Menurut hukum karma, setiap tindakan, baik fisik maupun mental, memiliki konsekuensinya masing-masing yang harus dihadapi baik di kehidupan ini maupun di kehidupan yang akan datang. Efek dari perilaku seseorang bekerja tidak hanya dalam kehidupan ini tetapi juga dalam kehidupan setelah kematian. Keberadaan kita sekarang adalah hasil dari apa yang kita lakukan di kehidupan kita sebelumnya dan apa yang kita lakukan sekarang, akan mengatur kehidupan kita selanjutnya. Karma seseorang didasarkan pada asumsi kelangsungan jiwa setelah kematian. Dalam Sikhisme, seseorang memperoleh karma baik dan buruk sepanjang hidupnya . Karma menentukan apa yang terjadi pada atma individu tersebut di kehidupan selanjutnya. Sikh percaya bahwa: Tindakan positif dan moral yang baik, mengarah pada karma baik, dan tindakan negatif dan tidak bermoral mengarah pada karma buruk. Kebanyakan orang Sikh percaya pada siklus samsara / punarbhawa / reinkarnasi . Banyak yang percaya bahwa ada lebih dari 8,4 juta bentuk kehidupan berbeda yang mungkin dialami seseorang sebelum mereka terbebas dari siklus samsara.
Kita memanen apa yang kita tabur . Tidak kurang ,
tidak lebih . Hukum Karma ini sempurna agar
orang bertanggung jawab untuk apa yang dilakukannya.
Lalu bagaimana Anda bisa menyingkirkan karma; bagaimana menghadapinya? Metode
yang sangat sederhana adalah dengan pelayanan. Pelayanan adalah cara terbaik untuk
menyingkirkan karma. Tentu saja tidak membuangnya, tapi membakarnya. Prosesnya
adalah : ketika Anda melayani Anda menarik energi pada diri sendiri. Dengan
memberikan energi, Anda mendapatkan energi itu kembali, itulah Hukum Alam. Pada
dasarnya, ini adalah Hukum Kasih, yang mengatur alam kita. dalam sebutan lain “Hukum Sebab-Akibat” itu sendiri. Ketika Anda memberikan cinta, yang
merupakan sebab, akibatnya adalah
kembalinya cinta. Ketika kita melayani,
kita menunjukkan cinta. Ketika kita menunjukkan cinta, kita mendapatkan cinta. Di Timur dikatakan sebagai “karma”. Di Perancis mereka berkata: “c’est
la vie” (itulah kehidupan). Secara bertahap, kita telah mengembangkan sikap
c’est la vie. Jika itu baik, mudah: c’est la vie. Jika itu sulit, jika itu
menyakitkan, membuat kita tidak bahagia: c’est la vie juga.
Semua yang kita lakukan pasti akan kembali dalam
beberapa cara atau peristiwa lainnya. Orang-orang yang berpikir tentang karma
selalu berangkat dari kehidupan masa lalu, tapi bagaimana dengan karma kemarin,
atau sehari sebelumnya, minggu lalu, karma bulan lalu?. Dalam aksi dan reaksi saat inilah yang kita hadapi, yang besok dan dalam kehidupan
berikutnya akan kita atasi
Ada dua jenis utama dari karma pribadi: Karma Situasional, di mana apa pun yang Anda
lakukan untuk orang lain di kehidupan sebelumnya dikembalikan kepada Anda oleh orang itu dalam hidup ini;
dan Karma sikap, di mana, misalnya, semua kemarahan kehidupan masa lalu
terhadap kehidupan atau orang lain mempengaruhi semua yang Anda lakukan dalam
hidup ini.
KONSEP KARMA SIKHISME
“Apa yang Anda tabur, itulah yang akan Anda tuai,”.
Pembalasan
Karma tidak pernah gagal. Tuhan tidak dapat ikut
campur dalam bekerjanya mekanisme ini. Sikhisme percaya pada konsep
kelangsungan jiwa setelah kematian dalam bentuk yang berbeda, bisa
sebagai manusia
atau hewan atau yang lainnya. Menurut kepercayaan Sikh meskipun Karma adalah kekuatan
yang kuat dalam kehidupan, jaringnya tidak begitu rumit untuk mengesampingkan
kemungkinan penebusan jiwa manusia. Untuk mendapatkan kedamaian surgawi,
Sikhisme menuntut ketaatan yang ketat terhadap semua
ajarannya.
Keyakinan
ketuhanan
Sikh, Tuhan tidak menetapkan takdir
seseorang. Kitab Suci Sikh menjelaskan
karma dalam istilah-istilah ini:
Tubuh
adalah ladang karma di zaman ini; apapun yang kamu tanam, itulah yang akan kamu
tuai. Dengan
karma perbuatan di kehidupan lampau, jubah tubuh fisik ini
diperoleh. Karena tindakan dan perbuatan kita yang terpuji di masa lalu, kita
telah memperoleh kelahiran
sebagai manusia yang berharga ini, yang dianggap dalam
Sikhisme sebagai yang tertinggi di Bumi. Dan hanya dengan perbuatan baik yang
berkelanjutan dan Rahmat Yang Mahakuasa seseorang dapat memperoleh Pembebasan
dari siklus kelahiran dan kematian yang terus menerus dalam berbagai bentuk
tubuh yang telah dialami jiwa kita sejak penciptaan alam semesta.
REINKARNASI DAN PAST LIFEREGRETION, Klik Di Sini
Di Zaman Kegelapan Kali Yuga ini, tidak ada yang tertarik
pada karma baik, atau keyakinan Dharma,
hanya
mereka yang baik, yang dinilai baik di Pintu Tuhan. Tanpa melakukan perbuatan
baik, manusia akan menderita dan menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka.
Ini adalah peringatan yang jelas tentang hukum Karma. Untuk setiap tindakan
negatif yang dilakukan oleh seseorang, mereka akan memiliki reaksi yang sama
dan berlawanan terhadapnya pada tahap tertentu dalam kehidupan jiwanya.
Ajaran Kehidupan
terkait erat dengan teori kelahiran kembali
dan reinkarnasi / punarbhawa
/ samsara, adalah
dasar dari tradisi keagamaan asal India seperti Hindu, Jainisme, Budha, dan
Sikhisme. Istilah karma, seperti yang dieja dalam
bahasa Punjabi dan seperti yang terjadi dalam Kitab Suci Sikh, Guru Granth
Sahib, memiliki tiga konotasi. Tetapi kerja karma dalam Sikhisme tidak dapat
ditolak; efek buruknya dapat dilenyapkan dengan pemahaman yang tepat tentang
hukam dan perilaku yang tepat sesuai dengan pemahaman itu serta dengan rahmat
Tuhan.
Sementara tindakan spesies lain sebagian besar diatur
oleh respons naluriah terhadap rangsangan lingkungan.
Manusia,
yang diberkahi otak yang unggul, mampu
memiliki pemahaman yang tepat tentang hukam dan memilih tindakan (karma) yang
mendukung pertumbuhan spiritual progresif.. Oleh karena itu,
kelahiran sebagai manusia adalah anugerah yang berharga dan kesempatan langka
bagi jiwa individu (jivatman). Guru Nanak berkata:
"Dengar, dengarkan nasihatku, hai pikiranku! Hanya perbuatan baik yang
akan bertahan, dan mungkin tidak ada kesempatan kedua." Poin-poin tertentu
dalam pandangan Sikh tentang karma terlihat jelas. Sikhisme tidak menetapkan
surga atau neraka di mana perbuatan baik dan buruk manusia dihargai atau
dihukum. Selain itu, menurut Sikhisme, kelahiran manusia adalah hasil dari
kehendak Tuhan dan juga dari tindakan masa lalu. Selanjutnya, perbuatan lampau
tidak menentukan kasta atau status jiva yang dilahirkan. Semua manusia
dilahirkan sama.
Modifikasi Karma oleh anugerah adalah prinsip esensial
dari Sikhisme. Guru Nanak Sahib berkata:
Karma
adalah sebab kelahiran di dunia ini, Namun keselamatan dapat diperoleh atas
Rahmat-Nya. Perbuatan baik tidak hanya
mendapatkan pengakuan publik tetapi juga perkenan ilahi. Tuhan tidak mencampuri
pilihan manusia, meskipun sebagai Penguasa.
BACA
JUGA :
1. Karma Menurut Keyakinana Agama Jain
2. Sikhisme (Bukan Perpaduan Agama Hindu
dan Islam)
3. Ajaran dan Kepercayaan Sikhisme
SUMBER
1.
Ananda Sangha, How to Transcend Your
Karma, By: Bharata Cornell
2.
Brahma Kumaris, What is Karma ?
3.
Ching
Hai,
Colorado, Amerika Serikat, Bersihkan Karma Melalui Meditasi
4.
Denise Linn ,
What Is The Meaning Of Karma?,
5.
Encyclopaedia Britannica, Written by Patrick Olivelle
6.
Ifindkarma, The 12 Laws of Karma
7.
Mohinder Kaur, Concept of Karma in
Sikhism
8.
The Nazarene Way of
Essenic Studies, ~ Karma / Kamma ~, The Laws of Cause and Effect
9.
www.sgpc.net,
Grace and Karma
Belum ada Komentar untuk "KARMA MENURUT KEYAKINAN SIKHISME"
Posting Komentar