapa prinsip
juga memiliki teknik terkait yang dapat dipraktikkan.
Shamballa Multidimensional Healing (SMH),
Suatu
Teknik Penyembuhan Holistik dari Era Atlantis
Shamballa
Multidimensional Healing (SMH) adalah suatu teknik energi isoteris yang
diperkenalkan pertama kalinya oleh Dr. John Armitage, seorang pakar meditasi
dan teknik Merkaba yang berasal dari Inggris. SMH diperoleh John Armitage dari
channeling terhadap Ascended Master yang dikenal dengan nama Saint Germain. SMH
atau "Penyembuhan Multidimensi Shamballa" pertama kali diciptakan
pada era atlantis kuno dan ketika benua Atlantis tenggelam, ia diketahui pindah
ke kawasan Tibet lama, dimana akhirnya teknik SMH ini disempurnakan yang
bertujuan untuk mempercepat akselerasi kesadaran spiritual. Dengan menggunakan
Shamballa pada diri sendiri dan orang lain, maka anda akan mengalami
perkembangan spiritual yang pesat untuk mendapatkan pencerahan. Telah ribuan
tahun metode-metode Atlantis hilang dari planet bumi ini, dan kini muncul
kembali. di dalam energi Shamballa, terkandung energi cinta kasih, ini
adalah perjalanan cahaya yang akan membawa anda pada "kebebasan".
Energi
SMH merupakan kesatuan dari beberapa tipe energi yang berbeda sebagai unsur
utamanya (SMH adalah kelanjutan dari Universal Life Force Energy
(Reiki), yaitu energi Kasih-Sayang. It is love energy. Mahatma Energy (I AM
presence), yaitu salah satu energi murni/suci yang sangat kuat, energi
Kasih-Sayang tanpa pamrih, yang memberi kesadaran, bahwa kita semua ini adalah
satu. All is one (Tat Twam Asi).
SMH
bisa dipelajari oleh SIAPAPUN dengan atau TANPA latar belakang energi Reiki. Pelatihan
ini merupakan cara cepat untuk menjadi Master Shamballa Multidimensional
Healing sehingga setelah pelatihan ini anda akan memperoleh gelar non akademik
yaitu Shamballa Master Teacher (SMT) yang bisa digunakan di belakang nama anda.
Pelatihan Master Integrated Shamballa ini akan diajarkan 4 level dari Shamballa
itu sendiri.
Level I : Attunement
SMH I, aktivasi Pilar Cahaya & Cahaya Perak Ungu.
Level II : Attunement
SMH II, aktivasi energi Mahatma dan juga praktisi mulai diberikan hak untuk
menggunakan 7 (tujuh) simbol-simbol SMH, yaitu Cho –Ku-Rei, Sei–Hei-Ki, Hon-Sha-Se-Sho-Nen,,
Antahkarana, Merkafakalishma, Zonar dan Motor-Zanon.
Level III : Attunement SMH III (Shamballa Master), dan praktisi
diberikan hak untuk menggunakan tambahan 7 (tujuh) simbol-simbol SMH, yaitu Abundance,
Ho-Ka-Oi-Lii-Li, Palm Master, Amsui, Daikomio,
Tibetan Fire-Serpent dan Raku. Aplikasi khusus yaitu: Slice, Burn & Zap
untuk menghilangkan Trauma, kebiasaan buruk, bad luck dll
M.A.P
(Master Medical Assistant Program) untuk bekerja sama dengan 'Para Suci'
(Ascended Masters). Memperoleh hak untuk memberikan attunement SMH I.
Level IV : attunement
SMH IV (Shamballa Master Teacher) dan pembentukan medan Merkaba dengan energi
Shamballa. Pada tingkatan ini praktisi akan mendapatkan hak untuk memberikan
attunement SMH seluruh tingkatan dan juga penggunaan 352 simbol eterik SMH,
termasuk simbol-simbol: Atlantean Master dan Golden Flower of Life, juga
aplikasi khusus untuk "Pemutusan Pengaruh Karma Buruk" (Ruwat).
Sebagai Shamballa Master, praktisi bisa membuka Klinik atau Pelatihan SMH
secara personal tanpa terikat.
Kelebihan SMH:
Energi
Shamballa memakai energi Unconditional Love, suatu energi penyembuhan yang
paling murni. Energi Unconditional Love / Energi Cinta Kasih Tanpa Pamrih ini
adalah sifat dari sang Maha Pencipta, Sumber Dari Segala Sumber. Dengan
penyelarasan Shamballa, seseorang diselaraskan dengan Unconditional
Love dan dapat terhubung dengan I am Presence-nya atau Roh/Monad
serta Sumber Dari Segala Sumber. Dalam attunement Shamballa tingkat satu
selain cakra-cakra di tubuh energi, Cakra-cakra Illahi, mulai dari cakra
ke-8 sampai dengan cakra ke-44 sudah diaktifkan dan energinya dapat
diakses turun melalui tubuh energi sampai ke inti bumi dan menyatu dengan tubuh
praktisi tanpa harus latihan menurunkan, semua terjadi dengan sendirinya
seiring dengan peningkatan kesadaran masing-masing.
Setelah
attunement Shamballa Advanced, energi dari simbol-simbol dapat diakses
langsung tanpa perlu menggambarnya. Setelah menerima attunement Shamballa LDH
Master Healer, energi 352 simbol yang tidak harus digambar dapat diakses
langsung.
Shamballa
mengajarkan anda, menjadi fasilitator penyembuhan yang memberi
kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri maupun orang lain melalui Cinta Kasih
Tanpa Pamrih.
Shamballa
tidak mengajarkan orang untuk terkondisi dengan berbagai tradisi dan peraturan,
tetapi menganjurkan orang untuk mengikuti intuisi atau suara hati.
Dengan
terus menerus berada dalam Cinta Kasih Tanpa Pamrih yang Murni atau Pure
Unconditional Love, dalam setiap aksi, reaksi, kelakuan, pandangan dan pikiran
dalam hidup sehari-hari. Akan dapat membuka kesempatan untuk
berhubungan dengan Para Guru Cahaya dan Para Malaikat, Malaikat Agung,
sehingga dapat memperoleh informasi-informasi yang selama ini belum dapat
diungkapkan oleh ilmu pengetahuan moderen.
Praktisi
Shamballa pada saatnya siap, akan diberikan pengaktifan rangkaian DNA dari
hanya 2 rangkaian yang ada dalam setiap inti sel mencapai jumlah yang tidak
terpikirkan dalam inisiasi khusus.
BACA JUGA, KLIK DIBAWAH
INI
4. Gelombang Otak Untuk Meditasi 1
5. Membangkitkan Pikiran Bawah Sadar 1
Belum ada Komentar untuk "SHAMBHALA AJARAN ESOTERIK"
Posting Komentar