Jembatan
ini pertama kali disebutkan dalam epos Sanskrit India, Ramayana yang ditulis oleh Valmiki. Pembangunan jembatan ini tercantum pada ayat 2-22-76,
yang dinamakan Setubandhanam, nama yang tetap digunakan sampai sekarang.
Laut yang memisahkan India dan Sri Lanka disebut Sethusamudram yang berarti “Laut untuk Jembatan”.
Peta
yang disiapkan oleh cartographer Belanda pada 1747, yang terdapat
di Perpustakaan Tanjore Saraswathi Mahal . menunjukkan
wilayah ini sebagai Ramancoil, sebutan untuk orang Tamil Raman Kovil (atau
Kuil Rama). Peta yang lain dibuat oleh J. Rennel tahun 1788
area ini disebut sebagai “Area dari Kuil Rama “, mengacu kepada kuil yang
ditujukan untuk Rama di Rameswaran.
Peta yang lain di atlas sejarah Schwartzberg dan juga dari sumber yang
lain seperti naskah perjalanan oleh Marco Polo menyebutkan area ini sebagai Sethubandha dan Sethubandha Rameswaram. .
Dunia barat pertama kali menemukannya dalam buku “karya bersejarah di abad
ke-9″ oleh Ibnu Khordadbeh, dalam Buku
tentang Jalan dan Negara (sekitar 850 M), merujuk kepada tempat yang disebut
Sethusamudram yang berarti “Jembatan Laut”. Peta pertama yang menyebut daerah
ini sebagai Jembatan Rama (Rama’s bridge) dibuat oleh pembuat peta dari Inggris
pada tahun 1804.
Citra
dari Jembatan Rama itu sendiri sangat mudah terlihat dari atas permukaan air
laut karena letaknya yang tidak terlalu dalam, yaitu hanya tergenang sedalam
kira-kira 1 - 2 meter (jika air laut sedang surut). Status dari
jembatan tersebut masih merupakan misteri hingga saat ini, dan menurut tafsiran
para ahli, diperkirakan Jembatan Rama erat kaitannya dengan wiracarita terkenal
India, Ramayana.
MENYERAP ENERGI SPIRITUAL, Klik Di sini
Jembatan Shri Rama, dilihat dari udara
Pada
saat Rama kembali dari Sri Lanka, Rama melaksanakan persembahyangan kepada
Shiva di Rameshwaram, dimana Sitha membuat sebuah Linga dari
pasir. Tempat itu masih merupakan tempat yang paling dimuliakan dalam
Hinduisme. Sri Lanka juga memiliki relief Ramayana. Ada beberapa gua
seperti Air terjun Rawana Ella, dimana Rawana dipercaya
menyembunyikan Sitha untuk mencegah Rama untuk menemukannya. Kuil
Sitha Amman di Nuwara Eliya terletak dekat Asokavana dimana Rawana
menyembunyikan tawanannya.
Semua
tempat-tempat yang dikunjungi oleh Rama tetap meninggalkan kenangan atas
kunjungannya, seolah-olah hal itu terjadi baru kemarin. Waktu di India
adalah relatif. Beberapa tempat diperingati sebagai kuil yang lainnya
diperingati merupakan kunjungan sesuai dengan ceritera rakyat. Tapi semuanya
percaya bahwa Rama pergi dan kembali ke Ayodhya. Mengapa harus ragu bila
huhungan antara naskah kuno, arkeologi dan tradisi lokal bertemu? Mengapa harus
ragu mengenai kaitan antara jembatan Rama dengan Shri Rama, bila tidak ada
seorang Indiapun yang menyatakan dirinya membangun jembatan tersebut? Mengapa
ragu bila Rama bepergian melalui Dandakaranaya atau Kishkindha, dimana penduduk
asli local yang non-Weda masih bercerita mengenai kisah Rama? Mengapa
ragu bahwa Shri Rama lahir dan memerintah Ayodhya?
Artikel selanjutnya :
…..
beberapa Organisasi Hindu menentang pengerukan melalui area yang religius – Jembatan Shri
Rama populer seperti yang dijelaskan di Ramayana – dan menyarankan untuk menggunakan jalur lain untuk terusan agar tidak merusak
Jembatan Rama. ….. “Umat Hindu dunia mesti menyelamatkan jembatan ini, karena
ia tak saja merupakan warisan dunia, tapi satu-satunya bukti fisik yang
diwariskan Ramayana,” ……. Penolakan terhadap pengerukan juga menekankan pada
akibat di bidang ekologi dan kelestarian samudera, juga kemungkinan
hilangnya potensi cadangan thorium di area tersebut dan meningkatkan resiko kerusakan
akibat tsunami .
……..
Sumber
: Dicantumkan di Artikel terakhir, No
12.
BACA JUGA, Klik Di
bawah Ini :
1. Terusan Jembatan Situsundaram
3.
Pagerwesi di Buleleng Timur
6.
Pokok-PokokAjaran Siwa Sidhanta
Belum ada Komentar untuk "PETA JEMBATAN RAMA (11)"
Posting Komentar