Dalam menyusunan
Sengkalan, kata-kata yang akan digunakan, disesuaikan dengan watak (nilai) kata
tersebut.
Susunan kata atau kalimat didalam Sengkalan
menunjukkan susunan angka bilangan tahun secara berturut-turut dari kiri ke
kanan dengan susunan sebagai berikut:
kata pertama menunjukkan angka satuan dari
tahun
kata kedua menunjukkan angka puluhan dari tahun
kata ketiga menunjukkan angka ratusan dari
tahun
kata keempat menunjukka angka ribuan dari
tahun
Setelah kita memahami ketentuan-ketentuan di
atas, maka kita akan dengan mudah membuat Sengkalan untuk tahun yang kita
kehendaki
PENELITIAN ILMIAH REINKARNASI, Klik Disini
1. Tahun
yang mau dibuat sengkalan, tinggal dibalik saja susunannya. Misalnya tahun 2022,
tinggal dibalik saja jadi 2202.
2. Mencari
kata-kata dalam Bahasa Jawa yang memiliki watak atau nilai sesuai dengan sengkalan yang akan
dibuat..Sifat kata tersebut tak harus
sama dengan makna katanya) Untuk itu, kita harus mencari kata-kata yang
memiliki sifat angka 2, dan 0.
CONTOH
WATAK (NILAI BILANGAN).
Bilangan |
Contoh |
Keterangan |
1 (satu) |
Surya |
Matahari |
|
Nata |
Raja |
|
Janma |
Manusia |
2 (Dua) |
Manembah |
Menyembah |
|
Sikil |
Kaki |
|
Mripat |
Mata |
3 (Tiga) |
Geni |
Api |
|
Sunar |
Sinar, Cahaya |
|
Murub |
Panas |
4 (empat) |
Toya |
Air |
|
Brahmana |
Brahmana |
|
Segara |
Laut |
5 (lima) |
Danawa |
Raksasa |
|
Pandawa |
Pandawa |
|
Landhep |
Tajam |
6 (enam) |
Legi |
Hari I, perhitungan hari dg siklus 5 hari |
|
Thathit |
Kilat |
|
Walang |
Belalang |
7 (tujuh) |
Pandita |
Pendeta |
|
Jaran |
Kuda |
|
Ageng |
Besar |
8 (delapan) |
Asti |
Gajah |
|
Wanara |
Kera |
|
Wasu |
Wasu |
9 sembilan |
Sekar |
Bumga |
|
Bathara |
Bathara |
|
Gapura |
Gapura |
0 (nol) |
Muksa |
Moksah |
|
Akasa |
Angkasa |
|
Suwung |
Kosong |
Setelah mengenal kata-kata beserta wataknya, maka kita akan
dapat membuat Sengkalan. Namun demikian ada beberapa hal penting yang perlu
anda ketahui sebelum menyusun sebuah kalimat Sengkalan, yaitu:
1. Penggunaan kata-kata harus atau
sebisa mungkin menggunakan kata-kata yang sudah baku atau biasa digunakan
sesuai dengan watak bilangan yang dikehendaki yaitu seperti yang tercantum pada
contoh kata-kata di atas dan tidak perlu lagi mencari kata-kata yang aneh.
2. Struktur katanya dapat berupa
kalimat atau sekadar susunan kata-kata biasa tanpa membentuk sebuah kalimat. Makna
kalimat atau susunan katanya dapat menggambarkan keadaan tahun yang akan
dibuatkan Sengkalan.
3. Lebih
sulit, sebab, walaupun kita sudah menemukan kata-kata yang sesuai dengan watak
(nilai) angka tersebut, belum tentu kalau digabungkan bisa menjadi sebuah
kalimat yang memiliki makna. Dan kalaupun misalnya kalimat tersebut memiliki
makna, belum tentu makna tersebut sesuai dengan maksud si pembuat sengkalan.
Bila susunan kata atau kalimat yang
sudah dibuat tidak memiliki makna atau keterkaitan, sebaiknya tidak memiliki
pertentangan dengan peristiwa yang terjadi pada tahun bersangkutan.
CANDRA SENGKALA DI MASA DEPAN
Untuk di Pulau Jawa khususnya Jawa Tengah,
Yogyakarta dan Jawa Timur, nampaknya kedepan masih dapat kita jumpai Candra
Sengkala baru, meskipun bisa jadi menggunakan Bahasa Jawa Kuno/Jawa Baru. Di
Bali, hampir tidak bisa kita jumpai lagi Candra Sengkala masa-masa belakangan
ini. Padahal Bali menrupakan penerus budaya Majapahit, yang serba menggunakan
Candra Sengkala. Karena itu untuk Bali sangat perlu digalakkan kembali
penggunaan Candra Sengkala. Meskipun dalam bentuk gambar ukiran dipintu gerbang
Pura dan lain-lainnya mungkin sulit diterapkan, karena ukiran pada gerbang pura
memang sudah punya pakemnya sendiri, namun Candra Sengkala dalam bentuk “kalimat”
masih sangat mungkin untuk diterapkan.
Tinggal sekarang siapa dan dari mana harus kita mulai. Hal yang paling logis dimulai dari dunia pendidikan seperti dari Universitas Hindu Negeri, Sekolah Tinggi Agama Hindu, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan Agama Hindu dan Lembaga Lain yang bernafaskan Agama Hindu lainnya. Semoga.
BACA JUGA :
3.
Misteri kehidupan Masa Lalu
4.
Misteri Roh
SUMBER
:
Nusadwipa, Begawan Ariyanta, www//Budies.info, Gubuge Ki Lurah Petruk, , Guruberguru, Kaskus, Kompasiana, Padepokan Walang Semirang, Sang Agni, TemuKonco, Wikipedia
Belum ada Komentar untuk "PENYUSUNAN CANDRA SENGKALA 4"
Posting Komentar